"Cewek aneh seperti dia berhasil memenangkan hatiku, membuat seluruh otak ku berpusat padanya, tanpa dirinya aku tidak berarti apa-apa"
***
Acha berjalan bersama Lita menuju ke lapangan basket, banyak tatapan mata yang menatap Acha dengan tatapan yang sulit di artikan. Acha berjalan perlahan ke lapangan di lihatnya lapangan basket ramai sekali dengan banyak anak lelaki yang sedang duduk di kursi penonton.
Tanpa Acha menyadari Lita sudah pergi menjauh melepaskan gandengan nya dari lengan Acha, lalu muncul lah Dika tepat di depan Acha dengan senyum tengil nya.
"Eh neng Acha sendirian aja nih?" tanya Dika sok basa-basi.
"Enggak kok, gue tadi sama..." ucapan Acha terhenti karena di lihat nya Lita sudah tidak ada di samping nya.
"Ya udah sini, Angkasa udah nungguin lo," ucap Dika lalu mempersilahkan Acha masuk dan berjalan di samping nya agar Acha tidak tau berapa pasang mata yang sedang menonton dirinya.
"Angkasa ngapain nungguin gue?" tanya Acha tak percaya, cowok es batu itu mana mungkin mencari dirinya.
"Lo mah gak percaya banget sama gue, pokoknya lo tunggu sini jangan kemana-mana," Dika yang sudah berhasil membawa Acha ke tengah lapangan lalu berlari ke arah kursi penonton.
Sedangkan Acha yang melihat dirinya sekarang berada di tengah-tengah lapangan basket sedikit syok, mukanya sedikit merah lalu ia pun meremas rok nya pelan.
Lalu detik berikutnya rombongan geng motor masuk ke dalam lapangan basket dengan memakai jaket hitam dengan tulisan Black Shadow di punggung nya. Acha sangat mengenali jaket itu, ia pun heran ada apa geng motor datang ke sekolah nya.
Geng motor itu berjumlah tujuh orang, semuanya memakai jaket hitam yang sama, tapi satu yang Acha bisa kenali dari mereka adalah Angkasa, cowok itu dengan helm hitam yang terbuka kaca depan nya menatap mata Acha dengan tatapan yang tidak bisa di tebak oleh Acha.
Sebucket bunga bewarna merah, terpampang jelas ada di belakang motor Angkasa tetapi Acha tidak mengetahuinya. Angkasa pun lalu berhenti memarkirkan motornya di depan Acha.
Dibuka helm hitam tersebut yang menampilkan sosok rupawan Angkasa, cowok itu bertambah tampan setiap hari nya entahlah perasaan Acha saja atau tidak tetapi sedari tadi seluruh fans Angkasa berteriak histeris.
Angkasa mengambil sebucket bunga Edelwies dari belakang punggung nya, dirinya maju selangkah menatap mata Acha yang masih menatap dirinya dengan heran.
"Acha lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Angkasa to the point, sambil menatap mata Acha yang sekarang terkejut melihat aksinya lalu Angkasa menyodorkan sebucket besar bunga Edelwies ke depan Acha.
Cowok itu menatap mata Acha dengan tatapan teduh, Acha yang melihat Angkasa di hadapan nya hanya diam tak bisa berkata apa-apa. Jantung nya sudah heboh di dalam sana berdetak kencang tak karuan.
Dengan menunduk malu, Acha menjawab pertanyaan Angkasa tadi dengan suara yang kecil nyaris tak terdengar.
"Iya... aku mau...." ucap Acha malu lalu mengambil bunga itu dengan perlahan, membuat seketika seluruh anak lelaki yang ada di kursi penonton berdiri dan memegang masing-masing karton bewarna-warni.
ACHA I LOVE YOU, itulah tulisan yang dilihat dari lapangan membuat Acha sedari tadi sudah salah tingkah dan mukanya semerah tomat. Ide Dika si curut lah yang membuat Acha bak kepiting rebus saat ini.
"Muka lo kenapa Cha? Lo sakit?" tanya Angkasa yang maju selangkah untuk melihat wajah Acha, lalu Angkasa pun menundukkan dirinya agar sejajar dengan tinggi Acha.
Di pegang nya kening Acha yang tak terasa panas, lalu tangan Angkasa pun di tepis kecil oleh Acha. Angkasa tau pasti cewek di hadapan nya ini sudah salah tingkah.
"Ya udah mending ikut gue," ucap Angkasa mengulurkan tangan nya dengan senyuman manis. Membuat seluruh sekolah heboh, most wanted mereka sekarang tak jomblo lagi.
Banyak tatapan iri saat ini yang melihat Acha termasuk Bella, dengan tangan terkepal kuat Bella menjauh dari sudut lapangan.
"Kita mau kemana?" tanya Acha sambil memandang uluran tangan Angkasa heran.
"Jangan banyak tanya!" ucap Angkasa gemas, lalu di genggam nya tangan Acha kuat dan menyuruh Acha naik ke jok belakang motornya.
Dengan hati-hati Acha naik ke jok motor Angkasa, dan Angkasa melajukan motornya kencang pergi membawa Acha dari situ. Yang di sambut dengan sorak-sorai anak SMA Garuda.
"Woii Angkasa baru jadian langsung ajak anak gadis orang kabur!!!" teriak Dika menggunakan toa sekolah.
Angkasa tersenyum di balik helm nya, sekarang dirinya punya alasan untuk bahagia. Baginya Acha adalah kelemahan terbesar nya, ia tidak ingin Acha terluka sedikit saja. Hatinya yang dulu beku sekarang cair sepenuhnya oleh Acha. Cewek kepo dan cerewet yang selalu ingin tahu tentang dirinya berhasil mnaklukan hati nya dan mampu menembus tembok pertahanan yang sedari dulu ia bangun.
Jadilah cahaya dalam hidupku untuk menuntunku melewati semua ini, akan aku genggam tangan mu dan tak akan pernah berubah, dengan dirimu di sampingku akan ku hadapi semuanya.
~Angkasa Kevin Pramudya~
***
Berita Acha dan Angkasa sang most wanted SMA Garuda jadian sudah tersebar luas hingga terdengar ke telinga Bima. Bima yang mendengar kabar tersebut membanting gelas minuman yang ada di markas nya.
"Sial tuh cowok maju selangkah di depan gue," ucap Bima kesal.
"Iya bos sabar, baru jadian kan masih anget-anget nya tenang aja bos entar kan bisa jadi orang ketiga," kata Alvin asal, lalu di hadiahi tatapan tajam oleh Bima.
"Gimana anak yang kemaren di tonjok Angkasa udah masuk sekolah belum?" tanya Bima sambil mengambil sebatang rokok dari saku bajunya.
"Belum bos, palingan 2-3 hari lagi baru masuk sekolah," ucap Alvin lalu menghidupkan korek api dan di ulurkan kepada Bima.
"Bagus, kalo gitu tugas sekarang adalah kita cari tau soal ketua Black Shadow dan juga Angkasa gue mau kedua orang itu hancur!" teriak Bima sambil mengehembuskan asap rokok nya dengan perlahan.
"Tapi bos ketua Black Shadow itu terlalu tertutup hidupnya, kabar nya aja cuman bang David yang tau tentang kisah hidup ketua itu," tutur Alvin sambil menyeruput kopi hitam nya.
"Gue gak mau tau, pokoknya lo semua cari tau tentang dia dan yang paling penting kelemahan nya dengan begitu seluruh pasukan Black Shadow bakal bertekuk lutut di hadapan gue," ucap Bima sombong sambil mengepal tangan nya ke atas dengan erat.
Lo liat aja Angkasa, gue bakal ambil semua yang lo punya termasuk Acha, seru juga nih kayaknya punya mainan baru, ucap Bima dalam hati nya lalu dengan cepat Bima menyambar hodie hitam nya dan pergi dari markas Dark Angel.
***
Author update teross biar cepet tamat, penasaran gak nih sama ceritanya? Vote dan comment jangan lupa yak, salam sayang dari Author ^-^

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [Telah Terbit]
Fiksi Remaja"Aku sangat beruntung telah bertemu denganmu, aku ingin memberitahumu aku akan datang padamu dan memintamu untuk tinggal di sisiku." Ini kisah tentang Angkasa Kevin Pramudya lelaki berwajah tampan yang membuat siapa saja melihatnya terpana, cowok...