[AYANA_01]

3.6K 166 23
                                    

Jika orang itu bisa membuat lo sakit hati apalagi sampai nangis itu artinya dia berharga buat lo
~alesyana~


🍥🍥🍥

Alesyana menghabiskan harinya dengan membaca buku di dalam kamar. Itulah Lesya lebih senang membaca buku daripada pergi belanja maupun jalan-jalan,berbeda dengan Alexa dia hobby berbelanja dan pergi jalan-jalan bersama teman-temannya.

Saat ini Lesya berada di kelas x ipa¹ di SMA CITRA NEGARA dan Alexa bersekolah di sekolah yang sama dengan Lesya. Alexa berada di kelas XI ips¹.

Lesya keluar dari dalam kamar dengan memakai seragam sekolahnya lalu berjalan menuju meja makan.

"Pagi ma," sapa lesya dengan wajah penuh senyuman.

"Pagi.. Lexa mana? " jawab mamanya.

"Masih di kamar Mah, " ucap Lesya.

"Ya udah.. Kamu makan duluan mama mau makan kalau Lexa juga ikut makan," jawab mama Lesya dengan penuh penekanan.

"Kalau gitu bentar yahh ma biar Lesya panggilin," jawab Lesya dan tetap mempertahankan senyumnya.

"Gak usah mama mau makan berdua sama Lexa,kamu makan duluan ajah," jawab mamahnya dengan muka datar.

"Ya..udah lesya makan duluan kalo memang mamah maunya gitu," ucap Lesya dengan menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan.

Apasih salah gue sampe gue diperlakukan begini-batin Lesya.

Lesya berangkat ke sekolah menggunakan motornya, berbeda dengan Lexa yang berangkat sekolah menggunakan mobil yang dibeli mamanya.

Sesampainya di sekolah Lesya berjalan di koridor menuju kelasnya. Tepat didepan perpus,tak sengaja ia mendengar pembicaraan dua laki-laki yang ia yakini bahwa keduanya adalah kakak kelasnya.

"Vin tadi malam gue main sama lexa," kata rangga.

"Main apaan sih Ga?" tanya kevin sambil senyum.

"Bacot lo,gak usah sok polos gobl*k," jawab rangga santai.

"Hhhh gimana Lexa nya?" Tanya Kevin sambil tertawa.

"bodinya maksut lo?? Kalau bodinya sih Jenni blackpink kalah sob" jawab Rangga dengan bangga.

"kuat brapa ronde lu Ga? Si Lexa gak lo buat sampe teparkan?" tanya Kevin lagi kepada Rangga.

"Brapa ronde yah?gue lupa njing
Intinya semalam gue puas banget"
Jawab Rangga dengan penuh semangat.

Lesya yang mendengar nama kakaknya ada dalam cerita konyol mereka langsung menghampiri kedua laki-laki tersebut dengan penuh emosi.

"Maksut lo apaan jelek-jelekin kakak gue?dan lo bawa nama kakak gue di cerita fantasi lo yang jelas gak benar," maki Lesya pada Rangga.

"Hhhh bacot,lo kira kakak lo itu masih polos jelas-jelas dia liar banget diatas kasur dan lagi lo bilang kalo apa yang gue bilang tadi cuma cerita fantasi gue tegasin yah sama lo kakak lo itu adalah pelacur yang gue bayar dengan janji dan gombalan."

"Maksut lo apaan hah???" Pekik Lesya dengan melayangkan tangannya meninju muka mulus Rangga.

Terjadilah baku hantam antara Lesya dengan Rangga, jangan tanya dimana Kevin. Yups,dia pergi mengadu pada Lexa.

"Lesya"bentak Lexa ketika ia melihat Lesya memukul Rangga.

"Lo apa-apaan sih,gue tau lo bisa brantem tapi ngapain lo gebukin pacar gw?"

"Pacar? jadi cowok brengsek ini pacar lo kak? kok lo mau sih pacaran sama dia emang gak ada lagi yah cowok yang lebih baik dari dia?" kata Lesya dengan muka datar.

"Diam lo, lo gak punya hak buat urus hidup gw,lagian dia pacar gw terserah gw mau pacaran sama siapa yang jalanin juga gue kok," jawab lexa dengan wajah yang marah.

"Terserah," jawab lesya dan berlalu menuju kelasnya.

"Lo gak papa ga?" tanya Lexa.

"Gak papa sayang," ucap rangga.

"Lo punya masalah apa sama si lesya? " tanya Lexa sambil mengelus lembut wajah Rangga.

"Gak tau,tadi gw ngobrol sama Kevin trus dia datang, dan bilang kalo dia suka sama gw trus gw tolak, ehh dia malah marah yah gw jelasin kalo lo itu pacar gw, setelah itu dia malah jelek-jelekin lo ya udah gak sengaja gw mau nampar dia ehh ternyata dia jago bela diri, " bohong Rangga pada Lexa.

Awas aja lo lesya, ganjen banget sih lo liat ajah gw pastiin gw bakal balas perbuatan lo ini, batin lexa.

. . . . . . . . . . . .

Sepulang sekolah Lexa mengadukan Lesya pada mamahnya dan jangan lupakan dia melebih-lebihkan ceritanya.

"Lesya!" panggil mamahnya.

"Iya mah, " jawab Lesya.

"Apa yang kamu lakukan pada pacar kakakmu?" tanya mamahnya.

"Tadi dia jelek-jelekin Lexa yaudah lesya hajar mah," jawab Lesya dengan wajah datarnya.

"Hah?? Rangga jelek-jelekin gw
Gak salah tuh? "potong Lexa.

"Tadi Lexa udah jelasin semuanya dan kamu masih mau bohong?" kata mamahnya yang sudah mulai emosi.

"Gue gak bohong, " jawab Lesya dengan muka datarnya.

"Dasar anak tidak tau diri," sambung ibunya sambil melayangkan tangan pada pipi Lesya.

"auchhh, Lesya salah apasih, ma? kak? mau Lesya benar atau salah rasanya Lesya selalu berada di pihak yang salah, apapun yang Lesya ucapin kalian gak pernah percaya," pekik Lesya sambil menahan tangis.

Lexa mendekati Lesya dan membisikkan, "makanya jangan cari masalah sama gue kalo lo gak mau terluka."

"Anjing lo," teriak Lesya.

Mendengar Lesya yang berkata kasar, mamahnya mendorong Lesya hingga kepalanya terbentur ke tembok rumahnya.

"Mamah gak pernah ajarin kamu bicara kasar, apalagi ajarin kamu jadi pelakor, dan ini kamu jadi pelakor dihubungan kakakmu sendiri," bentak mamahnya kepada Lesya.

"Mamah? Ini yang anda sebut mamah? yang tega menampar anaknya, mendorong anaknya
Ini yang anda sebut dengan mama, lagian selama ini anda tak pernah memperlakukan saya sebagai anak, dan tadi anda bilang mengajari,kapan anda mengajari saya tentang tata krama?" Jawab Lesya Dengan nada yang mengejek.

"Ohh jadi kamu tidak menganggap saya sebagai mamah kamu? gakpapa mulai sekarang saya bukan lagi mamah kamu."

Lesya hanya diam dan berlalu menuju kamarnya sambil memegang kepalanya yang terbentur ke tembok rumah.

Lexa yang menyaksikan hal tersebut tersenyum bahagia,
"gue udah bilang jangan cari masalah sama gue ini akibatnya buat lo" kata Lexa dalam batin.

AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang