Bab 1

10.7K 495 18
                                    


Seorang pria dengan postur tubuh tegap pakaian mahal melekat ditubuhnya membuatnya begitu menarik perhatian ditengah kerumunan orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Wajah tegasnya berbingkai kacamata hitam yang semakin membuatnya terlihat begitu sempurna. Langkah angkuhnya mampu membuat kaum hawa berdecak kagum.

Dengan santai pria itu menggeret koper miliknya tanpa memperdulikan tatapan penuh minat yang dilayangkan padanya oleh wanita-wanita di bandara.

Pria tampan rupawan itu adalah JULIAN ALIANDRA SURYO Putra mahkota dari Bapak AJI SURYO pemilik perusahaan besar yang bergerak di bidang perhotelan.

Aji Suryo merupakan pengusaha kelas kakap yang memiliki puluhan hotel yang tersebar diseluruh Negaranya dan juga puluhan hotel lainnya yang tersebar dibeberapa Negara dan benua lainnya.

Kekayaan keluarga Suryo tidak akan habis sampai tujuh turunannya nanti.

Ali sapaan akrab untuk putranya melanjutkan pendidikannya di Jerman dan setelah menghabiskan masa kuliahnya Ali memilih melanjutkan hidupnya disana dengan bekerja. Dia tidak terlalu menghiraukan fakta bahwa dia adalah pewaris utama Suryo Group.

Sampai tiba-tiba Aji sang Ayah menghubungi dirinya dan memintanya untuk pulang karena ada hal mendesak yang akan di sampaikan padanya.

Dan disinilah dia sekarang, di Negara dimana dia dilahirkan. Ali menghirup dalam-dalam udara kota kelahirannya.

"Selamat siang Tuan Muda."

Ali menoleh dan tersenyum singkat pada Mang Diman, supir pribadi keluarganya yang hari ini bertugas menjemput kepulangannya.

Ali menyerahkan kopernya pada Mang Diman lalu bergerak membuka pintu mobil dan menghempaskan tubuhnya disana. Dia merasa sangat lelah hingga tanpa menunggu lama ketika mobil mulai melaju Ali terlelap menuju dunia mimpinya.

**

Ali melenguh dalam tidurnya ketika seseorang menggoyangkan bahunya pelan. "Apa sih?!"Ali merasa kesal ketika tidurnya terganggu.

"Maaf Tuan tapi kita sudah sampai di kediaman Tuan."

Ali mengerjapkan matanya beberapa kali, dia merasa pusing ketika matanya terbuka efek kurang tidur membuat mood Ali benar-benar buruk. "Ya kenapa kalau sudah sampai?"kesal Ali sebelum beranjak dari dan menghempaskan pintu mobil dengan kencang.

Ali segera berjalan memasuki rumah atau lebih cocoknya bangunan bertingkat didepannya ini disebut Istana ketimbang rumah.

Ali segera menghempaskan tubuhnya diatas sofa sambil berteriak. "Mama Papa aku pulang."

Seorang wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang tidak muda lagi berjalan dengan anggun mendekati putranya, Dia Nyonya Aji Suryo wanita hebat yang sudah melahirkan Ali.

"Kamu pulang Nak? Mama kangen."

Ali segera beranjak dan memeluk erat wanita kesayangannya itu. "Ali juga kangen Ma."

Winda -Ibu Ali- menepuk pelan punggung putranya. "Kalau kamu kangen nggak mungkin bertahun-tahun kamu nggak jenguk Mama."Kata Winda merajuk.

Ali terkekeh pelan melihat sikap Ibunya. "Ya kan ini Ali udah pulang loh Ma."

Winda melepaskan pelukannya pada tubuh Ali menatap sebal putranya, "Kangen itu berat loh Mas."

Tawa Ali terdengar berderai memenuhi ruang tamu kediaman Suryo. "Makanya Mama jangan kangen cukup Ali aja."

Winda semakin memanyunkan bibirnya menepuk gemas dada putranya. "Udah ah. Sekarang kamu istirahat gih! Mama mau masakin makanan spesial untuk putra Mama yang tampan ini."Ujar Winda mencubit gemas pipi Ali.

Warisan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang