40

6.1K 191 4
                                    

"Kalo ada apa-apa telfon aku yah." Ucap Raden kepada Renia

"Iyaa, udah sana kamu pulang gih." Ucap Renia

"Ngusir nih ceritanya?" Tanya Raden menggoda

"Bukan gitu, hari kan udah sore." Jawab Renia

"Yaudah aku pulang ya. Kamu hati-hati." Ucap Raden

"Kebalik dong, harusnya kamu yang hati-hati." Ucap Renia

"Oh aku ya? Yaudah bye." Pamit Raden

Raden segera menaiki motornya untuk pulang ke rumah. Selama perjalanan, Raden selalu merasa gelisah. Takut-takut terjadi sesuatu pada Renia.

Hampir saja Raden akan menabrak seorang pejalan kaki yang ingin menyeberang kalau saja ia tidak tersadar dari lamunannya. Raden mencoba untuk lebih fokus menyetir agar ia tidak terkena bahaya.

Sesampainya di rumah, Raden buru-buru naik ke atas kamarnya. Ia segera mengganti bajunya dan langsung mengecek ponselnya. Saat mengecek ponsel, tidak ada pesan masuk di ponselnya membuat Raden menjadi khawatir.

Raden segera menelfon Renia dengan tergesa-gesa.
Baru saja Raden menelfon, panggilan itu langsung diangkat oleh Renia, yang membuat Raden langsung bernafas lega.

"Kamu gapapa?" Tanya Raden yang terdengar khawatir

"Kamu kenapasih dari tadi nanya itu mulu, aku gapapa kok." Jawab Renia dari seberang telefon

"Syukurlah. Kamu kenapa gak ngabarin aku?" Tanya Raden

"Oh iya aku lupa. Tadi aku lagi main game." Jawab Renia

"Kamu di rumah sama siapa?" Tanya Raden

"Ada mama kok." Jawab Renia

"Yaudah, aku tutup ya. Inget, kalo ada apa-apa langsung telfon aku." Ucap Raden mengingatkan

"Iya Raden." Ucap Renia

Panggilan itu pun berakhir. Raden berniat turun ke bawah, karena perutnya yang terus saja berbunyi. Saat turun, ia melihat mama dan papanya yang sedang menonton TV.

"Udah tua masih aja demen pacaran." Ucap Raden menyindir orangtua nya

"Heh, mulut lo belum pernah gue sumpel pake lakban ya?" Tanya papanya, Soni

"Santai aja kali bro, jangan ngegas gitu." Ucap Raden kepada papanya

"Bener-bener anak durhaka lu tong, gua sumpahin jadi batu Akik baru tau rasa lu." Ucap Soni

"Nggak mungkin bisa pa, cuma orang-orang terpilih yang bisa lakuin itu." Ucap Raden tidak takut

"Raden udah, kasian papanya diajak berantem mulu." Ucap mamanya, Anisa

"Iya nih yang, masa aku dijahilin anak sendiri?" Ucap Soni manja kepada Anisa

"Udah napa pah, jijik Raden liatnya." Ucap Raden lalu segera pergi menuju dapur untuk mengambil makanan

Saat sampai di dapur. Raden segera membuka kulkasnya dan menemukan banyak makanan di dalam sana. Raden memilih untuk memakan brownis buatan mamanya.

Di lain tempat, Renia sedang bersiap-siap ingin pergi menjenguk papanya. Tadi mamanya baru saja mengajak dirinya untuk menjenguk papanya.

"Ayo ma kita pergi." Ucap Renia kepada mamanya

"Yaudah yuk." Ucap Rani

Di perjalanan, tidak ada yang berbicara. Mereka berdua memilih untuk mendengarkan musik untuk menenangkan diri. Tak lama kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Mereka segera menuju ke ruangan tempat orang yang mereka sayangi dirawat.

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang