"Anything is possible when you have the right people there to support you. Thank you, friends."
*****
Lucu bukan bagaimana takdir bekerja?
Kalian masih ingat nama vampir yang mengubah Lee Jeno? Ya, Park Siyeon, mantan pacarnya. Aku mengenalnya sebagai Scarlett Park ㅡitu nama vampir Siyeon. Karena Renjun dan Chenle bertanya, aku jadi ingat lagi kalau dulu adikku juga mau dinamai Scarlett seandainya lahir perempuan.
Apa sampai sini kalian mengerti? Penyebab dan penangkal kevampiran Jeno kebetulan punya nama yang sama; Scarlett. Scarlett Park sebagai vampir yang sudah mengubah Jeno jadi bagian dari koloni vampirnya, dan adikku Scarlett Lee sebagai keturunan werevamp yang bisa dengan mudah membuat Jeno kembali menjadi manusia.
Seakan-akan semua sudah diatur.
"Ron, kamu yakin mau cari alamat itu sekarang?" tanya Renjun.
Kami bertiga sudah di Seoul lagi, dalam perjalanan diantar ibunya Chenle dari rumah mereka ke gedung SM Entertainment. Sejujurnya aku sudah sangat tidak enak merepotkan orang-orang terus, tapi bagaimana lagi. Keluarga Zhong baik sekali. Ini bukan soal kekayaan atau status sosial mereka, memang kurasa mereka bersikap baik pada semua orang ㅡapalagi aku adalah mantan gurunya Chenle.
"Besok aja deh, udah malem juga," timpal Chenle. "Istirahat aja. Makan terus tidur."
"Iya, besok kita bantu cari lagi," kata Renjun.
"Aku... nggak mau merepotkan kalian lagi," tolakku sehalus mungkin. "Biar habis ini aku yang urus semuanya sendiri. Kalian kan sibuk, jadi nggak usah dipikirin lagi ya? Nanti kalau udah ketemu aku pasti ajak Huaning ketemu kalian."
"Alamatnya kalau nggak salah lumayan jauh dari pusat kota. Mau naik apa ke sana?" tanya ibunya Chenle.
"Um... saya bisa naik taksi," jawabku.
"Agak bahaya kalau udah jam segini. Lagipula, bertamu di jam segini juga kayaknya kurang sopan, nak," ujar wanita ramah itu lagi. "Apalagi kamu bawa berita yang bikin kaget."
Kami tertawa kecil karena gurauan nyonya Zhong. Mereka semua ada benarnya sih. Aku tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Keluarga Nam juga sama saja manusia, aku harus jadi tamu yang beradab.
"Hm... oke deh. Besok aja," ucapku akhirnya. "Tapi kalian nggak usah ikut juga nggak apa-apa. Aku tau jadwal kalian kayak gimana."
"Beneran?" tanya Chenle, sementara Renjun tidak merespon.
Aku mengangguk. "Iya. Aku nanti langsung kirim foto bareng Huaning deh kalau udah ketemu."
"Hm... boleh juga. Penasaran banget mukanya kayak apa. Iya kan?" Chenle menyikut Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werevamp ✓
FanfictionBukan cuma manusia yang bisa jadi vampire, vampire juga bisa jadi manusia lagi loh! Tidak percaya? Ikuti aku dan Lee Jeno, kami werevamp ㅡum, maksudnya werevamp dan calon werevamp. ©smallnoona 2018