Cerita baru lagi?

225 24 0
                                    

Pagi Harinya...

"Hari ini Mama Difa dan Hani akan tinggal dirumah ini. " ucap Anton pada Afia dan Alfian yang sudah berada diruang tengah. Mereka hanya mengangguk setuju. Pasalnya ini adalah rumah Anton jadi tidak ada yang membantahnya.

Setelah itu Difa yang berstatus menjadi istri kedua Anton dan Hani anak pertama Difa dengan suami pertamanya pun menuju kamarnya.

"Pa. Afia minta izin untuk datang ke rumah temen Afia nanti malam. " kata Afia pada Anton. "Iya ya ya. Pergilah. Jangan pernah ganggu aku. " ucap Anton kasar hingga membuat Afia takut. Lalu Afia kembali ke kamarnya.

Andai saja Dafa tidak memaksa Afia untuk pergi ke pestanya yang kurang satu hari lagi, Afia tidak akan sudi datang kesana.
_______________________________

"Ma. Mama lihat gk? Masa papa masih suka kasar gitu. Emang Afia tuh salah apa sih Ma?" kata Afia lirih sambil menatap foto Aisyah yang tersenyum sambil memeluk Afia."Afia kangen, Ma."

Afia menangis mengingat Aisyah. Dia sangat merindukan ibunya. Sangat sangat ingin bertemu kembali. Afia juga kangen dengan Saras. Dia sudah berkeluarga dan kabarnya Saras dan keluarganya pergi keluar negeri.

"Kak Rion bohong lagi. Kak saras pergi. Mama pergi. Semua pergi. Pergi. Pergi. Huwaaaaa.......Mama gak ada yang peduli sama Afia. Fanya bukan sahabat Afia. Hiks..hiks..hiks.."
_______________________________

Malam hari.....

Suara ketukan pintu. Dan Afia membukanya. Terlihat Dafa sudah berpakaian rapi. Dafa tersenyum dan menyapa Afia. Afia melewati Dafa dan berjalan.

"Lah Aih. Aku malah ditinggal." Kata Dafa sedangkan Afia hanya diam. Afia masih merasa sedih. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini.

"Udahlah Af. Jangan sedih terus. Udah jelek malah sedih, tambah jelek lho. Hahaha." Dafa tertawa sedangkan Afia masih saja diam.

Akhirnya mereka sampai. Afia memilih duduk dan tidak menghampiri Fanya yang tengah tersenyum pada yang lain. Mungkin karena efek dia tertabrak kemarin tidak terllau parah dia bisa pulang. Hanya ada luka kecil ditangan dan kepalanya saja.

"Af. Setidaknya kamu sapa Fanya kan bisa. Jangan kek gini lah Af." Kata Dafa
"Kalau bukan karena paksaan kamu aku nggak bakalan disini sekarang." Ucap ketus Afia.

Dafa terkekeh. Jangan bilang kalau Dafa itu suka pada Afia. Kalian salah besar. Itu karena Dafa menaruh hati pada Afia :v(sama aja ya hahaha). 

Afia duduk dan Dafa juga duduk disampingnya. Afia mengerutkan kening dan bertanya mengapa Dafa duduk disini? Dafa hanya tersenyum pada Afia. Afia memutar bola mata dengan malas.

Hening. Tak ada yang bicara. Hanya ada suara musik yang mengiringi pesta ini.

"Af!" Ucap Dafa menatap serius pada Afia. Afia hanya mengangkat alis sebelah. "Aku suka sama kamu. Mau nggak jadi pacarku?"
_______________________________

Maaf banyak typo
Jangan lupa vote dan komen🙂
Jangan lupa mampir di crita baruku :)

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang