Aku lebih sekedar baik

216 27 1
                                    

Tepat musiknya berhenti, semua mata tertuju pada Afia dan Dafa(ini adalah rencana Dafa. Dia ingin mengungkapkan perasaannya)

Afia terkejut bukan main. Pasalnya Afia juga menyukai Dafa. Semua berkata "terima..terima...terima.." Afia menatap Dafa dan berkata "Iya. Aku juga suka sama kamu, Daf." Kini Afia berubah menjadi malu dibanding tadi hanya diam saja.

Dafa senang mendengar jawaban Afia. Semua teman-temannya bertepuk tangan dan mereka tersenyum lebar.

"Kamu tega Af."

Satu ucapan itu membuat mereka hening dan mengarah kepada orang yang bicara tadi.

"Kenapa? Kamu tega ngambil Dafa dari aku. Kemarin juga pas aku masuk rumah sakit, kamu tidak datang menjengukku?" Ucap Fanya lirih.

"Kenapa? Sahabat macam apa kamu itu? Ha?" Fanya berteriak. Shinta hanya mengelus bahu Fanya agar bersabar.

"Cih. Sahabat lo bilang? Lo tuh harusnya ngaca Fanya! Lo udah pantes apa nggak dipanggil sahabat? Sekarang gue nanya sama lo, kemana aja lo selama ini saat gue ada masalah? Selama ini gue selalu tersenyum saat lo deket deket dengan 'perebut' itu." Afia menekankan kata pada perebut.

"Shinta bukan perebut, paham!" Ucap Fanya dengan keras. "Jaga ucapanmu, Af." Kata Fanya sambil menunjuk ke arah wajah Afia."Berkacalah dulu Fanya Anggraeni! Coba lo pikir sahabat mana yang nggak sakit dia lebih asik dengan yang lain? Lo selalu sama Shinta Shinta Shinta dan semuanya Shinta. Lo nggak pernah ngertiin perasaan gue. Lo selalu acuhin gue. Gue tau gue tuh anak pendiam. Itu kan alasan mengapa lo jauhin gue? Itu alasan lo selalu sama Shinta.  Tapi pernah nggak sih lo nanya kenapa gue kek gini? Nggak kan? Lo tau. Kak Rion pergi ninggalin gue. Semua orang yang gue sayang pergi nunggalin gue. Mana janji lo? Katanya lo bakal setia sama gue? Yah, gue salah paham. Itu hanya 'katanya' bukan 'kenyataannya'. Lo mau Dafa? Ambil."

Afia pergi dan meninggalkan semua orang. Akhirnya Afia bisa mengungkapkan keluh kesah tentang sahabatnya ini. Fanya diam. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ucapan Afia seakan-akan belati yang menusuk tubuh Fanya.

Wajah Fanya ditutupi dengan kedua tangannya. Dia menangis. Dia sadar kalau ini salahnya. Harusnya dia tanya mengapa Afia diam. Shinta membawa Fanya pulang dan membiarkan pestanya.

Dafa mengejar Afia. Dia membalikkan tubuh Afia dan sekarang keduanya saling menatap.

"What?" Ucap Afia datar. "Are you okey?" Kata Dafa khawatir

"Aku lebih sekedar baik. Aku lega akhirnya bisa mengungkapkan perasaanku selama ini." Ucap Afia sambil tersenyum manis.

Dalam keadaan seperti ini, Afia masih bisa tersenyum? Tidak. Itu bohong. Sebenarnya dia ingin menangis. Tapi tidak bisa dia keluarkan. Rasanya sulit. Antara benci, sedih, ahh semuanya tercampur.

"Mau nangis? Nangis aja, Af. Aku tahu kamu ingin nangis. Nggak ada yang larang kok."

Tepat setelah Dafa mengucapkannya Afia menangis.

"Pergi!"

Dafa bingung dengan ucapan Afia.

"Pergi. Gue bilang pergi!" Teriak Afia pada Dafa "Aku nggak mau kehilangan lagi, Daf. Aku mohon pergi!" Akhir ucapan Afia lalu berlari meninggalkan Dafa.

Dafa mengejar Afia tapi tidak bisa menemukan Afia yang sembunyi dibalik pohon besar disamping jalan. Dafa tidak menyerah. Dia terus berlari mencari Afia.

Setelah merasa kalau Dafa tidak ada, Afia keluar dari balik pohon.

"Lagi. Lagi. Lagi dan lagi! Arghhh...!" Ucap Afia sambil berteriak dan menangis. Untung saja jalannya sepi.

Hujan kembali mengguyur tubuh Afia. Membawa air mata yang jatuh dipipinya. Afia tidak sanggup lagi. Dia merasa hancur. Setelah kehilangan semua kini ia kehilangan sahabat masa kecilnya. Tak ada lagi orang yang akan melindunginya. Rion sudah pergi jauh darinya. Mana mungkin Alfian akan menjaga Afia. Sedangkan Alfian saja benci sama Afia. Apalagi Anton. Dia bahkan tak sudi melihat Afia.

"Kenapa Tuhan? Kenapa? Apa salahku? Aku sudah berbuat baik tapi kenapa engkau mengambil semuanya? Aku benci! Argh.......!"

Lagi lagi di malam hari Afia harus menangis.
______________________________

Maaf banyak typo
Jangan lupa vote dan komen :)
Nggak bayar kok🙂

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang