Tertawa Bersama

126 17 0
                                    

Disisi lain, Nadia menahan emosinya. Iya, benar sekali. Dialah orang yang mengubungi Riki tadi. Nadia adalah mantan pacar Riki saat SMP kelas 9. Tapi sayangnya Riki memutuskan hubungannya dengan Nadia.

Alasannya, karena Nadia telah mengkhianati Riki. Dia telah selingkuh dibelakang Riki. Riki sangat kecewa dengan Nadia dan langsung memutuskan hubungannya dengan Nadia.

Sakit. Itulah yang dirasakan Riki. Riki sudah percaya sepenuhnya dengan Nadia. Tapi Nadia mengkhianatinya. Apa salah Riki, apa dia tidak cukup dengan satu pria saja.

Hingga akhirnya Riki mengenal seorang gadis polos cantik, Afia. Awalnya Riki mengirim pesan pada Afia hanya untuk pelampiasan saja. Agar Riki bisa melupakan Nadia.

Tapi takdir malah bermain dengannya, Riki telah jatuh cinta pada Afia hingga sekarang. Ini benar-benar perasaan yang hebat dan istimewa.

Saat melihat Afia secara langsung, walau pada waktu yang tidak tepat, dimana saat itu Afia akan bunuh diri, Riki merasakan kehangatan dan kenyamaan saat Riki memeluk Afia.

Saat pacaran dengan Nadia, Riki hanya memegang tangan Nadia. Tidak sampai memeluknya seperti itu. Riki benar-benar sudah jatuh cinta pada Afia.

Nadia juga marah karena tahu bahwa Riki akan menikah di Jakarta dengan gadis lain. Nadia masih menginginkan Riki bersamanya.

"Gue nggak bakal tinggal diem. Lihat saja nanti. Riki hanya menjadi milik gue," kata Nadia menahan emosi.

Dengan kemarahannya Nadia membuang semua barang yang ada dimeja rias dan berteriak seperti orang gila.

💦🍃💦

2 bulan telah berlalu, dan besok adalah hari dimana kebahagiaan Afia dan Riki akan terjadi. Mereka akan menikah. Afia dan Riki memutuskan untuk mengadakan pernikahannya di halaman depan rumah Afia. Ukurannya cukup besar dan pas untuk acara pernikahan mereka yang sederhana.


Ke-tiga sahabat Afia saat ini didalam kamar Afia sambil bermain monopoli. Jika meraka sudah menikah, bukan berarti tidak boleh bermain monopoli kan?

Sedangkan Afia masih berkutat dengan buku yang dipegangnya sambil memakan cemilan yang dibelikan oleh Riki untuk dirinya dan ke-tiga sahabatnya.

"Afia, lo masih aja baca novel. Sini lah ikut main kita."

"Iya nih, yang lagi seneng ciee."

"Ciee besok nikah ciee. Bakal punya anak berapa nih?"

Ketiga sahabatnya tertawa. Afia masih fokus pada novelnya dan memutar bola dengan malas.

"Iya nih, kira-kira Nyonya Riki menginginkan anak berapa, hmm?"

Suara itu berhasil mengalihkan perhatian ke-4 gadis ini ke daun pintu kamar Afia. Sudah ada Riki sedang melipat tangannya didada dengan senyuman yang menawan.

"Maaf nona-nona. Bolehkah saya mengambil Nyonya Riki."

Afia segar menimpuk wajah Riki dengan bantal. Lemparan Afia berhasil mengenai wajah Riki. Brina, Sila, dan Zara tertawa.

Sila lah yang paling tertawa keras, karena itu Riki melempar bantal ke wajahnya. Lagi-lagi mereka tertawa.

"Gila lo, Ki. Lo kira wajah gue apaan? Tinggal lo timpuk pake bantal," ujar Sila kesal.

"Maaf. Tadi gue sengaja nimpuk lo. Hahaha. Af, ganti baju gih!"

"Males," kata Afia yang masih membaca buku.

"Afia!"

"Riki!"

"Afia!"

"Iya ya ya. Ini Afia ganti baju."

Afia ke ruang ganti baju dengan tertawa. Sedangkan Riki masih menatap tajam ke arah calon istrinya itu.

Brina, Sila, dan Zara merasa bahagia. Akhirnya sahabat mereka akan menikah. Menikah dengan orang yang dia cintai selama ini. Orang yang berhasil membuat Afia bahagia. Yang telah memberi kasih sayang dan cinta. Yang sudah lama hilang di masa lalunya.

💦🍃💦

Afia keluar dari ruang ganti baju. Dengan memakai sweter dan celana jeans. Tidak lupa Afia memakai kacamata yang dia sukai. Rambutnya dikuncir.

"Oke siap. Ayok!" Ajak Afia.

Riki masih berdiam di tempatnya. "Heh? Kenapa masih diam saja. Ayo katanya mau diajak pergi."

Afia mengerucutkan bibirnya kesal. Riki membiarkannya saja. "Bukannya dibujuk malah diliatin terus. Huh."

Riki membiarkan Afia berbicara sambil memandang wajahnya yang marah. Afia tidak sepenuhnya marah dengan Riki.

Begitulah perempuan, 20% marah dan 80% ingin dibujuk. Kini Riki tepat berdiri dihadapan Afia. Tangan Riki terangakat, mengambil ikat rambut Afia. Menata rambut Afia agar tergerai.

Sedangkan Afia mematung karena sikap Riki. Jantung Afia berdegup kencang. Cepat-cepat Afia memandang ke sebalah kanan. Dia sangat malu jika melihat mata Riki.

Tangan Riki menarik dagu Afia, kini mata mereka berdua saling bertemu. Senyum diwajah Riki tidak pernah pudar dari wajahnya.

"Cantik. Kalo kek gini kan Afia jadi cantik." Riki mengelus rambut Afia." Yah saatnya kita pergi. Kita seperti pemain film yanh ditonton oleh 3 cewek bodoh."

Afia menyadarinya. Dari tadi Brina, Zara dan Sila melihat kemesraan dirinya dengan Riki.

Riki langsung menggandeng tangan Afia begitu saja tanpa pamit dengan ketiga gadis yang sudah baper tingkat dewa.

🍃💦🍃

Didalam mobil, Afia masih terlihat malu. Riki telah membuat Afia malu apalagi di depan ketiga sahabatnya.

"Afi..."

Riki belum selsai bicara malah diputus "Jangan bicara dengan Afia. Afia sedang malu."

Riki tertawa. "Hei, bentar lagi lho. Besok, besok Afia bakal jadi milik Riki selamanya. Riki bisa menyentuh rambut Afia kapan pun."

"Ihhh Riki!"

"Ihhh Afia. Hahaha."

Riko tertawa keras sekali, Afia sudah tidak bisa menahan tawanya. Afia pun ikut tertawa bersama Riki.

💦🍃💦

Oh tuhan, sesederhanakah bahagia? Hanya melihat tawanya saja sudah membuat kita bahagia.

Iya, aku tidak bohong. Coba saja kalian tertawa bersama dengan orang yang kalian cinta. Pasti hati kita akan menjadi bahagia dan senang.

Melihat tawanya, senyumnya, dan wajahnya yang begitu sempurna. Ah ralat, tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan.

🍃💦🍃

TBC

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang