"Hai kak Raden!" Sapa gadis itu
Raden pun melihat ke arah orang yang memanggilnya tadi dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Apa?" Tanya Raden dingin
"Kenalin, nama aku dania, dari kelas X IPA 4." Ucap gadis yang bernama Dania itu
"Lo pikir gue peduli?"
"Aku ke sini mau bilang kalo dari awal masuk SMA ini aku udah suka sama kakak." Ucap Dania yang membuat Raden tak habis fikir dengan gadis itu
"Tapi sayangnya gue nggak." Ucap Raden
"Tolong kasih aku kesempatan kak." Ucap Dania memohon
"Lo mau jadi pelakor hubungan gue sama pacar gue?" Tanya Raden
"Aku rasa aku jauh lebih baik dari kak Renia. Aku bisa jadi pacar terbaik buat kakak." Ucap Dania yang langsung membuat Raden emosi
"Tau apa lo tentang pacar gue? Sana pergi, gue alergi sama cewek murah modelan kaya lo." Maki Raden
"Emangnya kak Renia nggak murah? Dia kan juga ngejer-ngejer kakak." Ucap Dania
Sungguh. Saat ini Raden benar-benar emosi dengan gadis yang berada di depannya ini. Ingin sekali dia memukulnya, namun sayang, orang yang di depannya ini adalah perempuan.
"Keluar sebelum lo menyesal." Ucap Raden mengusir Dania
"Aku gak bakal keluar kalo kak Raden nggak mutusin kak Renia dan jadiin aku pacar kakak." Ucap Dania menantang
Orang-orang kelas yang melihat Dania benar-benar tidak habis fikir dengan keberanian gadis itu. Berani-beraninya dia mengganggu Raden. Apa dia tidak tau betapa cintanya Raden kepada Renia?
"KELUAR!" Bentak Raden yang langsung membuat semua orang terkejut
"Nggak akan." Ucap Dania masih menolak
"Gue bilang keluar. Gue jijik liat lo." Maki Raden dan hampir saja ia ingin menampar Dania, namun suara seseorang membuatnya mengurungkan niatnya
"RADEN!" Panggil seseorang dari balik pintu kelas, dan itu adalah Renia
"Renia." Ucap Raden kaget. Bagaimana Renia bisa berada di sini pikirnya
Renia segera berlari untuk menghampiri Raden. Ia harus menenangkan Raden saat ini. Renia sudah mendengar semua percakapan mereka, dan Renia tau bahwa saat ini Raden benar-benar emosi.
"Kita keluar yah." Bujuk Renia lembut
"Kamu kenapa bisa di sini?" Tanya Raden
"Itu nggak penting, sekarang kita keluar yah." Ajak Renia
"Berhubung kak Renia ada di sini, aku pengen ngomong sama kakak. Aku rasa kakak sama sekali nggak cocok pacaran sama kak Raden. Aku harap kakak secepatnya bakalan putus sama kak Raden, agar aku bisa cepat jadian sama kak Raden." Ucap Dania
Raden hendak maju namun langsung ditahan oleh Renia. Kali ini biarlah Renia yang maju dan mengurusi masalah ini.
"Wow, sesempurna apa kamu sampe bilang aku gak cocok sama Raden?" Tanya Renia dengan melipatkan tangannya di dada. Ia memasang wajah yang amat serius
"Emang bener kan kakak gak cocok sama kak Raden. Secara kakak jelek, bego, bocah, murahan lagi." Ucap Dania menghina Renia
Dania mencoba untuk sabar menghadapi adik kelasnya ini. Jika ia emosi, ia akan kalah pikirnya.
"Murid baru ya?" Tanya Renia
"Nggak." Jawab Dania
"Tapi kok ngomongnya nggak sesuai fakta? Secara menurut seluruh siswa di SMA ini aku cewek paling cantik di sini. Dan apa kata kamu tadi? Bego? Nggak salah denger? Aku selalu jadi juara 1 di kelas dan selalu menangin Olimpiade. Aku termasuk siswa yang memiliki banyak prestasi di SMA ini, kamu bisa liat berapa banyak piala yang aku kasih ke sekolah ini. Dan kamu, udah ngasih apa? Cuma bisa buat malu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold boy
Ficção Adolescente"Gak bisa Raden, ntar aku mati kalo gak di samping kamu. Kamu kan separuh aku." Ucap Renia Bagaimana rasanya jika menyukai pria dingin, jutek, berbicara seadanya menurut kalian? Tentu sulit bukan untuk mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan Renia ya...