11

26.9K 3.7K 445
                                    

Dengan ini aku nyatakan Penyihir Rugal sebagai musuh terbesar. Andai ia bisa dijebloskan ke penjara dengan pasal "tindakan tidak menyenangkan", maka aku akan mengajukan diri sebagai pelapor pertama. Sayangnya beberapa faktor penting tidak bisa diabaikan. Satu, Penyihir Rugal orang sakti nomor wahid di Arcadion. (Mungkin ada penyihir lain yang mumpuni, tetapi anggap saja otak mereka waras dan tidak ingin menjadi bulan-bulanan kerajaan. Semakin tinggi pohon tumbuh, maka angin pun makin kencang mengembus. Wusssss.) Dua, tidak ada yang berani berurusan dengan penyihir edan. (Halo, Penyihir Rugal tidak bisa membaca pikiranku. Aku bebas menghinadinakan dirinya.) Tiga, keselamatan lebih utama daripada apa pun. Oleh karena itu, dendamku terpaksa harus ditunda, dikubur, dilupakan demi kemaslahatan bersama.

Padahal aku menantikan pertemuan dengan Nox, tetapi si guru edan membayang ke mana pun kami pergi. Bahkan aku berusaha menyodorkan Yuna: "Tuan Penyihir, perkenalkan temanku, Yuna." Lalu, dia hanya menyipitkan mata seolah menilai barang mahal kemudian berkata, "Bocah Cilik, seleramu payah."

Grrrr! Kurang ajar betul penyihir edan ini. Seharusnya dia sadar: 1. Aku tidak mengundangnya. 2. Aku tidak menunggu kehadirannya. 3. Aku tidak mau bertemu dengannya. 4. Dia tidak tahu malu. 5. Dasar penyihir sinting!

Jelas, bukan, siapa yang waras?

Penyihir Rugal berani menyepelekan protagonis Crimsom Rose. Lelaki itu sepertinya akan membujang sampai lima dekade. Lagi pula, wanita mana yang cukup sehat jiwa dan akalnya, sehingga bersedia berpasangan dengan penyihir arogan sok keren sok tahu sok ganteng sooooook sekali?

Oh, ya. Yuna. Dia tampaknya tidak tertarik berbincang dengan Nox maupun Penyihir Rugal. Namun, hal yang membuatku bertanya-tanya ialah, reaksi Nox. Seharusnya dia termehek-mehek, ingin berkenalan, dan apa pun yang pria normal lakukan ... apa pun! (Nox, di depanmu ada protagonis cantik, tidak sombong, dan budiman. Kenapa kau tidak ingin memulai pendekatan?)

Adegan yang kutunggu tidak terjadi. Mereka biasa saja. Tamat.

Lalu, Caius. Bayangkan dirimu berada di antara binatang buas. Anggap saja mereka sebagai: Caius, si serigala hitam; Nox, si harimau; dan Penyihir Rugal, si naga busuk. Intensitas pertemuan terasa menekan hingga ke tulang sumsum. Tampaknya mereka tengah melontarkan percakapan ala politikus, tetapi sebenarnya masing-masing tengah bertempur menggunakan senjata sindiran. (Sebenarnya hanya Penyihir Rugal sajalah yang berani bertindak/berkata tidak sopan kepada pewaris Arcadion. Nox? Dia sibuk mengurus, eh maksudku, dia melindungiku dari Penyihir Rugal dan Caius. Aku tidak keberatan dipeluk penyihir ganteng. Rasanya tidak bisa dijelaskan.)

Begitu acara selesai aku langsung mandi dan tidur. Hari berlalu seperti biasa. Kabar buruk: Tidak ada tanda-tanda bintang jatuh yang bisa kumintai tolong. (Aku berharap bintang jatuh bersedia menyingkirkan Penyihir Rugal. Dia menjadi pengganggu di antara aku dan Nox. Biasanya doa anak baik cepat dikabulkan. Ehem, aku, kan, anak-anak yang baru menginjak dewasa.) Kabar baik: Mawar hadiah Nox ternyata bunga termahal dan terlangka. Namanya Mawar Cinta (hmm, mungkin ini pertanda Nox menganggapku sebagai sahabat yang tidak tergantikan. Satu-satunya! Lihat saja pilihannya. Mawar cinta). Omong-omong, aku penasaran. Bagaimana cara Nox dan Penyihir Rugal menanam mawar tersebut dalam sekejap? (Sihir macam apa yang mereka gunakan?)

Oke, teman-teman budiman. Kalian tidak perlu mengetahui kegiatanku yang lain. Tidak menarik. Biasa saja. Adapun yang kunantikan ialah, Perburuan. Acara yang dihadiri kesatria, pemburu, dan bangsawan kurang kerjaan. Mereka ingin mengasah kemampuan sekaligus ajang unjuk kebolehan. Sebenarnya acara ini juga bisa digunakan sebagai festival-orang-populer. Pasalnya wanita (hei, tentu saja mereka tidak ikut berburu. Para wanita ini hanya ingin memperlihatkan diri di ranah sosial) akan memberikan saputangan maupun pita kepada pria yang akan menghadiahi mereka tangkapan spektakuler. Hmm, mungkin aku tidak perlu menyiapkan saputangan tambahan. Hahaha, siapa yang butuh dukunganku? Aku, kan, si-mantan-antagonis yang biasa saja.

Crimson Rose (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang