Rumah baru dan keluarga baru

586 85 2
                                    

Afia membuka matanya, dia melihat sekelilingnya. Afia memegang kepalanya karena masih merasa pening.

Afia mengingat kejadian tadi malam. Saat dirinya berjalan mencari jalan pulang, ada seseorang yang menutup mulut Afia menggunakan kain yang sudah diberi obat bius.

Afia melihat ada beberapa anak yang sangat ketakutan dan mereka tampak sangat dekil. Baju yang kotor, rambut yang acak-acakan, dan wajah yang kotor. Dan Afia berada disebuah ruangan yang cukup besar. Sedikit gelap disini.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya seorang anak padanya.

"Afia baik-baik saja. Hanya kepala Afia yang masih sakit."

Anak itu memberikan sebuah minuman

"Minumlah! Kamu pasti haus."

"Terima kasih. Dimana afia? kenapa Afia bisa disni? dan siapa kalian semua?"

"Ini adalah rumah barumu. Mungkin tuan Andi yang membawamu kesini. Kami adalah teman mu sekarang."

"Kamu pasti akan terbiasa. Aku adalah Rion. Aku yang tertua disini. Panggil saja Kak Rion," ucapnya sambil berjabat tangan

Tanpa ragu Afia menjabat tangan anak laki-laki ini dan berkata "Afia"

Suara pintu terbuka, terlihat ada seorang pria dewasa mendekati Afia.

"Siapa nama kamu?"

"A..Afia. Kamu siapa? dimana mama? Afia ingin pulang!"

Pria ini malah tersenyum miring. Sedangkan anak-anak yang lain menunduk takut padanya.

"Ini adalah rumah barumu dan mereka adalah keluargamu. Jadi kamu tidak usah memikirkan keluargamu itu. Mereka tidak menyayangimu!"

"Tidak. Afia hanya nakal sedikit pada papa. Karena itu papa meninggalkan Afia. Papa, mama, kak saras mereka pasti akan menjemputku."

Pria itu pergi meninggalkan Afia tanpa mendengarkan ucapan Afia.

"Dan iya. Kalian semua cepat bekerja! Aku ingin uang yang kalian dapatkan lebih banyak!"

Setelah berkata sprt itu, pria itu benar2 pergi. Dan mengambil uang 100 rb yang diberikan oleh Anton kemarin dari Afia.

Afia membiarkannya saja. Lagipula untuk apa uang itu. Afia masih kecil dan tidak pantas memegangnya.

"Afia. Lebih baik kamu ganti baju! Kita akan bekerja. Tuan Andi tidak menyukai kita jika kita terlambat bekerja."

"Apa yang akan kita lakukan? aku hanya ingin pulang. Aku rindu mama. Aku ingin pulang. Rion ayo cepat kita pergi dari sini. "

Rion hanya diam saja. Mereka semua adalah anak-anak yang disuruh, lebih tepatnya diculik untuk dijadikan pengahasil uang. Mereka disuruh bekerja untuk menjadi pengemis dijalanan.

Andi adalah sosok pria yang sngat ditakuti didaerah ini. Andi seusia dengan Anton. Bedanya Andi lebih kekar dibanding Anton.

Afia segera ganti baju, dia melihat dirinya dikaca yang sudah retak, sangat dekil. Bajunya yang sobek2 dan sangat kotor.

Perasaan Afia? jangan tanyakan lagi. Afia hanya ingin pulang dan ia ingin menangis. Ada 10 anak yang berada diruangan ini. 3 anak seusia Afia. 4 anak yang berumur 10 tahun. 2 anak yang yang berusia 8 tahun. Dan satu anak yang berusia 15 tahun. Dia adalah Rion.

🍃💦🍃

Sekarang Rion bekerja bersama Afia. Mrk mengemis dipinggir jalan. Hanya ada beberapa orang yang mengkasihani mrk berdua.

"Alhamdulillah. Akhirnya kita dapat banyak uang, Afia. Mungkin karena mereka lebih kasihan pada dirimu. Apa kamu lapar?"

Afia msngangguk. Rion mengajak Afia membeli makanan yang murah. Rion membeli 1 roti dan air.

Mereka duduk dipinggir toko itu. Rion memberikan roti dan airnya kepada Afia.

"Kenapa kakak memberikannya kepada ku?"

"Aku tau pasti kamu sangat lapar. Makanlah! tadi kamu tidak mengahabiskan makananmu."

Memang benar, tadi anak-anak diberi makan dan Afia tidak menghabiskannya karena ia masih memikirkan untuk pulang.

Afia segera mengambil roti itu. Dan membaginya untuk Rion

"Kakak juga harus makan!"

"Tidak. Aku sudah kenyang. Lebih baik makan Afia saja."

"Kumohon! kakak terima ya."

Rion tersenyum dan dia mengambil bagian roti itu. Mereka berdua sangat menikmati makanan mereka sambil menatap jalanan

"Apa itu enak, Rion?"

Rion yang tadinya melahap rakus rotinya, kini menghentikan kegiatan makannya. Rion membulatkan matanya dan melihat Andi sedang menatap tajam Rion. Afia juga berhenti makan.

"Berani-berani nya kalian makan hasil uangku. Kalian akan dapat hukuman. Termasuk kamu Afia. Kamu masih baru mau melawan perintahku."

"Kami..."

belum selsai bicara, Andi membawa mereka berdua kembali ketempat mereka.

Afia meringis kesakitan krn Andi terus memukuli dirinya menggunakan ikat pinggang. Dan Afia menangis krn tidak tahan.

Dia juga menangis krn melihat Rion disakiti lebih kejam dibanding Afia. Rion dipukuli dengan kayu yang besar dan itu mengeluarkan cairan berwarna merah dibagian tubuhnya.

Jika Afia boleh memilih, ia lebih baik tidak dianggap Anton daripada harus merasakan rasa sakit ini karena ia disiksa oleh Andi dan melihat penyiksaan kejam yang dilakukan Andi kpd Rion. Baru pertama kali ini Afia melihat penyiksaan ini.

Setelah puas memukuli Afia dan Rion, Andi memperingatkan mereka berdua, jika mrk melakukan kesalahan ini lagi, maka Andi akan memberi hukuman yang lebih berat lagi.

Setelah andi meninggalkan mrk, Afia segera memeluk Rion. Rion pun tersenyum dan membalasa pelukan Afia.

"Tenanglah. Kakak akan melindungimu"

Afia trs menangis didekapan Rion. Hangat. Rasanya sangat nyaman. Krn Afia blm prnh dipeluk oleh kakaknya sendiri. Alfian sepertinya tidak prnh menganggap Afia sbg adiknya sprt Anton yang tidak menaggap Afia sbg anaknya.

"Apa kakak merasakan sakit? maafkan Afia. Harusnya Afia melarang kakak membelikan Afia makanan. Afia tidak tau jika akan seperti ini. Kenapa Tuan Andi sangat kejam! hiks..hiks..hiks.."

"Ini bukan salah Afia. Sekarang ini adalah kita keluarga. Semua anak disini adalah keluarga Afia."

💦🍃💦

Aduh maaf ya jika banyak tehpo eehh maksudnya typo (kgk nyambung) ya maklum lah namanya juga masih kecil hahaha. Ya jadi banyak salah kalau nulis wkkw

oke deh. Jan lupa vote, komen, kritik nya zhayang. Dan akan lebih bagus jika kalian bantu share hehehe. itu akna sangat membuat fia bahagia😁

Ya udah lah. Tunggu part selanjutnya😎aku menyanyangi kalian semua🤗

Kapan Aku Bahagia Tuhan? Ending✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang