Afia dan Andi sakit

426 60 2
                                    

Dengan segera Saras menuju rumah sakit. Sampainya diruangan Aisyah, Saras melihat Aisyah yg sudah sadar dan tersenyum kepadanya. Dengan cepat Saras memeluk Aisyah.

"Alhamdulillah nyonya sudah sadar."

"Saras. Jangan panggil aku nyonya, panggil aku Kak Ais."

"Tapi kan--"

"Aku sudah menganggapmu sebagai adikku saras. Mulai hari ini panggil aku Kak Ais."

Saras mengangguk dan Aisyah tersenyum. Lalu Saras memberikan martabak kesukaan Aisyah.

"Oh ya, tadi Saras beli makanan kesukaan kakak. "

Lalu saras membuka box makanan yg berisi martabak. Dan menyuapi Aisyah.

"Saras, aku dah tau, belum ada tanda dari Afia. Aaku gagal jadi seorang ibu. Aku tidak becus mengurus rumah tangga ini. Aku malah membiarkan suamiku pergi meninggalkanku. Dan aku tau aku tidak akan lama lagi. Aku berharap sbelum aku tiada, aku ingin Afia ada disini." ucap Aisyah lirih dengan menangis.

"Tidak, jangan bilang seperti itu. Kak Ais sudah menjadi seorang ibu dan istri yang baik. Saras yakin suatu saat nanti Tuan Anton akan menyayangi Afia sebagau putrinya. Dan iya, kak Ais jangan bilang jika kakak akan tiada. Kakak harus kuat. Kakak harus percaya jika kakak...."

"2 minggu . Aku akan bertahan 2 minggu lagi."

Saras terkejut. Dan memeluk Aisyah.

"Kakak kuat" kata Saras berbisik.

Tanpa mrk sadari, ada seorang pria yg melihat 2 wanita itu berpelukan. Siapa lagi kalau bukan Anton.  Ada rasa sesak didadanya melihat pemandangan ini.

"Maafin aku Ma, aku tidak bisa menjadi suami yg baik. "

Setelah itu Anton pergi.

💦🍃💦

Ternyata, Afia sedang sakit. Rion mengetahuinya kerena Afia selalu saja bangun pagi, tapi hari ini Afia tidak juga bangun dari tidurnya.

Rion pun membiarkan Afia istirahat. Mungkin dia lelah. Afia juga pasti tidak biasa jika terkena cahaya matahari.

Awalnya Afia ingin ikut membantu Rion, tapi Rion melarangnya. Afia tidak mau berdebat dengan Rion, dan akhirnya dia mengalah.

Afia juga berpikir jika nanti kalau Afia  pingsan malah akan membuat tambah repot Rion.

"Baiklah. Kakak akan pergi bekerja tapi tidak dengan mu Af. Tuan Andi juga sedang sakit. Jadi, Af harus tetap disini sampai kakak pulang!"

Afia mengangguk kecil lalu Rion pergi meningalkan Afia.

Cukup lama Afia diruangan ini. Dia merasa bosan didalam terus. Sendirian dan tidak ada teman sama sekali.

"Ehh tunggu. Tadi Kak Rion bilang kalau Tuan Andi sakit. Lebih baik aku ke kamarnya saja."

Saat berdiri, afia ingat jika ia dilarang oleh Rion untuk keluar.

"Ah tidak tidak. Nanti malam saja. Jika sekarang pasti Tuan Andi akan tau jika Afia bolos kerja hari ini dan Kak Rion pasti akan marah. Lebih baik Afia beresin saja Ruang ini."

Siang Harinya.....

"Emm, Afia harus shalat sendiri nih"

Afia pun menuju keluar ruangan itu untuk mencari air wudhu yg kebetulan dekat. Dan menuanikan shalat sendirian. setelah itu, Afia berdoa kpd Allah agar ia dipertemukan oleh ibunya.

Malam harinya.....

Kira-kira sekarang sudah jam 9 malam. Dan semua anak sudah tidur kecuali Afia. Karena Afia pura-pura tidur agar dia bisa melihat Andi. Entah dari mana kebranian Afia untuk peduli kepada Andi yang jelas-jelas sudah menyakitinya.

Sebelum masuk, Afia mengucap basmalah. Karena dia juga merasa sedikit takut. Baru kali ini Afia menginjakkan kakinya diruangan Andi.

"Assalamualikum"

Tak ada jawaban, ruangannya hening dan gelap. Itu membuat Afia takut. Krn Afia phobia dengan kegelapan. Tapi dia memberanikan diri karena dia tau kalau dia tidak sendiri diruangan ini.

"Kenapa kamu disini?"

"Afia hanya ingin menjenguk Tuan. Karena kata mama jika kita menjenguk orang yg sedang sakit itu hukumnya Sunnah. Dan nanti Afia akan dapat pahala. Tuan sakit apa?"

"Pergilah!"

Kata Andi kasar. Afia melihat piring yg berisi makanan.

"Ehh kenapa Tuan belum makan? Tuan kan sedang sakit. Jadi Tuan harus makan."

"Pergilah! apa kamu tidak dengar. Aku tidak mau diganggu sama siapapun."

Bukannya malah pergi, Afia malah tetap setia dikamar Andia.

"Tuan, ku mohon. Kali ini saja. Nanti Afia akan mendapatkan uang yang banyak. Jadi kumohon. Makanlah."

"Jika aku tidak menuruti kata anak ini, mungkin dia akan terus menggangguku. Lalu knp dia tidak takut kepada  aku ?" batin Andi

"Iya, aku makan." Kata Andi mengalah.

Mata Afia berbinar lalu menyuapi Andi. Tidak lupa dengan setiap senyuman yg diberikan Afia.

"Alhamdulillah udah habis. Baiklah sekarang Tuan tidur. Afia juga harus tidur. Afia sangat ngantuk. Takut jika kak Rion bangun, dia pasti akan memarahi Afia. Besok Afia akan beli obat buat Tuan. Tak apa kan Taun?"

"Hmmm"

Setelah jawaban singkat dari Andi, Afia keluar.

💦🍃💦

TBC

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang