Note
Mau versi Hansung dibaca cepet ya, anaknya Taehyung emang suka gitu. Hehe____
H-3 keluar negeri, Jungkook sudah menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Rencananya akan dua minggu mereka pergi ke Jerman.
Taehyung meminta jadwalnya dikosongkan hampir seminggu untuk Q-Time dengan si buntalan mochi Hansung dan induk kelinci semok Jungkook.
Hansung masih bermain di ruang bermainnya. Jadi Jungkook masih bisa bersiap karena si buntalan mochi yang tidak rewel.
Menyiapkan kebutuhan si buntalan mochi Hansung, miliknya, untuk Taehyung dia akan menyiapkan dadakan karena Taehyung terbiasa menyiapkan dadakan. Kalo jauh-jauh hari suka ada yang kelupaan.
Waktu awal Jungkook sah menjadi pendamping seumur hidup seorang Kim Taehyung, dia menyiapkan kebutuhan beberapa hari sebelum berangkat. Alhasil, Taehyung suka kelabakan disana karena ada barang yang masih tercecer dirumah.
Sejak itu, Jungkook paham, Taehyung sedikit sulit untuk membentuk planing jauh-jauh hari.
Jungkook yang pasti membawa beberapa potong pakaian dan antek-anteknya, obat-obatan, makanan dan susu si buntalan mochi karena Jungkook tipe orang tua protective dengan apa yang dikonsumsi anaknya, dan juga mainan.
Lebih banyak bawaan si buntalan mochi, sih, ketimbang punya Jungkook. Karena Jungkook pikir, kebutuhannya tidak akan banyak. Yang terpenting bagi Jungkook yaitu kenyamanan si buntalan mochi Hansung.
Mama Kim juga memberikan beberapa tips ke Jungkook kalau-kalau disana si buntalan mochi Hansung sakit atau rewel. Takutnya anaknya seperti Taehyung kecil yang juga ngotot mau ikut papa Kim keluar negeri dan sakit disana karena tidak pergi terlalu jauh.
Jungkook menyiapkan betul untuk Hansung.
Baru setengahnya Jungkook persiapan, dia mengecek jam dinding. Sudah 15 menit dia meninggalkan si buntalan mochi.
Dengan langkah lebih cepat, Jungkook menuju ruang bermain si buntalan mochi.
"Sung-ie, masih ngapain?" Suara Jungkook sedikit naik beberapa oktaf saat masuk kedalamnya.
Si buntalan mochi terlonjak, "Buna! Cung-ie tajet tau." Keluh si anak dengan wajah yang menggemaskan menurut Jungkook.
Jungkook terkekeh dan menghampiri si buntalan mochi yang tengah bermain dengan lintasan mobil hot wheels.
Diangkatnya tubuh gempal itu kedalam pelukannya. "Yuk, makan yuk. Abis itu temenin bunda nyusun baju-baju Hansung."
"Let's to!" Pekik si buntalan mochi sembari bertepuk tangan.
Siang ini Jungkook membuat sup ayam kacang merah. Si buntalan mochi dia dudukkan di kursi bayinya dibalik meja bar dapur. Jungkook asik memasak sedangkan si buntalan mochi melihat pergerakan Jungkook yang menurutnya menakjubkan.
"Buna! Cung mao natcak tuga!"
rd:bunda!Hansung mau masak juga!Jungkook mengalihkan atensinya ke buntalan mochi, "Nanti kalau Sung-ie sudah cukup besar, Sung-ie baru boleh bantu bunda masak. Oke?" Tawar Jungkook dengan senyum manisnya.
Kepala si kecil mengangguk beberapa kali, "Ote, nda!" Jari-jarinya yang seperti ulat sagu terangkat membentuk persetujuan.
Setelahnya, Jungkook kembali memasak.
"Buna, Cung mao itu!" Menunjuk salah satu piring di meja makan.
Jungkook mengambilkan satu dan dia mulai menyuapi si buntalan mochi, "Enak?" Tanya Jungkook.
"Heum!" Dehem si buntalan mochi dengan alis yang terangkat dan badan yang dia goyang-goyangkan.
Jungkook senang kalau masakannya selalu memuaskan untuk keluarga kecilnya. Taehyung yang selalu minta bekal, atau dia mengirimkan makan siang. Taehyung dan Hansung jarang sekali memakan makanan cepat saji karena Jungkook sudah mewanti-wanti.
Pernah waktu itu Taehyung kecolongan makan ramyeon kuah yang pedas. Padahal Taehyung tidak bisa merasakan makanan yang terlalu pedas. Jungkook memarahi Taehyung habis-habisan.
Tapi karena alasan dia seperti orang mengidam dan saat itu Rose tengah hamil anak Taehyung, Jungkook membolehkan. Katanya dia ga mau anaknya ileran.
Baru beberapa suap dan Taehyung sudah merasa lidahnya terbakar. Jungkook mengambil paksa semangkuk isi ramyeon pedas itu dan dia makan sampai habis.
Toh, ramyeon juga enak.
🏡
Taehyung dan antek-anteknya beberapa hari ini harus lembur karena menyiapkan berkas-berkas yang harus Taehyung bawa keluar negeri.
Perusahaan Taehyung tidak bisa dikatakan remeh. Dia memiliki banyak tender diluaran sana yang tidak main-main juga.
Yang jadi masalah adalah Jungwoo yang tengah hamil anak kedua jadi lebih sering uring-uringan dengan Lucas karena sering ditinggal lembur. Padahal Jungwoo hamil anak pertama dia fine-fine aja. Kerja Lucas lebih padat daripada kali ini.
Jungwoo salah satu spesies male pregnant yang ampuhnya bisa luluh kepada kingkong jadi-jadian seperti Lucas.
"Pak bos, gue izin ya, kasihan yang lagi bunting ngomel-ngomel mulu." Lucas dengan wajah kusutnya menghampiri Taehyung.
Taehyung mendongak. Yang lain menatap Lucas.
"Jungwoo isi lagi, Las?" Kaget Taehyung.
Lucas mengangguk, "Kebobolan, Tae. Pusing juga gue soalnya jadi lebih manja suka marah-marah ga jelas juga."
"Makanya kalo mau nyembur itu ancang-ancang, nakal sih punya lo." Sindir Daniel.
Yang lain tertawa sedangkan Lucas masih mempertahankan ekspresi wajahnya.
"Hahaha! Udah-udah, gue bolehin lah lo balik. Tapi kerjaan harus rebes ya! Janlup!"
"Beres Tae! Beres!" Anarkis Jimin.
"Brisik lo ah, suka-suka gue dong!" Sewot Taehyung.
"Siap, pak bos! Izin dulu, ya." Pamit Lucas yang hendak membereskan pekerjaannya.
"Kalian!" Tunjuk Lucas satu-satu.
"Gua doain bini kalian hamil, terus ribetnya lebih dari gue! Mampus lo pada! Bye!"
Lucas dengan seenaknya keluar dari ruangan itu meninggalkan sumpah serapah dari dalamnya.
Taehyung memang sering mengajak antek-anteknya kerja lembur bareng-bareng diruangan ini. Dengan meja panjang dan tugas yang berserakan. Bahkan luas ruangan ini lebih luas daripada ruangan meeting.
Ada sofa, kasur, kamar mandi, dispenser air, pokoknya lengkap. Dan yang bisa masuk kesini cuman Taehyung dan antek-anteknya.
Bahkan ruangan ini jadi salah satu tempat pelarian kalo lagi marahan sama pasangannya. Baiknya seorang Kim Taehyung.
___
Jangan lupa voment ya:)
Lupcuu
KAMU SEDANG MEMBACA
TAEKOOK FAMILY
FanfictionStart : 20-02-2020 Season I : 03-06-2020 Season II : [ on going ] ©Thx cover to Pinterest and PicsArt.