Kak Rion maaf

513 80 2
                                    

Ke-esokan harinya...

Afia bangun pagi dan melihat di sampingnya sudah tidak ada Rion. Padahal semalam Rion tidur disamping Afia. Lalu Afia menanyakan pada temannya.

"Kak, dimana Kak Rion?"

"Dia selalu pergi pagi-pagi. Tapi nanti dia akan kesini lagi kok. Ya udah mumpung kamu udah bangun, lebih baik kita makan. Yang lain sudah ada diruang makan."

Afia mengangguk dan sampailah mereka diruang makan. Afia melihat anak-anak lainnya sudah duduk. Jangan kalian berpikir kalau duduk di kursi dan ada sebuah meja. Mereka duduk dilantai yang beralaskan karpet. Dan didepan mereka sudah tersedia sebuah piring yang berisi nasi dan tempe.

"Apa kita akan makan ini?"

"Iya. Ini adalah makanan kami setiap hari. Jadi kamu harus biasakan untuk makan ini. Kami tau kok pasti kamu dari keluarga kaya."

"Iya. Afia juga udah biasa makan nasi dengan tempe. Kata mama makan tempe bisa bikin sehat."

"Ya sudah kamu duduk dan makan. Itu adalah tempat kamu."

Afia menganggukan kepala dan mulai duduk ditempat yg ditunjukan oleh temannya itu. Disamping tempat Afia kosong. Dan Afia mengira itu tempat duduk Rion.

"Afia, cepat makan! kita harus pergi bekerja nanti. Kalau tidak nanti kita akan dimarahi sama Tuan."

"Iya. Afia akan makan. Tapi nanti jika Kak--"

Blm selsai bicara, Rion datang.

"Assalamualikum."

Semua anak menoleh dan melihat darimana asal suara itu berada. Dan Rion sudah ada didepan pintu. Afia segera bangkit dari duduk dan memeluk Rion.

"Heii, kenapa Afia?"

"Kakak darimana?"

"Tadi kakak ada urusan, Af."

"Afia takut jika Tuan akan menyakiti kakak lagi."

"Tadi kakak ada urusan sebentar sayang. Kakak tidak dihukum kok. Tenang saja!"

Rion  melepas pelukannya dan menggandeng Afia untuk makan.

"Ehh Af, kamu belum makan?"

"Afia mau makan sama Kak Rion."

"Baiklah. Ayo kita makan. Kakak suapin. Buka mulutnya...Aaaaa pintar." Ujar Rion saat suapan pertama berhasil masuk ke dalam mulut Afia yang mungil.

Beberapa menit kemudian mrk selsai makan dan mulai bekerja lagi. Satu persatu dari mrk sudah bekerja. Kini tinggal Afia dan Rion.

Rion melihat Afia sedang duduk termenung.

"Af, kamu kenapa? kok sedih gitu."

Tiba-tiba Afia menangis.

"Af, kok nangis?", Rion langsung mendekap Afia.

"Afia kangen Mama."

"Baiklah. Nanti kita ke masjid."

"Kenapa kita ke masjid. Kita harusnya pulang."

"Ingat. Ini rumah kita. Kita tidak bisa pergi kemana2. Dan semua orang yg ada disini adalah keluarga Afia yg baru."

"Tidak. Afia pengen pulang. Afia pengen bertemu mama dan kak Saras. Kita pasti akan pulang kak."

Rion menghela nafas dan melepas pelukannya.

"Af, dengerin kk. Ini adalah rumah Afia. Ini keluarga Afia. Dan Tuan Rion adalah ayaha kita."

"Tidak. Tuan Rion bukan ayah kita..."

"Ssttt. Afia tau nggak. Kita harusnya bersyukur disini. Diluar sana banyak anak2 yg tidak punya rumah. Dan mrk juga mlh tidak bisa makan seperti kita. Jadi kita harus bersyukur. Dan iya. Nanti kita akan kemasjid. Pasti rasa rindu Afia akan hilang. Kita akan bilang sama Allah agar Mama Afia bisa tau kalau Afia rindu disini. Ayo kita bekerja sekarang."

