15.2

6K 450 14
                                    

Pagi-pagi Jungkook harus ekstra tenaga. Hansung ikut Taehyung ke kantor, Taejung merengek ingin ikut. Jungkook harus mengurusi si besar Kim, buntalan mochi, membuat sarapan, menenangkan si kecil Taejung.

"Ayaah, tolong Taejung dulu!" Teriak Jungkook yang sedang menyiapkan sarapan.

"Bunaa, tsepatuna Cung-ie hiyan tebelah!" Hansung heboh di kamarnya. Suara Taejung yang menangis juga belum diam.

"Cari di lemari, nak, buna masih bikinin susu."

"Apa?!"

"Cari di lemari." Jungkook menaikkan oktafnya.

"Adik diem! Hyung nda dengel buna!" Hansung memarahi Taejung yang ada di kamar sebelah.

"Ayah, adikna belicik!"

Taehyung di kamar masih santai memakai pakaiannya. Mendiami malaikat-malaikatnya yang saling berteriak. Bahkan Taejung yang masih belekan menangis dia juga diam.

"Taehyung-ie hyung, kenapa Taejung masih nangis terus?!"

"Ayah belicik adikna, Cung bayu cali tsepatuna Cung-ie!"

"Lama-lama ku buang juga itu buntelan mochi." Gerutu Taehyung yang sudah rapih.

"Uu, anak ayah nangis terus." Taehyung menghampiri Taejung yang mengulurkan tangan minta digendong. Taehyung duduk di ranjangnya mengusap wajah Taejung dengan tisu.

"Cup cup, udah ya, anak ayah kasihan sampek merah semua mukanya." Taehyung mengangkat tubuh Taejung. Taejung terisak dipelukan sang ayah.

Taehyung berpindah ke kamar sebelah milik buntalan mochi.

"Astaaga, Hansung-ie, kamu mau kena marah buna?" Taehyung memunguti barang-barang yang berserakan.

Hansung melirik sekilas kembali sibuk dengan lemari. "Ayah belicik. Bantuin Cung dong, danan mayah-mayah teyus."

"Nyari apa sih kamu?" Taehyung yang masih membelai rambut Taejung mendekati Hansung.

"Tsepatu Cung hiyan tsebeyah."

"Hilang dimana?"

"Ya nda taw, kayo Cung taw butan hiyang namana!" Hansung masih sibuk sendiri.

"Tanya buna, gih." Taehyung menarik kerah baju Hansung yang hendak masuk ke dalam kolong ranjang. Hansung bergerak layaknya cacing kepanasan berusaha melepaskan diri.

"Ish! Nanti kucut bajuna Cung!" Marah Hansung.

"Kucut apaan kucut?" Bingung Taehyung.

"Taetae hyung, bawa Taejung ke bawah tolong. Sekalian Hansung juga." Panggil Jungkook.

"Ayo, turun dulu, nanti biar dicariin buna. Keburu marah bunanya." Taehyung menggandeng Hansung yang menurut.

Taejung hanya diam dipelukan Taehyung. Mukanya memelas setelah menangis.

Kebiasaan Hansung yaitu melompat dari anak tangga terakhir lalu berlari. Hansung berlari menuju sang buna yang menata sarapan di meja makan.

"Cung-ie maw matan seleal, buna."

"Ngga mau makan roti aja?" Tawar Jungkook. Hansung menggeleng setelah berusaha menaiki kursi.

"Nanti di kantor ribut ke ayah laper. Ayah kerja loh nanti." Jungkook membenarkan tatanan rambut Hansung.

"Nda maw. Maw seleal." Hansung menunjuk kotak sereal yang baru dia beli semalam dengan Taehyung.

"Biarin bun, bawain bekel aja." Kata Taehyung mengecup pelipis Jungkook setelah mendudukkan Taejung di baby chair.

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang