Bab 51

3.4K 317 27
                                    


"Berhentilah menangis Rola! Tangisan mu membuat kepalaku semakin pusing."

Jika tidak memikirkan sosok manusia lain yang sedang bergelung di rahim perempuan itu mungkin Ali sudah sejak tadi membentaknya.

Ali benar-benar kesal bahkan kekesalannya sudah menumpuk sejak semalam. Ali nyaris meninggalkan Rola yang tiba-tiba jatuh pingsan jika Mamanya tidak keluar dan berteriak memarahinya karena ingin meninggalkan Rola yang tak sadarkan diri.

Dan semua kekacauan yang ditimbulkan wanita itu belum cukup sampai disana karena tiba-tiba Dokter yang memeriksa Rola memberi tahu dirinya kalau wanita itu sedang mengandung.

Benar Rola hamil dan jangan tanyakan siapa Ayah biologis dari bayi dalam kandungan Rola itu.

Bahkan sampai saat ini Rola belum membuka suaranya yang dilakukan wanita itu hanya menangis dan terus menangis. Ali berharap air mata perempuan itu segera habis hingga telinganya tidak lagi sakit mendengar tangisan wanita itu.

Ali benar-benar jengkel terlebih saat dia menyadari ponselnya entah berada dimana benda pipih itu tidak ada dalam saku celananya.

Sial! Gara-gara menolong Rola dia jadi kehilangan ponselnya. Lalu bagaimana dia bisa menghubungi kekasihnya. Prilly pasti sangat khawatir karena tak ada kabar darinya bahkan sudah sesiang ini dia belum bisa meninggalkan Rola.

Rola benar-benar menyebalkan. Wanita itu mengancam akan bunuh diri jika Ali meninggalkan dirinya sendiri jika tidak memikirkan bayi dalam kandungan wanita itu maka dengan senang hati Ali membiarkan wanita itu bunuh diri.

"Aku..aku harus bagaimana? Hiks.."Rola berbicara terbata-bata disela isak tangisnya.

"Ya mana gue tahu! Lo yang bikin ya lo yang tanggung lah masak nanya-nanya gue!"Dengus Ali tanpa menyembunyikan kekesalannya.

Tangis Rola semakin kencang. Dia fikir Ali akan luluh dengan kondisinya yang begitu mengenaskan tapi nyatanya pria itu tampak biasa saja bahkan seprtinya Ali begitu kesal padanya saat ini.

"Kamu tidak bisa begitu Ali. Setidaknya kamu harus kasih aku solusi. Aku tidak ingin anakku kenapa-napa."Rola menyentuh perutnya yang masih rata karena usia kandungannya baru memasuki usia 2 bulan.

Ali segera beranjak dari kursinya yang diduduki olehnya. "Jangan gila Rola! Gue nggak tahu apa-apa tentang kehidupan lo selama ini jadi jangan libatin gue! Gue nggak mau berhubungan sama lo! Sekarang ada hati yang harus gue jaga. Ngerti lo?"Ali berkata tegas wajahnya mengeras pertanda dirinya tidak main-main.

Meskipun di dalam hatinya dia masih tidak rela melihat Rola menangis seperti ini tapi tidak sudah bertekad tidak akan membiarkan hatinya goyah karena Prilly jauh lebih berharga dari pada masa lalu yang menjijikan ini.

Rola terdiam matanya menyorot Ali dengan pandangan terluka. "Jadi kamu sudah melupakan aku?"

Ali tersenyum miring. "Pertanyaan bodoh macam apa itu Rola? Jelas saja gue sudah melupakan lo jauh-jauh hari bahkan gue nggak pernah ingat kalau gue pernah nempatin lo di hati gue karena apa? Karena lo nggak berharga Rola. Bagi gue lo sama busuknya dengan Denis."

Jika tidak mengingat ini rumah sakit mungkin Ali akan berteriak lantang menegaskan pada Rola kalau wanita itu sudah tidak berati apa-apa untuknya juga menegaskan pada hatinya kalau sampai dia bermain api bukan hanya dirinya yang akan terbakar tapi Prilly juga, gadis kecintaannya itu akan terluka dan melukai Prilly adalah hal terakhir yang ingin dia lakukan.

Rola bungkam dia tidak lupa dia masih ingat dengan jelas bagaimana dulu dirinya menghina Ali. Dan demi Tuhan sekarang dia benar-benar menyesal ternyata Denis tidak sebaik yang dia kira, Denis hanya memanfaatkan dirinya.

Bahkan sampai sekarang dia masih belum bisa lepas dari cengkraman Denis. Hanya Ali satu-satunya jalan yang akan membawanya lepas dari si brengsek Denis.

Tapi bagaimana caranya? Lihat saja Ali benar-benar sudah membencinya jadi mustahil Ali mau menolong dirinya.

Satu-satunya cara hanya membuat Ali kembali jatuh cinta padanya jika beruntung dia ingin Ali menikahi dirinya dan mengakui anak ini sebagai anak mereka.

Dan untuk mendapatkan itu semua dia harus menyingkirkan gadis yang sedang di jaga hatinya oleh Ali.

Benar dia harus menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya untuk memiliki Ali kembali.

Tapi dia harus memulai dari mana?

Rola sibuk berfikir mengabaikan Ali yang terlihat sibuk sendiri. Dia ingin menghubungi Prilly. Sial!

"Lo tunggu disini jangan macem-macem gue harus ngehubungin cewek gue dulu dia pasti khawatir sama gue."

Rola menelan ludah ketika melihat mata Ali berubah berbinar ketika membicarakan sosok wanita yang sepertinya memang sangat dicintai oleh Ali.

Sialan! Sepertinya jalannya kali ini untuk memiliki Ali tidak akan mudah seperti dulu.

"Silahkan. Titipkan salamku untuk gadismu."Rola tersenyum lembut.

Ali mengernyit bingung melihat perubahan sikap Rola namun dia memilih abai tidak terlalu mengambil pusing dengan sikap wanita itu toh dia tidak akan menyampaikan salam Rola untuk Prilly.

Ali sudah berlalu dari kamar Rola dan seketika pula wajah lembut Rola berubah bengis. Dia benar-benar benci pada wanita yang dicintai Ali saat ini.

Ali miliknya! Dan dia akan berusaha merebut Ali lagi. Apapun caranya akan dia lakukan. Ali pernah mencintainya dengan sangat jadi pasti tidak akan sesulit dalam bayangannya untuk mendapatkan Ali kembali.

Rola menatap perutnya, dia masih bingung sebenarnya anak siapa yang sedang dia kandung, Denis atau pria-pria yang menidurinya selama ini.

Jika mengingat Denis hati Rola berubah benci setengah mati. Pria jahat itu tega menjual dirinya untuk klien-klien agar kerjasama mereka berjalan lancar. Denis melakukan apapun agar perusahaannya bertambah maju termasuk menjual tubuhnya.

Rola tersenyum miris, betapa bodohnya dia melepaskan pria sebaik Ali hanya untuk iblis seperti Denis. Dan sekarang tekadnya untuk memiliki Ali lalu lepas dari cengkeraman Denis semakin kuat.

Dia tidak boleh lemah dia harus kuat. Tidak apa-apa hamil bisa saja nanti dengan memanfaatkan anak ini Ali kasihan lalu kembali padanya.

Semua bisa terjadi bukan? Seperti dirinya yang dulu membuang Ali kini malah mengemis untuk mendapatkan pria itu kembali.

Murahan? Toh dari dulu dia memang murahan.

Jadi silahkan katakan apapun karena apapun hinaan dan cacian yang akan dia terima tidak akan membuat Rola mundur. Dia akan terus maju berusaha sampai Ali kembali ke dalam pelukannya.

Lihat saja nanti.

*****

Warisan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang