[AYANA_19]

770 50 2
                                    

"kamu siapin makanan untuk saya!" seru Natasha.

"udah mah, ada di meja makan." jawab Ayana.

"Beresin tempat tidur saya, sekalian siapin air panas buat saya mandi!" suruh Natasha lagi.

"iyah mah."

*****

Kini Ayana sudah siap untuk pergi ke sekolah setelah melakukan segala pekerjaan yang mamahnya berikan untuknya.

"Mah, Aya berangkat sekolah dulu." pamit Ayana.

"Gak bisa, kamu antarin saya ke rumah dulu."

"Tapi.. takut gak keburu mah." Jawab Ayana sendu.

"Bukan urusan saya."

Setelah hening beberapa menit, Ayana punya ide untuk pergi tanpa sepengatahuan mamahnya.

Diam-diam Ayana berjalan sambil beehati-hati agar tak menimbulkan bunyi.

"Ternyata kecuali tidak tau diri, kamu punya bakat juga jadi maling yang suka mengendap-endap ternyata!" seru Natasha sambil tepuk tangan.

"Emm.. mmm itu mah.. Aya.. Ehhh.. bukan... anu.. "

"emm.. emm, pokoknya kamu antar saya dulu."

"Tapi mah...Aya benar-benar gak bisa."

"Gak bisa, saya tidak mau tahu harus bisa." Ucap Natasha sambil menarik rambut belakang Ayana.

"saakit mahh!" seru Ayana lirih sambil menundukkan kepalanya.

"Sakit yah? Kasihan sekali kamu!" Ujar Natasha sambil menarik rambut Ayana dengan keras kemudian mendorongnya.

Ayana memejamkan kepalanya, Mamahnya mendorong terlalu keras, hingga sulit untuk menyeimbangkan tubuh.

Namun, Ayana tidak jatuh dirasanya ada tangan yang menahan kedua bahunya.

"Lo gakpapa? " Tanya Brian.

Ayana menggeleng lemah.

"Tante, Gue udah pesan ojek online bentar lagi juga sampai, namanya Leo.Tante bisa tunggu dibawah."
Terang Brian.

"Kamu siapa? Berani nyuruh-nyuruh saya?" Tanya Natasha dengan suara lantang.

"Siapapun saya, tante tak perlu tau dan saya tidak menyuruh tante saya hanya memberi tante kemudahan soalnya Ayana harus sekolah."

"Dia anak saya, saya bebas melakukan apapun padanya."

"Siapapun tante, jika tante berani nyakitin Ayana, saya juga gak bakal segan buat balas tante. Dan satu hal yang harus Tante tahu, tak ada seorang pun orangtua yang tega nyakitin anaknya sendiri."

"Apa yang kamu tahu,hah? Kamu cuma anak kecil yang sok tahu tentang keluarga saya. Berhenti mencoba.." Ucapan Natasha terhenti ketika Brian langsung menarik Ayana dan pergi.

*****

"Lo gakpapa?" Tanya Brian.

"hmmm.. Gakpapa, makasih ian." Jawab Ayana.

"Sama-sama, satu pesan gue buat lo,kalo lo disakitin balas Aya, jangan diam ajah" Ucap Ayana.

"Dia mamah aku, orang yang lahirin aku, ian." Ujar Ayana.
"Gue nebeng yah, kunci motor tinggal di Apartemen."

"Iyah Aya."

Brian menggandeng tangan Ayana, mencoba menyalurkan kehangatan kepada tangan Ayana yang sangat dingin.

Sesampainya di parkiran Ayana masuk ke mobil Brian, begitu juga Brian dan mobil pun melaju.

"Bolos yuk,Aya!" usul Brian pada Ayana.

AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang