"Kau sanggup taklukkan hati dengan sebuah senyuman"
***
Hari ini adalah hari pertandingan basket SMA Garuda melawan SMA Cendrawasih. Semua murid di bebaskan dari pelajaran dan membuat banyak murid merdeka dari tugasnya. Suasana masih pagi tetapi anak OSIS dan beberapa murid lainnya sudah datang untuk mempersiapkan lomba basket tersebut.
Acha pagi ini sudah datang di antar mamanya, dia ingin sekali melihat Angkasa bertanding hari ini. Sejak kemarin Acha merasa perlakuan Angkasa kepadanya jauh berbeda dari pertama kali mengenalnya. Ia merasa mulai menemui titik terang dalam mendekati Angkasa.
"Lita!!!" panggil Acha ketika dilihatnya seorang gadis berkacamata dengan rambut panjang sepinggang sedang berjalan sambil mengetik sesuatu di ponsel nya.
"Eh Acha, tumben dateng jam segini pasti mau liat Angkasa ya?" tanya Lita sambil menyipitkan matanya dengan jari telunjuk di arahkan tepat di depan Acha.
"Ihh apaan sih, gue kan anak rajin" ucap Acha tak mau di tuduh sembarangan, padahal memang niat nya mau nonton Angkasa tanding hari ini
"Yaudah ke kantin dulu gue laper, temenin makan gimana?" tanya Lita sambil menggandeng lengan Acha.
"Masih pagi Lita ya ampun, eh tapi gue ikut deh" ucap Acha.
"Ayok, gue laper banget nih" kata Lita yang langsung menarik lengan Acha dan berjalan bersama menuju kantin.
***
Angkasa masih saja belum bangun sepagi ini padahal jam menunjukkan pukul 07:00 WIB. Ia terlalu mengantuk untuk membuka matanya padahal sinar matahari telah menerobos masuk ke celah jendela kamarnya.
"Hoaam" Angkasa menguap, lalu dirinya duduk di tempat tidur sambil mengucek matanya.
Jangan tanya penampilan Angkasa sekarang, dia tetap tampan meskipun dengan rambut yang acak-acakan dan muka bantalnya.
Setelah Angkasa menatap jam dinding di kamarnya, barulah ia membuka matanya sempurna. Ia tidak boleh telat hari ini.
"Mampus gue kalo telat bisa di ocehin pak Joko!" teriak Angkasa lalu melompat dari tempat tidur dan menyambar handuk yang ada di meja belajarnya.
Setelah menghabiskan beberapa menit Angkasa mandi, ia pun segera berganti baju dengan kaos Jersey basket nya. Di tatapnya diri Angkasa di cermin dan ia pun menyisir rambut nya sekilas.
Angkasa sangat pas memakai Jersey basket bewarna biru dengan nuansa hitam, terdapat namanya di belakang baju tersebut dengan bernomor punggung 7 dan lambang garuda di dadanya.
Ia pun segera pergi ke sekolah untuk bertanding dengan SMA Cendrawasih, lihat saja nanti semua lawannya akan Angkasa habisi. Bima, ialah orang yang selalu mencari gara-gara dengan Angkasa. Angkasa ingin membuktikan kalau Bima salah sudah berani menantangnya.
***
Acha daritadi mengeluh karena Lita yang lama sekali menghabiskan makanan nya, padahal ia ingin sekali ke kelas Angkasa untuk memberikan sarapan. Dilihatnya teman nya satu ini lahap sekali memakan nasi goreng sedari tadi.
"Lita gue ke kelas Angkasa gimana ? gue tinggal bentar ya, lo lama banget sih makan nya" ucap Acha mendengus kesal ke arah Lita.
"Iya iya duluan aja, gue mau nambah soalnya hehe" ucap lita sambil cengengesan padahal mulutnya masih penuh.
"Yaudah, cepet abisin!" teriak Acha lalu pergi menjauh berlari ke kelas Angkasa.
Acha merasakan hatinya dag dig dug tak karuan di sepanjang lorong menuju kelas Angkasa. Bagaimana tidak, ia tidak tahu bagaimana kondisi kelas Angkasa sekarang, bisa-bisa ia di telan oleh cewek-cewek yang ada di kelas Angkasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [Telah Terbit]
Ficção Adolescente"Aku sangat beruntung telah bertemu denganmu, aku ingin memberitahumu aku akan datang padamu dan memintamu untuk tinggal di sisiku." Ini kisah tentang Angkasa Kevin Pramudya lelaki berwajah tampan yang membuat siapa saja melihatnya terpana, cowok...