Afia?

420 55 6
                                    

Rumah Aisyah

"Pagi Saras"

"Eh, kak Ais kenapa turun. Lebih baik kakak istirahat saja. Kakak belum sembuh total."

"Aq sudah sembuh Saras. Jadi apa yang bisa kakak bantu?"

"Duduk. Kakak duduk. Biar Saras yang menyiapkan makanan."

Aisyah pun duduk sambil melihat Saras yang menyiapkan makanan dan mengoceh tentang bagaimana Saras sangat merindukan Aisyah.

"Oh ya,Kak. Nanti Saras mau pergi keluar sebentar mau beli bahan-bahan untuk masak besok. "

Aisyah tersenyum dan mengangguk kecil. Jangan salah jika Aisyah tidak memikirkan putrinya itu. Karena pikiran Aisyah hanya tentang Afia dan suaminya.

Akhirnya Saras selesai memasak dan menyiapkan nya di meja makan. Saras pun tersadar karena dari tadi Aisyah hanya melamun. Bahkan Aisyah tidak menyadari kedatangan Saras sudah ada disampingnya.

"Kak, jangan banyak melamun. Tidak baik. Afia pasti akan ketemu. Entah kenapa Saras yakin jika Afia akan ketemu. Kita hanya terus berdo'a kpd Allah."

Kata Saras dengan senyum.

"Lebih baik kakak makan ya. Kakak harus minum obat."

Lagi-lagi Aisyah hanya mengangguk kecil dan  mulai melahap makanannya.

"Oh ya, aku akan ke masjid dimana aku bertemu dengan Rion." Batin Saras

Setelah usai makan, Saras pamit ke pasar.

💦🍃💦

Rumah baru Afia

"Afia, apa kamu sudah baikan?" Sapa anak yang bernama Amel.

"Iya kak. Afia sudah baikan. Dan Afia akan bekerja hari ini."

"Ya udah, kak Amel pergi dulu ya, tuh udah ada Kak Rion."

"Iya kak."

"Hai, Angel Af."

Sapa Rion hangat. Afia hanya membalas dengan senyuman manisnya itu.

"Ahh kamu sangat manis hari ini, Angel Af. Kakak akan memanggil dengan Angel Af," ucap Rion sambil mengusap puncak kepala Afia.

"Ya udah ayo kita bekerja. "

Afia pun keluar bersama Rion. Tiba-tiba Afia ingat tentang Tuan Andi.

"Kak, kakak duluan aja."

"Kok gitu? Af mau kemana?"

"Anu...Ini..Oh ya, Afia harus ganti baju. Ini kan baju  kemarin."

"Oh iya. Kakak juga lupa. Ya udah ganti gih! kakak tunggu di depan ya"

Afia mengangguk, dan setelah memastikan Rion tidak ada, Afia langsung berlari menemui Andi.

Lagi dan lagi, Afia melihat Andi belum menyentuh makanannya itu.

"Assalamualikum."

"Kenapa kamu disini, kenapa kamu nggak kerja?"

"Afia akan bekerja jika Tuan mau makan. Afia khawatir pada Tuan."

Afia menunudukkan kepala. Ya, begitulah Afia, walupun dia tau Andi bersikap kasar pada Afia, tapi Afia juga peduli pada Andi.

Andi menghela nafas denga kasar.

"Suapin!"

Afia pun dengan segera mendekat kepada Andi dan menyuapinya.

Tanpa Afia sadari, Andi tersenyum sangat tipis hingga Afia tidak melihatnya.

"Afia pamit dulu, Tuan. Afia harus bekerja"

Tanpa jawaban dari Andi, Afia sudah pergi dan berlari menuju Rion.

"Ka..kak. Maa..aaff. Nung..guu..laa...maa" kata Afia dengan nafas yang tersenggal.

"Af, atur dulu nafasmu, baru bicara."

Afia mengangguk.

"Coba jelaskan, kenapa lama sekali?"

"Maaf kak, Af tadi cari baju nya nggak ketemu. Maaf." Bohong Afia pada Rion.

"Ya sudahlah. Ayo kita bekerja. Nantu kalau Tuan Andi melihat kita, bisa-bisa di marah."

"Hahahaha, padahal tadi Afia baru saja bertemu dengan Tuan Andi." Kata Afia dalam hati.

Afia terkekeh pelan. Rion melihat Afia dengan bingung.

"Ehh kenapa tertawa? apa ada yang lucu?"

Afia hanya menggelengkan kepala. Rion juga bersikap bodo amat, lalu menggandeng tangan Afia.

💦🍃💦

Jam sudah menunjukan waktu Dzuhur. Saras sengaja izin ke Aisyah untuk shalat diluar. Padahal bukan itu alasannya.

Dan ternyata benar, setelah usai shalat Rion keluar.

"Eh kak Saras." Sapa Rion saat melihat Saras duduk diteras masjid.

"Eh Rion. Hehe. Kakak sengaja kesini ingin melihat adik kamu. Boleh kan?"

"Tentu saja kak. Biar Rion panggil ya kak. "

Saras tidak meliht Afia karena Afia sedang menunggu Rion dikursi biasa dan membelakangi mereka.

"Bentar lagi dia kesini kok kak. Kakak tunggu aja ya."

Saras mengangguk. Lagiagi dia mendapat telfon.

"Bentar ya, kakak angkat telfon dulu."

"Iya kak."

Saras agak menjauh dari Rion. Dan pas saat itu, Afia datang.

"Siapa yang ingin bertemu dengan Af kak?"

Rion menunjuk ke Saras. Tapi Afia tidak melihtnya karena Saras membelakangin mereka. Tiba-tiba sesorang tanpa sengaja menumpahkan minuman kpd Afia.

"Ahhh" jerit Afia hingga terdengar oleh Saras. Sontak Saras kaget.

"Afia?" batin Saras

Afia langsung pergi ke kamar mandi masjid untuk membersihkan bajunya itu. Disaat yang bersamaan Saras menoleh dan dia hanya mendapati Rion saja.

"Siapa tadi yang menjerit?"

"Adik ku kak. Dia terkena tumpahan minuman dan langsung berlari ke kamar mandi."

"Ouhh gitu ya. Kayaknya lain kali aja kakak bertemu dengan adikmu. Kakak harus segera pergi karena ada urusan"

Rion mengangguk. Saras pun langsung bergegas pulang krn Aisyah khawatir dgn Saras. Lima menit kemudian Afia datang. Dan Rion bilang lain kali mereka akan bertemu lagi

💦🍃💦

TBC

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang