36. the concert

32.4K 6.8K 2.4K
                                    

Recommended song: Day6's Deep In Love

Yes I'm in love Even when I sit ordiessly, I am Yes, you're in love Even without showing an expression Or having to do anything, you are We got the fire We burn in silence We gonna fire This fire continues to grow It feels as though it'll burst

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yes I'm in love
Even when I sit ordiessly, I am
Yes, you're in love
Even without showing an expression
Or having to do anything, you are
We got the fire
We burn in silence
We gonna fire
This fire continues to grow
It feels as though it'll burst.

*****











Seumur hidup aku tidak akan pernah menyangka akan benar-benar menonton konser bersama seorang Lee Jeno.

Di awal aku memang menjadikan Day6 sebagai alasan, tapi bukan berarti aku asal saja memakai nama mereka. Aku memang menikmati musiknya, walaupun tidak sefanatik yang kutunjukkan pada Jeno dulu. Jadi kalau diberi kesempatan untuk menonton langsung perform mereka, aku merasa sangat beruntung. Jeno benar, mendapatkan tiket Day6 tidak mudah.

Setelah selesai mandi aku memilih baju paling pantas untuk pergi ke konser. Yahㅡ bajuku tidak banyak. Kata beberapa orang yang mengenalku sih tidak masalah karena aku cantik, jadi baju apa pun yang dipakai akan pantas-pantas saja.

Akhirnya aku memilih kaos hitam pas badan, jeans, dan plaid shirt abu-abu. Ditambah beret hat abu-abu juga. Supaya tidak terlalu suram aku memakai anting motif kucing, menata rambut, dan sedikit make up. Ini berlebihan tidak sih?

"Lama banget, makanannya keburu dingin nih," omel Jeno saat aku baru membuka pintu kamar dan berjalan ke dapur. "Jangan-jangan semua penggemarku juga kayak gini kalau mau ke konser? Ribet bangㅡ wow."

"A-apa?" gelagapku. Kaget karena Jeno tiba-tiba berhenti mengomel di depan meja makan, malah jawdrop sambil menatapku.

"Apa-apaan nih? Kok cantik?" ujarnya. "Selama ini kita ketemu, kamu nggak pernah dandan kayak gini."

"Terus kenapa?" tanyaku salah tingkah. "Bilang aja kalau aneh, aku kan bisa ganti baju."

"Ehㅡ jangan," Jeno menjegal pergelangan tanganku. "Udah bagus kok. Sorry, aku cuma kaget."

Aku menatapnya sangsi. "Beneran? Nggak berlebihan?"

"Nggak astaga," Jeno terkekeh. "Banyak yang lebih heboh dari ini kalau ke konser. Pake aksesoris, baju blingbling, rambut warna-warni. Nggak apa-apa sih, yang penting nyaman."

"Beneran?" sekali lagi aku memastikan.

"Iya, liat aja nanti di sana. Ayo makan dulu," sahut Jeno sambil mendorongku ke depan meja makan.

Werevamp ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang