Pernikahan Afia

152 17 1
                                    

Hari ini tepat hari dimana kedua pasangan, yang bernama Afia Putri Gabrelia dan Riki akan menikah.

Inilah hari dimana kedua manusia ini akan menikah. Inilah hari yang paling ditunggu. Hari ini mereka berdua akan sah untuk menikah.

Di kamar Afia

Pernikahan akan dimulai dalam 10 menit lagi sekalian menunggu mempelai pria.

Sedangkan mempelai wanita masih saja duduk dihadapan cermin. Menampilkan dirinya, wajah yang dipenuhi hiasan dan  gaun pernikahan berwarna biru yang di kenakan.

Afia masih tidak percaya. Dirinya akan menikah hari ini. Satu tetes air mata berhasil turun membasahi pipinya.

Tidak! Afia tidak menangis. Kalian pikir Afia menikah dipaksa? Dijodohkan? Ya karena Afia sangat terharu dan bahagia.

Kebahagiaan inilah yang dia inginkan. Afia menyeka air matanya. Takut make up nya luntur :v

Afia tersenyum kecil didepan cermin. Diatas meja rias, terlihat fotonya bersama Aisyah. Didalam foto menampilkan Aisyah memeluk Afia saat masih kecil dengan penuh kasih sayang .

Lagi-lagi Afia sedih, andai saja Aisyah disini bersama keluarga yang lainnya. Pasti mereka sangat bahagia.

"Ma, Afia kangen."

Ceklek

Pintu terbuka. Afia segera menghapus air mata.

"Angel Af akan menikah." Rion memeluk adiknya dari belakang. Afia tersenyum sekaligus pipinya memerah.

Saras juga ikutan masuk ke dalam kamar Afia. "Hei apa ini? Aku tidak diajak berpelukan? Ehh lihatlah, betapa cantiknya mempelai wanita kita," ucap Saras saat melihat pantulan diri Afia yang begitu cantik.

Segera kedua kakak ini memeluk adiknya penuh kasih sayang.

"Jangan terus dipandang foto itu. Lihatlah, setidaknya Papa Anton dan Ibu Difa datang ke acara ini kan?" Kata Saras sambil mengambil foto yang dipegang Afia dan meletakkannya diatas meja.

Yah benar sekali. Anton dan Difa setidaknya bisa menghadiri pernikahan Afia. Itu sedikit membuatnya senang bukan?

Dan satu lagi, Afia dan Riki memilih warna biru dan putih untuk acara besar ini. Tamu laki-laki memakai baju warna putih, dan tamu perempuan memakai baju warna biru.

"Ah sebentar lagi mempelai pria akan datang. Lebih baik kita turun kebawah sekarang."

Benar sekali, 2 menit lagi Riki akan datang bersama keluarganya. Acara ini tidaklah begitu besar, Afia mengatakan ingin pernikahan yang sederhana. Mereka mengundang kerabat dan temannya saja.

💦🍃💦

"Gimana para saksi sah?" Ucap pak penghulu. Semua tamu menjawab sah. Kini detik ini dan hari ini Afia dan Riki sah menikah. Semuanya nampak bahagia.

Sekarang waktunya bertukar cincin. Pertama Riki memasangkan cincin dan Afia juga sebaliknya( Anggap saja ada sepasang cincin sprt itu)

 Pertama Riki memasangkan cincin dan Afia juga sebaliknya( Anggap saja ada sepasang cincin sprt itu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki mencium kening Afia dengan penuh kasih sayang. Begitu juga Afia menyalami punggung tangan suaminya.

Semua tamu merasa sangat bahagia. Ada sebuah perkataan yang membuat Afia malu. Riki menggoda Afia.

"Hei nona, ini baru permulaan. Aku hanya mencium keningmu saja, tapi besok disini," kata Riki sambil memegang bibir Afia.

"Baka. Dasar Riki echi." Gerutu Afia dengan wajah yang sudah memerah pada Riki dengan nada pelan.

Riki terkekeh pelan saat melihat Afia malu karena ulahnya. Afia membuang muka pada Riki. Dia malu melihat wajah Riki.

Saatnya kedua pasangan ini meminta restu pada keluarga secara bergantian.

Dibalik sebuah pohon besar, ada seorang gadis yang sudah menahan emosinya dari tadi. Tangannya sudah mengepal seakan siap untuk mengajar musuhnya.

Disisi lain, Sila melihat gadis itu. "Dia siapa? Apa dia teman Afia dan Riki? Terus kenapa nggak masuk?"

Sila langsung mengikuti yang lain dan mengabaikan gadis itu. Sila baru datang karena dia telat.

🍃💦🍃

Acara pernikahan Afia sukses besar dan bahagia. Semuanya sudah berakhir. Kini Afia dan Riki sah menjadi suami istri.

Sekarang, kedua pasangan baru ini sudah berada dikamar. Riki sudah selesai berganti baju.

Dengan santai, Riki keluar dari ruang ganti baju. Dia tertawa, jelas saja. Dia melihat Afia sedang tidur dengan gaun pernikahannya yang masih melekat ditubuhnya.

Mungkin Afia lelah karena acara selesai malam. Riki berjalan mendekati Afia. Mencium pipi Afia lembut dan membisikkan sesuatu "Afia, ganti baju dulu terus kita shalat berjama'ah. Udah magrib sayang."

Afia menggeliat, perlahan dia membuka matanya. Senyuman kecil diwajah Afia terlihat. Matanya terbuka lebar, melihat pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah Riki yang kini menjadi status sebagai suami Afia.

🍃💦🍃

Usai shalat, Afia turun kebawah untuk menyiapkan makan malam. Oh ya, Riki memutuskan untuk tinggal dirumah Afia saja daripada tinggal bersama ibunya.

Beberapa menit kemudian, makanan sudah siap terhidang diatas meja.

"Riki, makanan sudah siap. Jadi turunlah!" Perintah Afia sambil menyiapkan satu persatu makanannya.

"Iya nyonya."

Afia tersenyum melihat Riki sudah menuruni anak tangga. Setelah semuanya benar-benar siap, Afia dan Riki mulai makan. Sesekali Riki membuat lelucon yang membuat Afia tertawa bahagia.

Kini Afia sudah tinggal sendirian lagi. Ada suaminya yang akan menemaninya. Yang akan melindunginya. Yang akan membuatnya selalu bahagia.

"Ya Allah, terima kasih atas nikmat yang telah engkau berikan pada hamba. Hamba mohon, jaga hubungan hamba dengan suami hamba, Riki." Ujar Afia dalam hati.

🍃💦🍃

Jeng jeng jeng😳 akhirnya Afia dan Riki nikah wkwkw
Yang baca kapan nikahnya?😂

Ini belum selesai kawan. Masih ada sedikit lanjutannya :3 padahal masih banyak :v

Oke see you
Jan lupa vote and komen

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang