Part 14

5K 190 16
                                        

"Kamu itu bagaikan pertanyaan yang sulit, mendekat dan merusak sistem kerja otak, yang membuat aku bisa terpikat"

***

Angkasa dengan motor sport hitam nya sedang menuju ke SMA Garuda, ia memang kesiangan hari ini tapi ia tidak merasa panik atau apapun. Sudah biasa baginya telat datang ke sekolah.

Angkasa melajukan motornya ke gang yang lumayan sempit dan sepi, gang itu merupakan jalan tercepat menuju SMA Garuda.

Dilihatnya sebuah motor terparkir di tengah jalan gang tersebut, dengan berbagai pertanyaan di otak Angkasa ia segera memberhentikan motornya dan mengecek motor tersebut.

Tak jauh dari tempat itu ada sebuah gudang, Angkasa pun mengernyitkan dahinya heran karena ada beberapa anak Cendrawasih disitu. Tanpa berpikir panjang Angkasa pun menuju ke gudang tersebut.

Ia mencoba menorobos masuk ke dalam gudang, tetapi beberapa anak Cendrawasih menghalaunya.

"Minggir gue mau masuk!" ucap Angkasa, ia malas berurusan dengan anak Cendrawasih.

"Eitt enak aja, lawan kita dulu kalau mau masuk" kata seorang cowok berbadan besar.

"Bacot lo semua!!" teriak Angkasa geram. Dengan tangan terkepal kuat ia pun langsung melayangkan tinjunya.

BUGH... satu pukulan telak melayang di pipi kiri cowok berbadan besar tersebut. Lalu beberapa anak Cendrawasih yang melihat itu pun langsung menyerang Angkasa.

Sayang seribu kali sayang, Angkasa lebih dulu membaca gerakan lawannya. Dari belakang ada yang ingin menyerang nya tapi sayang ia tidak bisa mengenai tubuh Angkasa sedikitpun.

Dengan tersenyum kecil di sudut bibirnya Angkasa menyeringai, baginya lawan nya kali ini tidak seberapa.

Mata Elang Angkasa dengan tajam menatap lawannya, lalu detik berikutnya ia maju dan BUGH... kepalan tangan Angkasa mengenai sudut bibir lawan nya. Sedangkan yang di tinju Angkasa langsung tumbang tak bisa berdiri.

"Maju lo semua gue gak takut!" teriak Angkasa menantang, lalu tanpa diperintah semua anak Cendrawasih maju menyerang nya.

Tanpa memakan waktu lama Angkasa menghabisi semua lawannya, semuanya tergeletak di tanah dengan tampilan berantakan dengan banyak luka lebam dan darah. Ia pun lalu menerobos gudang tersebut.

BRAKKK...

Pintu gudang terbuka lebar menampakkan sesosok lelaki berbahu lebar siapa lagi kalau bukan Angkasa, dengan napas terengah-engah lelaki itu masuk ke dalam gudang.

Ia terkejut melihat beberapa cowok di dalam gudang tersebut sedang menahan seorang gadis. Dan ketika Angkasa menyadari kalau gadis itu adalah Acha ia pun mengepalkan tangannya dengan sangat kuat tanda ia tak suka.

"Woii lepasin dia BANGSAT! Berani lo sentuh dia abis lo sama gue!!!" teriak Angkasa dengan tatapan amarah yang sangat jelas di matanya.

"Eh ada anak kesayangan Black Shadow dateng kesini, mau jadi pahlawan kesiangan lo hahaha," ejek seorang cowok dengan tampilan seperti seorang preman sambil tertawa.

"Lepasin dia SEKARANG!!!" teriak Angkasa, tangan nya terkepal kuat dengan amarah di matanya yang menyala-nyala.

Hening seketika ketika lelaki tersebut teriak, tak ada yang berani berbicara sepatah katapun. Inilah akibatnya membangunkan harimau yang kelaparan. Amarah yang sedari tadi sudah dipendam tak bisa lagi dihilangkan. Yang ada di otak Angkasa saat ini adalah mereka semua harus MATI!!

Tanpa banyak omong Angkasa maju kedepan menyerang cowok yang meremehkannya tadi. Dan detik berikutnya sebuah bogem mentah mendarat di pipi cowok tersebut.

Angkasa [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang