"Bahkan jika aku kehilangan segalanya, aku hanya membutuhkan dirimu"
***Acha tengah tertidur lelap di sela-sela jam istirahatnya, satu persatu teman-temannya pun kembali ke kelas karena sebentar lagi jam istirahat akan usai.
Suasana yang sedikit ribut membangunkan Acha dari tidurnya, dengan susah payah Acha membuka matanya. Ia pun memegangi perutnya yang kosong, tadi pagi ia tak sempat untuk sarapan dan beginilah akhirnya.
KRINGG KRINNNG
Bel tanda masuk telah berbunyi, panggilan alam itu mampu membuat semuanya masuk ke kelas tanpa terkecuali Lita. Lita yang melihat Acha masih duduk di tempatnya pun tak sedikitpun peduli dengan Acha.
"Awas gue mau lewat," ucap Lita ketus membuat Acha pun memberi jalan kepada Lita agar bisa duduk di tempatnya.
Acha yang pasrah hanya terdiam tanpa berkata apa-apa, kepalanya sedikit pusing dan perutnya sakit membuat ia tak mau banyak bergerak.
Tak lama kemudian guru yang mengajar di kelas Acha pun masuk, tanpa berlama-lama guru itu pun menyuruh anak muridnya untuk membuka buku pelajaran.
"Buka buku nya halaman 105, bapak bahas soal yang kemarin dulu baru kita lanjut," ucap guru tersebut lalu menulis soal di papan tulis.
"Pak, saya gak enak badan. Saya izin ke UKS ya mau istirahat sebentar," ucap Acha pelan satu keringat dingin mengalir di pelipisnya. Wajah Acha yang biasanya cerah berseri tak ada yang ada hanyalah wajah yang pucat dan lemah.
Acha yang merasa tak kuat lagi melanjutkan pelajaran pun segera pergi dari kelasnya ketika gurunya menganggukan kepala tanda setuju. Dengan langkah pelan ia keluar dari kelas lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya karena pasokan udara di dadanya seakan-akan menipis.
Dengan langkah yang berat dan kepalanya yang makin pusing Acha pun makin mempercepat langkahnya, hingga akhirnya ia sampai di depan pintu UKS. Dengan sisa tenaganya yang ada, Acha pun merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya sejenak.
Beberapa anak penjaga UKS ketika melihat Acha datang hanya diam tanpa berniat membantunya, dengan tatapan sinis mereka pergi ke luar tak ingin menolong Acha yang sedang sakit.
Acha pun tak ambil pusing, ia hanya butuh istirahat dan minum obat maka semua akan baik-baik saja. Jika Angkasa tau dirinya sakit pasti ia akan cemas, lebih baik ia istirahat sekarang dan mungkin nanti akan baikan.
Tanpa di sadari, seorang lelaki yang menggunakan hoodie hitam masuk ke dalam UKS. Dengan pelan ia meletakkan obat dan makanan yang di belinya barusan. Acha sedang tertidur pulas, gadis itu pasti lelah hingga tak menyadari ada orang di dekatnya.
Lelaki itu lalu mengetik sesuatu di ponselnya mengirim pesan pada seseorang di seberang sana, lalu setelah itu ia memasukkan Hp nya ke saku celananya.
"Pantesan Angkasa sayang banget sama lo, nyonya besar mah gak boleh sakit. Lo sih daritadi di kelas diem mulu gak mau keluar, kalo tau lo gak mau ke kantin kan bisa bilang maymunah," ucap lelaki itu gemas.
Setelah memastikan Acha tidak apa-apa, lelaki itu pergi dari sana membiarkan Acha istirahat dan tak ingin mengganggunya bisa-bisa ia kena bogem mentah oleh Angkasa karena pacar kesayangannya di liatin terus-terusan.
10 menit....
15 menit.....
30 menit......
Acha bangun dari tidurnya, kepalanya masih sedikit pusing dan pandangannya sedikit kabur. Di lihatnya ada sebuah bungkusan berupa makanan dan obat serta air mineral di dalamnya membuat Acha mengernyitkan dahinya heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [Telah Terbit]
Teen Fiction"Aku sangat beruntung telah bertemu denganmu, aku ingin memberitahumu aku akan datang padamu dan memintamu untuk tinggal di sisiku." Ini kisah tentang Angkasa Kevin Pramudya lelaki berwajah tampan yang membuat siapa saja melihatnya terpana, cowok...