5

11.4K 452 21
                                    

Aku terlalu kredit
Untuk kamu yang bayar cash

-Renia safira putri-

Saat ini kelas XI IPA 6 dan XII IPA 3 sedang melakukan olahraga. Dikarenakan guru olahraga kelas XII IPA 3 sedang tidak masuk, jadilah mereka berolahraga bersama-sama.

Mereka berniat untuk tanding futsal, karena dirasa cowok sudah biasa, jadilah para cewek yang bertanding. Para siswa terlihat sangat antusias dan tidak sabaran.

Permainan pun dimulai, dari kelas XI IPA 5 terdapat Renia yang menjadi kapten, sedangkan dari kelas XII IPA 3, Adel yang menjadi kapten.

Selama permainan, hanya teriakan dari wanita yang terdengar, membuat para laki-laki tertawa terpingkal-pingkal melihat mereka.

Raden, Abdi, dan David yang sedang membolos pun memilih melihat pertandingan itu. Kata David "lumayan cuci mata".

Saat mereka duduk di tepi lapangan, terlihat para wanita itu bermain saling mendorong satu sama lain. Tapi tidak dengan Renia, dia terlihat sudah sangat lihai dalam bermain.

"JIHAN, OPER BOLANYA KE AKU SEKARANG!" Teriak Renia. Mendengar itu, Jihan langsung mengoper bolanya ke Renia dan langsung ditendang Renia ke arah gawang dan GOLLLL

Renia mencetak skor. Membuat para teman kelasnya melompat kegirangan. Para lelaki tidak lupa memberikan siulan kepada Renia.

"Emang perfect deh itu Renia. Nyanyi? Bisa, karate? Bisa, pinter? Jangan tanya lagi, dan sekarang hebat main bola. Sungguh nikmat mana lagi yang kau dustakan tuhan." Ucap Abdi alay

"Alay." Ledek Raden

"Lo kalo emang gakmau sama Renia, biar gue aja yang ngejer-ngejer dia den." Ucap Abdi

"Silahkan." Jawab Raden

"Emangnya Renia mau sama lo? Candra aja ditolak, apalagi lo?" Ucap David

"Sialan lo vid. Jadi temen gak mendukung sama sekali." Kesal Abdi

"Gue hanya memberi nasihat, agar lo tidak halu terlalu jauh." Ucap David

"Berisik." Ucap Raden

Permainan kembali dimulai, dengan skor 1-0. Kelas XII mulai bermain agresif. Saat Renia hendak mencetak skor, tubuhnya langsung didorong oleh Adel, membuat Renia terjatuh.

"ADUH PANTAT RENIA!" Teriak Renia kesakitan

"Woi lo yang bener dong mainnya." Kesal Jihan

"Ih dianya aja yang lebay." Ucap Adel

"Udah Jihan, biarin aja cabe satu ini. Kalo udah kalah ya gini, main curang. Hahahhaha." Ucap Renia puas

"Mulut lo dijaga ya!" Kesal Adel

"Kenapa? Gak suka? Emang bener kan? Terus untuk apa kamu dorong aku? Mau ribut? Ayok!!! Biar aku patahin tulang kamu satu satu." Ucap Renia menantang

"Sorry ya, gue terlalu suci untuk lo sentuh." Elak Adel

"Nggak usah sok suci deh kamu. Solat aja gak pernah. Takut mah bilang aja, gak usah gengsi." Ucap Renia savage

"Mulut lo ya emang kurang ajar."

"Kenapa? Mau tampar? Silahkan. Biar nanti aku bales." Ucap Renia

Di tepi lapangan, orang-orang bukannya melerai, malah terlihat asik melihat pertengkaran itu. Sedangkan guru mereka, hanya diam saja untuk melihat apa yang sudah terjadi. Karena, jika perempuan sudah beradu bacod seperti ini, laki-laki hanya diam.

My cold boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang