"kemana lagi kita? " Tanya Brian.
"mmmm, oh yah kak Alvin kan minta tolong buat dekor tempat dia nembak Mita." Ucap Ayana.
"Jadi? " Tanya Brian.
"Kan kita bolos nih, gimana kalo kita dekor ajah tempat buat kak Alvin, biar bolos kita bermanfaat gitu! " Terang Ayana.
"Memang ada bolos yang bermanfaat? " Tanya Brian lagi sambil terkekeh.
"Ada, kita! " Jawab Ayana antusias.
"Yaudah, kita otw tempat yang Alvin booking."
Ayana mengangguk antusias.
Hening.
"Brian, nyanyi ayok! " ajak Ayana.
"Ayok! "
Brian membuka bagian atap mobil hingga angin bebas menerpa tubuh keduanya.
Ayana mulai bernyanyi ditemani Brian dan angin yang menerbangkan rambutnya.
Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnyaAyana berdiri sambil bernyanyi.
Brian yang melihatnya hanya tersenyum.Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa..Akhirnya Brian pun ikut bernyanyi, walaupun masih tetap menyetir.
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia, selamanya..Walaupun terkesan sederhana, tapi bahagianya itu luar biasa.
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walaupun hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita..Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia, selamanya..*****
Keduanya kini telah sampai di restoran yang sebelumnya di booking oleh Alvin.
"kita mulai dari mana? " Tanya Brian.
"Kamu gunting kertas ini berbentuk love." Jawab Ayana.
Keduanya mendekorasi ruangan yang di booking oleh Alvin, dengan bantuan waiters di restoran ini.
Tenang saja, Alvin itu sultan:v
"Aya, Alvin mau nembak Mita, lo kapan nembak gue? " Tanya Brian walau masih tetap fokus pada kertas yang sedang dia gunting.
"Gak kebalik, pak?" Tanya Mita.
"Gak. Kapan lo nembak gue? " Tanya Brian lagi.
"Tunggu spongebob dapat sim mengemudi dan cinta nobita terbalaskan! "
"Gak mungkin dong."
"Tunggu ajah! "
"Kalo gitu, gue ajah yang nembak lo."
"kapan? " Tanya Ayana antusias, menghentikan aktifitasnya.
"Tunggu kak ros nikah dan upin-ipin tamat tk"
"Gak mungkin dong!" ucap Ayana menirukan Brian.
"Tunggu ajah."
Ayana mengerucutkan bibirnya, hal itu mampu membuat Brian gemas.
"Bercanda, tapi tunggu ajah! "
"sampai kapan? " Tanya Ayana sambil menopang wajahnya dengan kedua tangannya dipadukan dengan wajah sok imut, tapi memang imut.
"Sabar."
"Janji? " Tanya Ayana, sambil menyodorkan jari kelingkingnya pada Brian.
Dan disambut oleh jari kelingking Brian.
*****
"Aya? " panggil Brian.
"Apa? " Tanya Ayana.
Brian mendekati Ayana yang sedang membantu memasang bagian dekorasi di pojok ruangan.
Setelah di depan Ayana, Brian mengelap keringat di dahi Ayana, kemudian berjalan ke belakang Ayana.
Menyatukan seluruh rambut Ayana dan mengucirnya di belakang.
Ayana tersenyum canggung. Ini pertama kalinya dia diperlakukan begitu oleh laki-laki.
Brian membalas senyuman Ayana dan kembali menggunting kertas.
Setelah beberapa menit semua sibuk dengan kerjaannya, tiba-tiba Ayana punya ide.
Ayana berjalan ke arah Brian, duduk di kursi di samping Brian.
"Ian? "
"Hmm"
"Coba ngadap kesana!" suruh Ayana.
Brian melihat ke arah yang Ayana pinta.Brian tersenyum ketika membaca tulisan itu.Saat Brian melihat ke arah lain, Ayana mendekat dan,
"chup" Ayana mencium pipi Brian sekilas.
"1:0!" seru Ayana, berlari menjauh dari Brian.
Brian termenung, sungguh ini sama sekali tak dia sangka.Hingga teriakan Ayana menyadarkannya.
"Ayana goblok! " Ucap Brian.
Ayana hanya menyengir sambil mengacungkan tangan berbentuk huruf 'v'.
Sedangkan para waiters yang melihatnya, hanya tersenyum canggung dan pura-pura tidak melihatnya.
******
"Kita kemana kak?" Tanya Mita.
"Privat room, disana udah ada Brian dan Ayana." ucap Alvin sambil menggenggam tangan Mita.
Hingga, setelah keduanya sampai di meja yang ditempati Ayana dan Brian.
"wooww" ucap Mita kagum pada dekorasi ruangan ini.
Hanya ada satu meja di tengah Ruangan, dan di pojok ruangan dipenuhi berbagai jenis hiasan.Setelah Mita dan Alvin duduk, Brian pun mulai bicara.
"Ya.. " panggil Brian.
"Apa, Ian? "
"Yang."
"Apasih? " ketus Ayana.
"Ayok! " ajak Brian.
"kemana? "
"ke masa depan dan menua bersamaku." Lanjut Brian.
"cie... Sana Aya." ucap Mita.
"Bac*t." ujar Ayana.
"Kasar banget nih bibir." ucap Mita sambil menyentil bibir Ayana.
"ya.." panggil Brian lagi.
"Ayok pulang." ucap Ayana.
"Ayok ya.. yang! " ucap Brian sambil tertawa.
Brian dan Ayana keluar dari privat room itu, sambil bergandengan tangan.
"ya.. " panggil Brian.
"yang." Lanjut Ayana.
"pd gila! " ujar Brian
"Bodo." Jawab Ayana.
"Aya? " Panggil Brian lagi.
"apa? " jawab Ayana.
"Liat deh cewek yang disana!" ucap Brian sambil menunjuk asal arah lain.
Saat Ayana menatap arah itu,
"chup" Brian mencium pipi Ayana."1:1" Teriak Brian sambil berlari menghindari Ayana.
******
Uahhhhh😂
Up lagi😅Jangan lupa vote dan komen kak🙏
Salam_hangat_author😊
KAMU SEDANG MEMBACA
AYANA
Teen FictionHidup itu pilihan itu kata mereka Lalu kenapa hidupku diselimuti kesedihan Disaat aku memilih bahagia??