Kunjungan Mama Mertua

90 11 0
                                    

Setelah acara pelukan berakhir, Riki dan Afia kembali duduk dan menikmati pemandangan.

"Sekarang udah nggak cemburu lagi?"  Tanya Riki sambil menatap netra milik Afia.

"Masih kesel dikit." Jawab Afia sambil mengembungkan pipinya yang chuby.

"Afia mau minta apa?"

"Kayak biasanya hehe."

Riki langsung mengerti apa yang diinginkan Afia. Lalu ide jahil terbesit dipikiran Riki.

"Akan Riki belikan tapi ada syaratnya." Bisik Riki pelan tepat dekat telinga Afia

"Perasaan Afia nggak enak nih." Batin Afia

"Cium Riki dulu."

"Tuh kan bener."

Afia menatap Riki kesal. Kalau dirumah tentu saja Afia mau, tapi ini didepan umum. Dan jiga banyak orang yang akan melihatnya.

Afia berpikir sejenak dan berpikir, padahal dirinya tadi saling pelukan di tempat umum lalu buat apa untuk malu? Toh mereka juga sudah melihat, biarkan yang iri tambah iri bruhh :v

Cup

Riki mematung di tempat. Apa Afia baru saja menciumnya? Didepan umum? Banyak orang, termasuk mbak es cream. Padahal selama ini Afia tidak mau melakukan hal seperti ini didepan banyak orang.

Riki menatap Afia tidak percaya, sedangkan Afia memalingkan wajahnya dari Riki. Afia juga tidak percaya dirinya akan melakukan hal ini. Harusnya Afia menolak seperti biasa, tapi kenapa hari ini dirinya tidak menolak sama sekali?

Lagi-lagi Riki terkekeh. Tapi kekehan itu hanya pelan yang hanya didengar Afia saja. Kini beralih Riki yang mencium puncak kepala Afia yang terbalut kain hijab.

"Terima kasih sayang." Ucap Riki pelan. Afia merasakan hatinya sangat bahagia dan rasanya sangat hangat dan tulus.

Setidaknya kesedihan Afia mulai berkurang karena adanya Riki disamping Afia. Kehangatan yang selalu diberikan oleh Riki membuat Afia semakin jatuh cinta.

Begitu juga Riki, dirinya sangat beruntung memiliki istri seperti Afia.

"Jangan sedih lagi oke!" Ucap Riki yang dibalas anggukan dari Afia.

💦🍃💦

Setelah puas diluar, Afia meminta Riki untuk mengantarkannya kembali ke ruangannya. Entah kenapa Afia sangat lelah dan ingin sekali istrihat.

"Afia kenapa tiba-tiba memakai hijab?" Tanya Riki saat sudah selesai membantu Afia berbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Afia cuma pengen deketin diri sama Allah. Afia sadar kalau Afia selama ini membuka aurat Afia."

Riki mengusap tangan Afia dan berkata, "dan kecantikan Afia hanya boleh dilihat oleh Riki seorang."

Afia tersenyum hingga pintu kamar terbuka. Terlihat keluarga Riki berkunjung. Mila langsung memeluk Afia. Begitu juga ayahnya Riki. Ibunya? Entah kenapa saat Afia ingin menyalami tangan ibu mertuanya menolak.

Bukan Afia saja yang terkejut, begitu juga dengan semua orang.

"Mama sumpek disini, mau keluar."

Ada rasa sesak saat melihat ibu mertuanya begitu acuh pada Afia. Apa salahnya? Apa Afia membuat salah?

"Mama kenapa?" Tanya Riki heran karena melihat tingkah ibunya.

Ayah Riki menghela nafas kasar. Menatap semua orang termasuk Afia yang terlihat sedih.

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang