Hansung dan Taehyung

6.2K 466 5
                                    





Entah kenapa Taehyung merasakan nafasnya tercekat. Dia sudah mencoba meraup oksigen sebanyak mungkin namun dia merasakan sangat sakit di dadanya.

'Apa waktuku telah habis tuhan? Bolehkah aku meminta untuk mendapatkan waktu lebih banyak lagi untuk bersama keluargaku?' batin Taehyung

Dia merasakan nafasnya tersenggal, dadanya terasa terhimpit dan sakit.

Sekedar untuk mengeluarkan suara Taehyung tidak mampu. Seperti badannya telah terkunci.

Panas. Dada Taehyung panas saat ini.

Taehyung mengernyit dengan menarik nafas sebisa yang dia mampu.

Bruk!
"Haah!" Taehyung berjengit kaget dengan gelagapan.

Dia merasakan perutnya tertimpa sesuatu. Suara tawa kecil Taehyung dengar, dengan wajah gelagapan Taehyung menunduk.

Taehyung mendapati seonggok buntalan mochi tengah duduk tepat diperut one pacx miliknya.

Yang ditatap melihatkan cengiran polos sama persis dengan miliknya.

Taehyung mendesah lega dan menatap ke samping kanannya. Kosong.

Taehyung menjatuhkan lagi kepalanya diatas bantal empuk.

"Ayah banun!" Si buntalan mochi menepuk dada bidang milik Taehyung.

"Akh! Hansung!"

"Banun ayah banun!"

"Akh! Akh! Turun!"

Si buntalan mochi masih menduduki perut one pacx milik sang ayah dan menaik-turunkan tubuh gempalnya diatasnya.

Taehyung mengangkat tubuh gempal milik si buntalan mochi dengan bertumpu pada ketiaknya dan menahan tubuh gempal itu dengan kaki.

"Woaa! Cung-ie telbaaaaang!" Heboh si buntalan mochi.

"Siapa yang ajarin kamu loncat-loncat diperut ayah?"

"Ga ada."

"Sakit tau, nak, ayah pikir ayah mau mati tadi." Curhat Taehyung.

"Nati? Ayah matih idup. Ayah da boyeh mati!"

"Tau apa kamu, heum?"

"Tau apana?"

"Dasar bocil." Taehyung mengusak rambut hitam si buntalan mochi gemas.

Taehyung tertawa gemas saat melihat si buntalan mochi melentangkan kedua tangannya seperti menjadi pesawat.

Tiba-tiba Taehyung teringat akan sesuatu. "Buna ke mana dek?"

"Buna?" Si buntalan mochi mengangkat kepalanya menghadap Taehyung. Sontak Taehyung menahan lengan sang anak lebih kuat.

"Tooting."

"Ha? Syuting?"

"Tooting, ayah."

"Tooting apaan dek?"

"Tooting. Duat matan ayah tama Cung."

"Hahaha, cooking sayang." Taehyung tertawa paham dengan omongan sang anak.

"Iya, tooting."

"Bukan tooting, cooking."

"Iya."

"Iya apa coba?"

"Apa coba?"

"Loh, kok balik tanya?"

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang