Rasanya tidak ada hari yang paling membahagiakan untuk Ali dan Prilly selain hari ini dimana tepatnya 3 jam yang lalu mereka sah menjadi suami dan istri.Akad nikah mereka dilaksanakan di kediaman Prilly sedangkan resepsi nanti malam akan diadakan di kediaman Ali begitulah kesepakatan di antara keluarga mereka.
Saat ini Ali sedang beristirahat di kamar Prilly yang juga dihias seperti kamar Ali di rumahnya. Ali merebahkan tubuhnya yang sedikit lelah sebenarnya Ali merasa lelah karena dirinya luar biasa gugup sejak pertama kali menginjakkan kakinya di rumah ini.
Dan syukurlah saat ijab kabul dilaksanakan Ali bisa mengatasi kegugupannya hingga dia berhasil menjadikan Prilly miliknya dalam satu tarikan nafas. Ali benar-benar merasa seperti melayang ketika para saksi menyatakan Prilly sah menjadi miliknya.
Kata 'Sah' yang terucap dari mulut para saksi hari ini bagai nyanyian dari surga untuk Ali. Alah lebay! Memang terus masalah?
Sudah jangan hiraukan Ali yang sedang berbahagia kini kita beralih pada Prilly yang terlihat kesusahan melepaskan aksesoris yang melekat di kepalanya.
"Mas kamu kenapa sih senyam-senyum mulu bantuin aku dulu dong!"Prilly mulai kesal karena kesusahan melepaskan aksesoris yang melekat di kepalanya.
Ali terkekeh kecil bukannya langsung beranjak dia malah menyamankan diri di atas ranjang, dia ingin memancing kemarahan istrinya kan pada tahu sendiri bagaimana menggemaskannya istri Ali itu jika sedang merajuk.
Bibir manyunnya benar-benar membuat Ali lupa daratan! Bawaannya pengen kecup manja aja.
"Mas!!"Prilly nyaris berteriak memanggil suaminya yang masih senyum-senyum tidak jelas.
"Kenapa sih Sayangku? Jauhan dikit aja kamu nggak tahan ya padahal Mas di kasur kita loh nggak kemana-mana masak kamu udah teriak-teriak kangen begitu sih eum."Ali dengan sengaja menggoda istrinya yang sudah sangat manyun sekarang.
"Iihh Mas jangan becanda terus! Bantuin buka sanggul aku dulu dong."Pinta Prilly dengan rengekan manja khas dirinya.
"Sanggul aja? Yang lain nggak Sayang?"Tanya Ali yang kini sudah berdiri di belakang istrinya. Dengan sengaja Ali memperlihatkan seringai mesumnya pada Prilly.
Dengan sensual dia menjilat bibirnya sendiri dengan mata saling menatap dengan Prilly melalui kaca rias milik istrinya.
Prilly terbengong-bengong menatap suaminya sebelum teriakan cemprengnya memenuhi isi kamar. "MAS ALI MESUUM!!!"
"ALI PRILLY ISTIRAHAT NAK! JANGAN BERANTEM!"
Sontak Ali membekap mulut Prilly, "Sssstt.. Jangan teriak-teriak Ibu dengar tuh."Ali berbisik ditelinga Prilly dengan nakal Ali menjilat telinga Prilly.
Prilly meronta-ronta melepaskan bekapan Ali pada mulutnya setelah terlepas kini matanya menatap Ali penuh perhitungan sedangkan Ali kembali memperlihatkan wajah mesumnya.
Tanpa disangka oleh Ali tiba-tiba Prilly menarik tangannya lalu menggigit jari suami nya kuat-kuat hingga membuat Ali terpekik karena kaget dan juga sakit.
"Argghh!!!"
"ALI PRILLY JANGAN RIBUT NAK! ISTIRAHAT!"
"ENGGAK BUK! MAS ALI KAGET LIAT KECOA."Prilly balas berteriak menjawab perkataan Ibunya.
Ali hanya mampu meringis sambil mengibaskan tangannya yang terasa berdenyut akibat ulah nakal istrinya. Dengan santainya Prilly beranjak dari kursi didepan meja rias berlalu ke kamar mandi meninggalkan Ali yang menatap gemas lenggokan pinggul istrinya.