Part 5

6.5K 228 10
                                    

"Inilah langkah awal aku mendekatimu, tidak ada yang perlu di takutkan meski itu jalan tebing yang curam, bahkan saat aku harus menempuh jalan yang asing "

***

"MAMA!!! Selamat pagi, lagi masak apa nih ?" teriak Acha langsung turun ke dapur ketika mencium aroma masakan yang lezat.

"Nih mama lagi buat nasi goreng kesukaan kamu, terus di atas meja udah mama siapin kue coklat buat kamu jangan lupa dibagiin ya sama temen kamu," kata mama Acha sembari menaruh nasi goreng yang sudah matang kedalam piring.

"Okee ma, papa mana kok gak keliatan?" tanya Acha sambil duduk di meja makan.

"Papa kamu tengah malam tadi baru pulang, terus tadi subuh pergi keluar kota ada meeting dengan klien," jawab mama Acha sembari duduk di dekat Acha untuk makan bersamanya.

"Pantesan gak keliatan, padahal Acha mau minta uang jajan lebih," ucap Acha sedikit cemberut.

"Ya ampun Acha," ucap mamanya geleng-geleng kepala. "kamu kan udah di kasih uang jajan sama mama eh malah mau minta lagi sama papa"

"Biarin wlee!" ucap Acha sembari menjulurkan lidah ke bawah.

"Dasar ya kamu, awas aja nanti uang jajan kamu mama potong," ucap mama nya dengan nada mengancam.

"Eh Eh jangan gitu dong mama cantik, jangan di potong," mohon Acha dengan puppy eyes nya.

"iya iya, kamu cepetan abisin sarapannya abis itu kita berangkat," ucap mama Acha sambil bangkit untuk mengambil tas dan kunci mobil nya.

"Ay Ay kapten!" kata Acha sambil hormat ke mamanya.

Mamanya hanya tersenyum melihat Acha, lalu pergi ke garasi untuk siap siap pergi mengantar Acha ke sekolah.

***

"Dah sampe Ma, Acha duluan ya mama hati-hati," ucap Acha lalu mencium tangan mama nya. Detik selanjutnya ia langsung keluar dari mobil.

Dari dalam mobil mama nya hanya geleng-geleng kepala, heran dengan kelakuan Acha. Di rasa Acha sudah masuk ke sekolah, Anita pun lalu pergi mengemudikan mobilnya dengan melaju kencang.

Ketika Acha sampai di dekat parkiran dia melihat Lita. Dan bergegas menghampirinya

"LITAA!!" ucap Acha sambil berlari ke arah Lita dengan tergesa-gesa.

"Loh Acha, kamu kenapa ngos-ngosan gitu kayak dikejar setan aja?" kata Lita heran.

"Eh gak papa kok, aku mau nanya sesuatu sama kamu?" tanya Acha sambil cengengesan.

"Tanya apaan Cha?" tanya lita balik bertanya kepada Acha dengan heran nya.

"Kelas Angkasa dimana sih? Soalnya aku mau ngasih sesuatu buat dia," ucap Acha dengan sedikit malu. Malu jika Lita menertawakan dirinya.

"Ya ampun Acha lo ternyata lari ngejar gue sampe ngos-ngosan cuman mau nanya Angkasa," kata Lita dengan senyum jahilnya.

"Gue kan cuman mau ngasih sesuatu aja buat dia," ucap Acha sebal.

"Yaelah jangan ngambek dong Acha, tuh kelas Angkasa 11 IPS 3," ucap Lita sembari menunjuk kelas Angkasa.

"Makasih Lita, entar gue traktir deh!" kata Acha lalu pergi meninggalkan Lita sendiri.

"Serius!! Semangat Acha," ucap Lita. Lita pun lalu pergi sambil bersenandung ria senang akan ditraktir oleh Acha.

Dan sampailah Acha di depan kelas 11 IPS 3, kelas tersebut tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang saja di dalamnya. Dan itu merupakan hal yang bagus bagi Acha, karena ia tidak terlalu malu untuk menaruh kue coklat di atas meja Angkasa.

Angkasa [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang