Aku Menyukaimu, Af

211 24 0
                                    

"Kenapa? Kenapa Tuhan tidak adil!! Dunia ini tidak adil. Haaaaaaa......!!!"

Teriak Afia. Leon tidak habis pikir akan menjadi seperti ini. Afia bisa saja membunuh dirinya jika tak ada Leon.

"Tidak cukupkah Tuhan mengambil orang yang kusayang. Lalu sekarang tuhan memisahkan ku dengan orang yang ku suka. Kenapa? Kenapa!!!!"

Leon tak dapat bicara, hanya bisa memperhatikan gadis didepannya. Leon juga sudah tahu cerita Afia dari Dafa. Leon hanya membiarkan Afia menangis.

"Udah? Ayok kita pulang. Aku akan mengantarmu." Ucap Leon sambil melepas jaketnya untuk menutupi seragam Afia yang terkena darah.

Leon membantu Afia berdiri.

"Aku bisa pulang. Kamu pulang saja. Jaket ini akan aku berikan."

Afia berjalan meninggalkan Leon dengan beberapa darah yang menetes ketanah. Leon tidak membiarkan Afia begitu saja. Dia membuntutinya dari belakang tanpa Afia sadari hingga sampai ke rumahnya.

Saat membuka rumahnya, lagi lagi Afia mendapat pemandangan rumahnya yang berantakan. Untung saja, Hani sudah dipindahkan ke rumah neneknya.

Afia meletakkan tasnya dikursi dan membereskan semua kekacauan ini. Setelah itu dia kekamar dan berganti baju.

Difa? Dia pasti pergi bersama teman-temannya. Sekarang Difa juga tidak memperdulikan Afia.

Anton? Dia pasti juga sibuk dengan urusannya. Afia sudah biasa seperti ini. Ditinggalkan semua orang dan hanya dirinya saja dirumah besar ini. Diwaktu seperti ini, Afia hanya menghabiskan waktu hanya mendengarkan musik, menulis cerita karangannya sendiri, membaca novel, dan pergi ketaman.

💦🍃💦

Bulan berlalu, dan sebentar lagi Afia akan menghadapi ujian. Begitu juga Fanya dan Dafa kini semakin dekat. Yang membuat hati Afia tambah cemburu. Tapi,  Leon selalu ada buat Afia saat ada masalah. Termasuk saat Afia menyakiti dirinya sendiri.

Apakah Leon menyukai Afia? Dari cara yang diperlihatkan pada Afia, membuat yakin kalau Leon itu menyukai Afia. Tapi siapa yang tahu apa isi hati dari manusia kecuali Tuhan?

Dan sekarang, Afia bersama Leon.
"Btw, Af ntar aku kerumah kamu ya. Kita belajar bareng lagi." Memang sih akhir-akhir ini Leon selalu bersama Afia walau Afia bersikap dingin.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Mendekatiku."

"Suka"

Afia terkejut mendengar jawaban

"Aku menyukaimu, Af."

Afia kembali terkejut. Dia menatap Leon seolah berkata"Kamu serius?".

Entah dorongan dari mana, Afia tersenyum pada Leon "Aku tidak menyukaimu"

Senyuman Afia memang manis tapi ditambah perkataannya tadi sedikit memukul perasaan Leon.

"Kenapa?"

"Aku tidak mau kamu tersakiti seperti yang lain." Kata Afia sambil senyum lalu meninggalkan Afia.

"Aku janji tidak akan meninggalkan kamu, Af. Terserah kamu mau bersikap dingin, aku akan tetap menyukaimu Af."

Afia menghentikan langkahnya sejenak lalu meninggalkan Leon. Leon hanya tersenyum menatap kepergian Afia.

Afia kembali ke perpustakaan dan kembali seperti biasa. Membaca buku. Tapi hari ini Afia tidak fokus karena memikirkan perkataan Leon.

"Benarkah dia menyukai aku?" Batin Afia

Afia menenggelamkan kepalanya di meja dengan tangannya.

"Kamu ragu, aku benar menyukai kamu. Bukan karena kasihan, tapi ini tulus. Sejak aku dekat dengan kamu aku sudah menyukaimu."

Afi mendongak dan melihat Leon sudah didepannya sambil membawa sebuah permen.

"Kamu suka permen kan?"

Afia memang suka sekali dengan permen. Walaupun harganya 500 rupiah tetap saja dia menyukai permen. Dia pecinta permen apapun.

"Aku selalu melihat kamu ditaman saat kamu membaca sambil makan permen. Aku kira kamu suka permen. Jadi aku belikan permen ini."

Leon menyodorkan permennya setelah itu pergi meninggalkan Afia. Afia pun  menyimpan permennya lalu melanjutkan membaca novel hingga bunyi bel masuk.

💦🍃💦

TBC

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang