Saat ini Renia sedang berjalan menuju gerbang sekolahnya. Ia akan menunggu jemputan supirnya di sana. Saat ia menunggu, Raden melewatinya bersama motor hitam miliknya.
"KAK RADEN!" Teriak seorang gadis memanggil nama Raden
Raden yang merasa terpanggil, segera memberhentikan motornya. Saat menoleh ke belakang, ternyata Dania lah yang memanggilnya tadi.
"Aku boleh nebeng nggak?" Tanya Dania
"Nggak." Jawab Raden tegas
"Yah kok nggak sih? Satu kali ini aja deh. Aku nggak ada yang jemput hari ini." Ucap Dania memohon
Karena malas melihat Raden denga adik kelasnya itu, Renia memilih untuk berjalan ke arah halte dekat sekolah mereka. Saat Renia berjalan, Raden tak sengaja melihat Renia, sehingga ia memiliki ide untuk memanasi Renia.
"Lo mau pulang bareng gue?" Tanya Raden yang membuat Renia langsung menoleh ke arah Raden
Raden tersenyum saat Renia melihat ke arahnya. Tapi senyumnya bukan diarahkan ke Renia, tetapi ke arah Dania.
"Yaudah yuk naik." Ucap Raden menyuruh Dania untuk naik ke motornya
Dania langsung tersenyum lebar dan segera naik ke atas jok belakang motor Raden. Setelah itu Raden langsung melajukan motornya melewati Renia.
Renia yang melihat itu mencoba untuk tegar. Ia bersusah payah agar air matanya tidak keluar dari matanya.
Beberapa saat kemudian, supirnya datang menjemput dirinya. Renia segera masuk ke dalam mobilnya begitu cepat. Ia juga sedikit membanting pintu mobilnya.
"Bapak kenapa lama sih pak datengnya?" Tanya Renia masih kesal
"Maaf non, tadi saya ada kerjaan sebentar." Jawab supir itu meminta maaf
"Yaudah langsung pulang aja pak." Perintah Renia yang mendapat anggukan dari supirnya
Setelah 20 menit di perjalanan, Renia sampai di rumahnya. Ia segera masuk ke dalam rumah dan mendapatkan papanya yang sedang menonton TV.
"Sore pa." Sapa Renia sambil menyalami tangan papanya
"Sore, gimana sekolahnya?" Tanya Rudy
"Baik-baik aja kok pa." Jawab Renia berbohong
"Yaudah, kamu ganti baju gih, abis itu makan." Perintah Rudy
"Siap bos." Ucap Renia
Renia segera menuju kamarnya untuk berganti baju. Setelah selesai, ia kembali turun ke bawah untuk menuju dapur dan mencari cemilan di dalam kulkas.
Renia mengambil satu buah es krim dari kulkasnya, lalu ia pergi menemui papanya. Papanya itu sedang menonton berita terkini.
"Mama mana pa?" Tanya Renia
"Mama pergi bentar, tapi papa nggak tau kemana." Jawab Rudy
"Oh." Ucap Renia
Renia memilih memainkan ponselnya. Ia membuka aplikasi instagram. Saat ia sedang mengescrol instagram, berita tentang Raden tak henti-hentinya bermunculan. Akhir-akhir ini Raden menjadi pusat perhatian publik.
Renia yang malas, memilih untuk berhenti memainkan ponselnya. Renia pamit kepada papanya untuk mandi. Setelah itu ia akan pergi tidur, untuk merilekskan pikirannya.
Setelah selesai mandi, Renia segera merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Rasanya begitu nyaman sekali, setelah melewati hari yang panjang.
Baru beberapa menit terbaring, Renia sudah tertidur nyenyak. Renia yang lelah, tertidur sampai malam hari. Saat ia sedang nyenyak dalam tidurnya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Teen Fiction"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...