Afia tidak bisa berkata apa2. Dia mengikuti perintah Rion. Tiba2 Afia berhenti.

"Kenapa berhenti? Ayo!"

"Apa Kak Rion akan pergi dari Afia?"

"Tentu saja tidak. Kak Rion akan tetap disini."

"Apa kak Rion menyayangi Afia?"

"Iya, Af. Kak Rion menyayangi Afia dan anak2 lainnya. Kalian kan adik2 kakak."

Afia memeluk Rion. Dia berkata jika dia mempunyai kakak tapi dia sprt tidak menganggapnya.

Rion mulai menangis melihat tangis Afia. Dari semua anak yang disini, Rion merasa Afia lah gadis kecil yang sangat menderita. Dari semua crita anak yg lainnya, Afia lah yg paling menyedihkan.

💦🍃💦

Afia mulai menceritakan semuanya pada Rion sambil berjalan untuk bekerja. Tanpa aba2 air mata Rion jatuh. Dia menangis. Afia menceritakan semuanya sambil berjalan dan tersenyum.

"Dia adalah malaikat kecil. AF ANGEL."

Tak terasa sudah hampir dzuhur, dan Rion melihat Afia yg sangat lelah. Tapi ia tetap tersenyum. Rion tau pasti dia tidak biasa berlama2 di luar seperti ini. Sangat panas dan gerah.

"Af, ayo kita pergi beli es cream sambil menunggu adzan dzuhur. "

"Tidak. Af tidak mau beli es cream. Nanti kakak akan dimarahi Tuan lagi. Af tidak mau lihat itu."

"Tidak. Tadi pagi kk jiga bicara sama Tuan agar diijinkan untuk beli es cream."

"Benarkah?" mata Afia berbinar

Rion mengangguk dan tersenyum. Jujur saja, Rion berbohong sprt ini untuk Afia. Rion tidak peduli jika ia dihukum lagi dgn Tuan Andi. Toh juga dia udah biasa dihukum oleh Tuan Andi. Krn Rion telah membuat kesalahan walau itu kecil.

Rion membelikan 1 es cream untuk Afia dari uang hasil ngemis.

"Kok cuma satu? buat kk mana?"

"Kak Rion tidak menyukai Es Cream. Jadi Af aja yg makan."

"Tidak. Af ingin makan berdua dengan kk."

"Tidak usah, Af. Kk.."

"Af akan sedih jika kakak tidak mau makan dengan Af."

"Ya udah iya. Kakak juga akan makan dengan Af."

Afia senang. Lalu ia makan berdua dgn Rion. Tak lama kemudian adzan sudah terdengar. Rion dan Afia menuju masjid terdekat.
________________________________

Afia dan Rion sholat berjamaah di masjid itu. Setelah shalat Afia berdoa kpd Allah agar ibunya dan kak saras baik2 saja. Dan Rion berdoa agar dia selalu melihat Afia tersenyum.
________________________________

Setelah shalat, mrk berdua kembali bekerja. Dan ditengah perjalanan, ada 3 anak yang tak lain adalah Mei, Ila, dan Santi. Mrk bertiga sangat tidak suka dgn Afia. Krn mrk merasa telah mengambil Rion dari mrk. Iya, Rion sangat disukai oleh anak2 lainnya. Dan dia selalu bersikap baik. Sejak ada Afia, Rion selalu dekat dgn Rion.

"Eh, kalian berdua dipanggil sama Tuan. Lebih baik kalian pulang."

"Pasti mrk sudah mengadu kpd Tuan."

"Baiklah..Kita akan pulang. Terima kasih. Ya sudah kalin kerja lagi yah!"

"Iya kak."

"Kak Rion, maaf"

💦🍃💦

Heiiii, Ahh fia malah PHP nih :( fia dah lama ndk buka WP makanya fia ndk update😣Ahh maaf ya.

Ini banyak banget lho😂 moga aja kalian suka yah.

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang