Pasar Malam

81 8 0
                                    

Akhirnya saat-saat yang ditunggu Afia telah tiba. Afia sedang menatap dirinya di pantulan kaca. Sebenarnya agak sedih karena Riki tidak ikut ke pasar malam bersamanya.

"Hei Nyonya Riki, apa kau sudah siap?"

"Kakak bikin kaget aja."

Mila terkekeh pelan,"Sudah siap? Ayo pergi. Jangan sedih, mungkin Riki masih sibuk," hibur Mila seolah tahu apa penyebab Afia yang kelihatan murung.

Kedua wanita cantik ini pun bergegas ke garasi mobil dan berangkat ke pasar malam.

Tak butuh waktu lama karena jaraknya dapat ditempuh selama 10 menit memakai mobil. Mila pun memparkirkan mobilnya dan Afia menunggunya di gerbang masuk.

"Udah yuk masuk."

Afia mengangguk. Sudah lama sekali Afia tidak pernah ke pasar malam. Mata Afia berbinar saat melihat banyaknya wahana dan beberapa permainan.

Mila juga sama seperti Afia. Kalau di ingat-ingat sudah lama juga Mila tidak mengunjungi pasar malam. Terakhir kali dirinya saat berusia 14 tahun bersama Riki kecil. Dan sekarang Mila datang dengan adik iparnya.

Seketika Mila memiliki ide jahil untuk Afia saat melihat sebuah tempat dimana Afia akan terkejut.

"Af kita beli es cream dulu gimana?"

"Boleh tuh kak."

"Lo duluan aja ntar gue nyusul. Gue mau hubungin teman kakak dulu."

"Okey."

Setelah itu Afia berjalan menuju tukang es cream yang letaknya tidak jauh dari mereka.

Mila merogoh tas selempang miliknya dan mengambil HP nya.

"Lo dimana sih?"

"Gue udah di sini. Lo dimana?"

"Gue sama Afia beli es cream yang dekat rumah hantu. Lo kesini gih. CEPET!"

"Iya elah. Kagak usah teriak gi---"

Belum selsai bicara, Mila sudah memutuskan sambungan telponnya.

Pas itu juga Afia datang dengan dua es cream di kedua tangannya.

"Nih kak," kata Afia sambil menyodorkan satu es cream rasa vanilla kesukaan Mila.

"Maksih sayang."

Afia tersenyum geli saat mendengar kata sayang dari Mila.

Sedangkan disisi lain, saat Riki ingin menuju tempat dimana Afia dan Mila berada, Nadia tiba-tiba muncul.

Yaps, Riki memutuskan untuk menemani Afia ke pasar malam. Riki menyelesaikan semua pekerjaan di kantornya dengan cepat.

"Nih orang Kenapa bisa ada disini sih," kata Riki dalam hati.

Demi apapun, Riki tidak menyukai jika Nadia ada disampingnya. Dan bagaimana Nadia bisa ada di pasar malam ini? Banyak sekali pertanyaan yang ada di otak Riki tentang wanita yang ada disampingnya ini.

"Lo kenapa bisa ada disini sih?"

"Kenapa? Nggak boleh ya? Ini kan tempat umum. Jadi siapa saja boleh ada disini. Termasuk aku"

Riki bergidik ngeri saat Nadia menggunakan kalimat formal seperti itu. Riki langsung meninggalkan Nadia begitu saja tanpa mempedulikan Nadia yang tengah mengejarnya dari belakang.

🍃✨🍃

"Kenap kita nggak main dulu sih, Kak? Afia pengen naik kuda-kudaan itu. Afia pengen mancing ikan. Afia masih pengen banyak main,"

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang