Hari Pertama Setelah Nikah :3

157 16 0
                                    

Ke-esokan paginya

Pagi ini terasa sangat berbeda sekaligus bahagia. Sekarang Afia tidaklah sendirian. Ada Riki bersama dengannya. Yang tinggal dirumah Afia.

Entah karena capek atau emang Afia yang selalu bangun agak siang. Lihatlah gadis ini. Masih tidur cantik diatas kasurnya yang empuk.

Yah jangan salahkan Afia, memang hawanya yang sangat dingin. Pagi ini saja hujan sudah turun. Jadi wajar saja kalau masih tidur.

Afia dan Riki memilik sifat yang terbalik. Riki selalu bangun pagi sedangkan Afia bangun agak siang.

Mungkin Afia tidak sadar, sekarang statusnya sudah menjadi seorang istri.

Cup

Sebuah kecupan mendarat dipipi Afia yang tembam. Siapa lagi kalau bukan ulah Riki.

"Afia, bangun!"

Afia membuka matanya dan berteriak. "Aaaa! Riki apa yang Riki lakukan disini?" Teriak Afia.

Riki tertawa dengan keras. Bagaimana Afia bisa melupakan kalau Riki sudah menjadi suaminya.

Riki menjitak kepala Afia. Dan Afia berdengus kesal.

"Lupa ha? Apa perlu kita ulang pernikahannya, Nyonya Riki?"

Blush. Pipi Afia sudah memerah karena malu. Dia benar-benar sudah tidak waras. Sekarang Riki sudah sah menjadi suaminya.

Afia segera bangun dan berlari ke kamar mandi. Riki yang melihat tingkah Afia hanya tertawa.

"Aku tunggu dimeja makan, sayang." Goda Riki dibalik pintu kamar mandi. Sedangkan Afia masih menahan malunya itu.

🍃💦🍃

Afia sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Pasti Riki sudah menunggunya. Dengan segera Afia turun kebawah.

Benar saja, Riki masih setia menunggu Afia sambil menatap laptop.

Cup

Kali ini Afia yang mencium pipi Riki. Riki terbelak dan tertawa.

"Heh? Tumben banget."

"Dih kan kita udah sah. Jadi biarin aja."

"Masa sih? Tadi aja lupa kalau kita udah nikah."

"Udah ih jangan bahas itu. Kan Afia belum terbiasa."

Riki menutup leptopnya dan memandangi wajah Afia yang menyiapkan makanan dipiring Riki.

"Udah jangan diliatin terus," sindir Afia sambil menyiapkan makanan untuk Riki.

"Kan udah sah."

Afia dan Riki kembali tertawa sambil memakan sarapan paginya.

"Oh ya, Riki nanti ke kantor? Kan hujan. Dirumah aja."

"Nggak bisa sayang. Aku harus berangkat kerja. Afia sendiri nanti ke toko?"

Afia mengangguk. Jelas dia harus ke toko. Akhir-akhir ini tokonya sering dia tutup karena urusan pribadinya.

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang