Jangan Pergi Lagi, Leon

208 21 0
                                    

"Aku tidak yakin."
"Jangan sperti itu."
"Aku takut."
"Ada aku."

Afia menatap mata Leon. Penuh keyakinan. Afia merasa kalau Leon benar-benar serius dengan perkataannya. Afia tersenyum pada Leon.

"Kamu manis kalau kek gini. Cantik."

Pipi Afia memerah. Walau Leon selalu menggoda Afia, tapi kenapa perkataannya kali ini membuat Afia malu dan baper.

"Makasih."
"Sama-sama"

Apakah ini akan memulai kisah cinta Afia?
_______________________________

6 Bulan kemudian........

Sekarang Afia dan Leon sudah kelas 10. Mereka menjalin hubungan dengan baik. Afia merasa bahagia jika bersama Leon. Dan sekarang Afia sedang sakit.

Jangan tanyakan apakah Afia masih pendiam apa tidak, saat disekolah Afia menjadi pendiam tapi saat bersama Leon, Afia seperti anak kecil yang bahagia bersama ayahnya. Sebenarnya, ada 3 gadis yang selalu mengajak Afia untuk berteman tapi Afia hanya bersikap dingin. Afia selalu sendirian dikelasnya. Dia tidak satu kelas dengan Leon karena beda jurusan. Afia mengambil IPA dan Leon mengambil IPS.

Soal keluarga Afia, tidak ada hentinya. Anton dan Difa tetap bertengkar jika bertemu. Afia memang merasa sedih dan sering mennagis. Tapi ada Leon yang melindungi dan menghibur Afia :)

"Sekarang kamu istirahat ya. Aku akan kembali lagi membawa makanan dan permennya juga."

Afia hanya mengangguk. Leon pun turun ke bawah dan membeli makanan dan permen kesukaan Afia.

Afia merasa kalau sekarang kisah cintanya dengan Leon akan dimulai. Walau belum 100% mencintai Leon. Tapi Leon sudah mencintai 100% pada Afia.

Afia tidak istirahat. Dia malah mengambil buku yang ada diatas meja dan mendengarkan musik. Kalau dia istirahat itu hanya akan membuat dia tambah lelah. Bagi Afia, menghilangkan lelah hanya bisa dilakukan dengan membaca buku, mengarang cerita, dan mendengarkan musik. Afia bercita-cita ingin menjadi novelis. Afia sudah membuat cerita sejak kelas 6 SD.

Tak lama, akhirnya Leon datang sambil membawa makanan dan permen.

"Kok nggak tidur."

Afia hanya menggeleng dan tetap fokus menulis. Leon sudah tahu itu. Bahkan Leon sudah tau semua tentang Afia. Mulai dari hobi dan kesukaannya.

"Ya udah aku ambil mangkuk dulu ya."

Leon melempar permen kepada Afia yang membuat Afia cemberut karena menganggu Afia yang sedang menulis. Leon hanya tertawa melihat Afia cemberut seperti itu. Afia lalu melempar bantal kepada Leon yang hampir terkena dirinya. Setelah itu Leon ke dapur.

"Mama. Leon sangat baik. Tapi Afia masih ragu." Ucap Afia lirih. Air matanya menetes.

"Kok nangis? Udah jelek malah nangis. Tambah jelek lho." Leon tertawa. Afia ingin melempar bantal lagi,tapi ia urungkan karena Leon membawa makanan.

"Udah ih. Jangan nangis terus. Mata kamu nanti sembab. Tambah jelek. Sekarang waktunya makan. Aku suapin ya!"

Afia tidak menolak. Suapan demi suapan akhirnya makanannya habis. Dengan tidak sabar Afia mengambil permen disaku baju Leon dengan diam-diam. Setelah mendapatkannya Afia lari menghindari Leon. Leon tidak tinggal diam, dia mengejar Afia hingga akhirnya Leon menangkapnya dan memeluk tubuh agak gendut milik Afia :v memang sih, Afia itu pendek dan agak gendut yang selalu membuat gemas Leon saat melihatnya.

"Iya ya aku nyerah." Kata Afia. "Sekarang lepaskan aku." Sambung Afia. Tak ada jawaban dari Leon. Dia hanya diam membiarkan Afia mengoceh seperti anak kecil. "Heii, Leonn. Apa Leon mendengar Afia?" Uacpa Afia kesal karena merasa dikacangin oleh Leon.

"Af."
"Hmm."
"Afia tambah gendut."

Leon melepaskan pelukannya lalu lari meninggalkan Afia yang terus mengejarnya karena merasa dirinya telah diejek.

Hingga akhirnya Leon menarik tubuh Afia kedekapannya lalu berbaring diatas kasur dan mereka saling melihat keatas langit-langit.

"Leon sebentar lagi ulang tahun."
"Hmm."
"Leon mau kado apa?"

Leon yang tadinya melihat keatas sekarang beralih ke mata Afia.

"Leon mau Afia tetap bersama Afia. Afia mau berjanji?"
"Afia janji. Leon juga janji harus selalu bersama Afia."

Leon tersenyum. Tapi kenapa senyumannya seakan-akan ada makna. Entah kenapa Afia merasa ada sesuatu yang bakal terjadi.

"Leon ada masalah?" Leon menggeleng. "Leon kenapa?" Leon hanya tersenyum. "Leon sakit?" Kali ini Leon hanya menggeleng dan tersenyum.

"Udah sore. Leon harus pulang. Jaga diri Afia." Leon dan Afia bangun dari kasur dan kebawah.

"Jangan lupa makan. Oh ya, besok Leon tidak masuk sekolah."
"Kenapa?"
"Leon harus menjenguk nenek rumah sakit."

Afia hanya mengangguk dan dibalas dengan elusan kepala dari Leon yang membuat Afia terkejut sekaligis bahagia. Baru kali ini Afia dielus kepala oleh Leon. Ini seperti pasangan romantis dianime. Afia selalu mengharapkan dia menjadi chara wanitanya yang selalu dielus kepalanya oleh oasangannya. Dan sekarang ini menjadi kenyataannya.

Sebenarnya saat Leon ijin dari sekolah hanya ada alasan yang sama. Ingin menjenguk neneknya yang sedang sakit.

"Tunggu dulu ya. Aku ambil sesutau dari motor."

Afia mengangguk. Leon pun kembali membawa sebuah kotak yang dibungkus kertas kado. Setelah itu Leon pamit dengan sebuah senyuman.

"Kenapa Leon tersenyum seperti itu?"

Entah kenapa Afia merasa ada yang aneh dari Leon. Afia tidak mau meikirkannya lagi. Dia masuk kedalam rumah.
_______________________________

Maaf banyak typo😨
Jan lupa vote and komen
Mampir kuy ke cerita yg aku buat :)

Salam hangat😊

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang