Mode Ngambek

17.7K 1K 6
                                    

Beberapa menit yang lalu Seokjin dokter pribadi keluarga Kim selesai memeriksa Hansung. Memberi obat dan sedikit penjelasan untuk dua orang yang sedang terlibat perang dingin. Lebih tepatnya Jungkook yang mengibarkan bendera perang.

"Kalian tau? Atmosfer kalian sungguh menyebalkan!" Seokjin akhirnya mengutarakan apa yang dia rasa. Rasa tidak nyaman tentu saja.

Huftt. Jungkook menghembuskan nafas kasar, "Katakan pada adikmu itu hyung, kenapa Hansung selalu terluka saat bersama ayahnya? Ah, aku jadi ragu Taehyung hyung itu ayahnya bukan."

Ketara sekali mimik wajah kedua orang bermarga Kim berubah menjadi terkejut. Bagaimana mungkin Jungkook yang notabenenya ibu dari Hansung yang melahirkannya meragukan si penanam benih? Memang dia menampung benih siapa jika bukan dari Taehyung.

Taehyung yang paham istrinya sedang dalam mode marah hanya diam daripada harus melayani bunny-nya  yang ada nanti disuruh tidur diluar. Tidak Taehyung tidak mau, bagaimana dia bisa tidur kalau tidak mencuri ciuman dari istrinya ditengah malam.

"Kook-ah memangnya selama ini kau menampung benih dari siapa selain dari Taehyung?" Dengan polosnya Seokjin menanyakan hal bodoh yang membuat Jungkook semakin naik darah.

"Dasar Kim! Kenapa kakak-adik ini tidak ada yang peka sih!"  Jungkook sudah tidak habis pikir dengan mainset keduanya.

Jungkook lagi-lagi menghela nafas, "Hyung, aku sudah pusing dengan kalian. Aku menemani Hansung saja, permisi"

Setelahnya Jungkook melenggang pergi menuju kamar si buntelan mochi Hansung. Setelah Jungkook benar-benar masuk kedalam kamar Hansung, Taehyung dan Seokjin saling menatap dan mengangkat bahu.

"Hyung kenapa kau menanyakan hal itu kenapa Jungkook-ie? Kau tahu aku yang akan kena imbasnya hyung." Taehyung juga tidak habis pikir pada Seokjin yang dengan entengnya menanyakan hal itu disaat mood Jungkook seperti ini.

Seokjin terkekeh, "Hehe, maafkan hyung Tae, siap-siaplah tidur disofa. Hyung ingin pulang, bye!"

"Yak! Hyung kau menyebalkan! Enyahlah kau Kim!" Erang Taehyung yang melihat hyung-nya hendak menuruni tangga.

"Hei! Kau juga Kim kalau kau lupa." Seokjin membalasnya dan segera lari menuruni tangga sebelum dongsaeng-nya melemparinya dengan apapun yang bisa dia ambil.

"Hah! Bagaimana ini? Terima saja nasibmu Tae." Monolog Taehyung miris dengan nasibnya.

Karena lelah Taehyung memilih memejamkan matanya. Ya, dia masih berada di sofa. Taehyung lebih memilih tau diri daripada terkena amukan kelinci semok yang sedang pms.

🏠

Jujur Jungkook merasa bersalah dengan Taehyung tapi dia sudah kepalang emosi dengan suaminya. Dengan perlahan Jungkook mencium kening Hansung "Cepat sembuh sayang, bunda sedih liat adek sakit."

Jungkook memilih menyampingkan egonya dan memilih menghampiri suaminya. Jungkook jadi bingung, disini yang sedang mode ngambek dia atau Taehyung?

Saat membuka pintu kamar Hansung, Jungkook disuguhkan dengan pemandangan dimana Taehyung tidur disofa dengan kepala menengadah dan mulut sedikit membuka. Jungkook semakin merasa bersalah. Jungkook tau itu bukan sepenuhnya salah Taehyung, tapi Jungkook merasa gemas dan jengkel secara bersamaan dengan kejadian pagi tadi.

Dengan langkah hati-hati Jungkook duduk di samping suaminya. Diamatinya raut wajah lelah yang terpancar dari Taehyung. Jungkook semakin bersalah mengingat suaminya baru pulang semalam dari tugasnya yang mengharuskan Taehyung keluar kota.

"Hyung, pindah kekamar gih!" Jungkook sedikit menggoyangkan lengan Taehyung mencoba membangunkannya.

Taehyung mengerang merasa terganggu tidurnya dan merasa lehernya sakit. Dengan nyawa tidak ada 50% Taehyung membuka mata dan kaget melihat Kookie-nya disampingnya. "Ada apa buu? Hansung sakit lagi?"

Jungkook speechless mendengar Taehyung yang belum sadar sepenuhnya namun Hansung yang langsung terlintas dipikirannya.

Dengan cepat Jungkook menubruk tubuh Taehyung, memeluknya erat "Mianhe hyung, Kook-ie  khawatir dengan Hansung. Hyung taukan Kook-ie selalu kalut jika berhubungan dengan Sung-ie."

Taehyung yang paham membalas pelukan istrinya dan membelai rambut Jungkook "Hyung tau, maafin ayah ya buu." Taehyung mengangkat dagu Jungkook agar melihatnya.

Jungkook mengangguk lucu dan kembali melesak dalam pelukan suaminya. Jungkook bersyukur Taehyung memahaminya dan Jungkook bersyukur dapat memiliki Taehyung dihidupnya.

"Tidurlah dikamar hyung, Kook-ie tau hyung lelah. Maafin Kook-ie nee." Dengan jurus puppy eyes Jungkook membujuk Taehyung agar segera istirahat.

"Temenin ayah ya buu," tanpa babibu Taehyung menggendong Jungkook ala bridal style menuju kamarnya.

Jungkook mengeram saat mendengar tangisan si buntalan mochi di kamar sebelah. Dengan memaksakan matanya terbuka Jungkook berjalan membuka pintu antara kamarnya dengan kamar si anak.

Melihat bundanya datang Hansung langsung merentangkan tangannya meminta digendong. Jungkook yang paham langsung menggendong buntalan mochi dan menenangkannya.

Kesadaran Jungkook kembali 100% dan Hansung sudah diam didalam gendongannya. "Apa masih sakit?" Tanya Jungkook ke buntalan mochi yang dijawab gelengan dipelukannya.

Jungkook bersyukur, setidaknya obat dari Seokjin hyung sedikit membantu.

Saat ini Jungkook tengah memangku buntalan mochi yang menonton kartun dengan hidmat. Hansung + kartun = klop.

Seketika Jungkook teringat dengan Taehyung, berniat ingin membangunkan suami tapi niat tinggal niat karena Hansung tidak mau ditinggal dan tidak mau bertemu Taehyung. Mungkin Hansung berpikir bahwa ayahnya menakutkan seperti monster yang seperti dalam kartun-kartun. Entahlah,

---
Aloo jangan lupa voment ya :)
Lupcuu :3

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang