Mia egois

378 51 1
                                    

Ke-esokan paginya, semua anak dikejutkan oleh kedatangan Tuan Andi. Mereka merasa takut. Dugaan mereka ternyata salah.

"Assalamualikum" salam Andi dengan hangat

Bukannya menjawab mereka malah diam mematung. Mereka terkejut.

"Apa ini tidak mimpi? Tuan Andi mengucap salam? dan tersenyum pada kami?" batin Rion

"Kenapa kalian malah diam? apa Ayah salah mengucap salam pada anak-anak ayah?"

Semua anak terkejut lagi. Apa tadi yang Andi bilang, ayah? anak? baru pertama kali ini, Andi bersikap manis pada mereka.

"Waalaikumussalam."

Ucapan dari mulut Afia membuat anak-anak mengarah padanya.

"Kenapa Kak Rion mentap Af seperti itu, dan kalian semua juga menatap Afia seperti itu? Afia tidak salah kan? Afia hanya menjawab salam dari Tuan Andi."kata Afia

"Ayah. Sekarang kalian panggil aku Ayah. Pasti kalian terkejut melihatku seperti ini. Ini semua berkat seorang gadis kecil yang cantik. Dia mengajarkanku banyak pelajaran. Dia yang telah merubahku." Kata Andi sambil menatap Afia.

Afia hanya tersenyum dan memeluk Andi. Lalu Andi menyuruh anak lainnya untuk memeluknya bersama-sama. Dengan bahagia mereka memeluk Andi.

Tapi, ada seorang anak yang tidak ikut memeluk Andi dan juga dia sangat membenci Afia. Mia. Mia tidak menyukai Afia kerena dia merasa telah mengambil Rion darinya. Bukan Rion saja, semua anak juga merasa sangat bahagia dengan Afia. Ada rasa benci didalam diri Mia.

Tanpa yang lain sadari, Mia pergi keluar. Andi melihat Mia dan bertanya, Mia menjawab dia ingin pergi bekerja. Sebenarnya Andi ingin memasukakkan Anak-anak ini ke panti Asuhan. Karena Andi juga tau kalau meraka semua adalah anak yatim piatu.

Setelah mereka berpelukan, Andi mengatakan rencanya tadi. Tentu saja itu membuat anak lainnya gembira.

"Nanti sore ayah akan mengantar kalian ke panti. Jadi silahkan kalian bermain saja. Tapi ingat jangan jauh."

"Baik ayah." ucap semua anak dengan gembira. Setalah itu mereka bermain sepuasnya.

Rion mengahampiri Andi dan memeluknya. "Terima kasih Ayah." itulah ucapan Rion. Andi pun tersenyum dan membalas pelukannya itu.

"Ini semua juga berkat Afia. Dia memang anak yang berbeda dari yang lain. Ya sudah, aku mau cari Mia. Aku merasa ada sesuatu padanya."

Sebelum Andi pergi, Andi mengahmpiri Afia yang sedang bermain bersama anak lainnya untuk mengucap terima kasih dan mohon maaf.
_____________________________

Andi mencari Mia, dan menemukan Mia sedang menangis dikursi taman. Ya, ini adalah taman yang disukai Mia. Tidak banyak orang yang datang kesini.

"Apa Ayah boleh duduk disini?"

Mia kaget dan menghapus air matanya. Dan mengangguk kecil pertanda setuju. Hening. Tidak ada yang berbicara.

"Kenapa disini? padahal hari ini ayah suruh anak-anak untuk bermain. Kenapa menangis?"

Tak ada jawaban. Tak lama kemudian, Mia menangis. Melihat itu, Andi langsung memeluk Mia.

Setelah merasa tenang, Mia menceritakan apa yang terjadi padanya. Dia ingin Rion seperti dulu. Yang selalu memberi kasih sayangnya pada Mia bukan pada Afia. Semenjak ada Afia, Rion berbeda.

"Egois." satu kata yang terucap oleh Andi

"Jangan egois. Semua anak berhak mendapat kasih sayang. Kamu bilang Rion tidak sayang padamu lagi, kamu salah Mia. Rion menyayangi kalian semua termasuk kamu Mia. Apa kamu lupa, siapa yang memberi kalian selimut tiap malam? siapa yang selalu membangungkan kalian tiap pagi? siapa yang selalu menyemangati kalian saat kerja? siapa yang selalu mencium kening kalian saat mau tidur? dan banyak lagi hal yang dilakukan oleh Rion pada kalian. Kalian semua sama dimata Rion. Kalian semua selalu mendapat kasih sayang yang tidak pernah kalian dapatkan selam ini. Dan kamu tau, mengapa Rion tiap pagi ke ruangan ku? itu karena dirimu Mia."

"Di..diriku?"

"Iya."

Andi menghela nafas panjang. Menatap Mia sekejap. Lalu melanjutkan perkataannya.

"Kamu tau, Rion selalu meminta izin dariku untuk mecari ibumu. Kamu tahu kan jika yang masih punya keluarga disini hanya kamu dan Afia. Dia bilang jika kamu mirip sekli dengan adiknya yang telah tiada. Semua ada di dirimu. Kecuali wajah. Dan juga, kamu tidak menyukai makanan yang aku sajikan, kamu hanya menyukai makanan yang mewah. Tiap pagi, Rion membeli makanan yang kamu inginkan itu. Dan dia bilang padaku waktu itu, kalau dia benar-benar menyayangimu. Soal Afia, dia juga sangat baik. Dia juga menyayangimu. Sebenarnya, Afia sudah tau kalau kamu membencinya krena merasa telah mengambil Rion darimu. Dia menceritakannya padaku saat aku sakit kemarin. Entah keberanian darimana Afia berani curhat padaku. Tapi yang jelas, kami semua menyayangimu Mia."

Mia menangis mendengar perkataan Andi. Ini semua hanya salah paham. Itulah yang dikatakan hatinya saat ini. Mia merasa bersalah karena dirinya egois. Mia kemudian memeluk Andi.

"Kami menyayangimu Mia."

Ucapan itu berhasil membuat Mia dan Rion menoleh. Mereka menemukan Rion yang sedang berdiri dan tersenyum melihat mereka. Rion berjalan menghampiri Mia.

Mia berdiri lalu memeluk Rion.

"Maafin aku kak, aku egois."

"Nggak kok. Itu wajar. Tandanya Mia sayang sama kakak."

Mia melepaskan pelukannya dan mengangguk.

"Kak Mia cemburu pada Afia karena Kak Mia tidak ingin Kak Rion diambil Afia. Afia minta maaf ya. Dan jika kita cemburu itu tandanya kita sayang seperti perkataan Kak Rion tadi. Udah ya jangan nangis lagi."

Afia sekarang juga berada disini. Mia berjalan mendekati Afia. Lalu kedua gadis kecil itu berpelukan.

💦🍃💦

TBC

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang