27.2

5K 394 16
                                    

Taejung asik berlarian dengan buntalan mochi, kakaknya. Jungkook membiarkan sang anak saling berkejaran karena memaklumi si kecil yang baru lepas gips. Hampir siang tadi Taehyung menjemput Jungkook dan anak-anak untuk ke rumah sakit kontrol kaki Taejung dan dokter bilang sudah bisa dilepas.

Taejung yang lepas perban tapi Hansung yang asik kegirangan didalam ruangan dokter. Turun dari pangkuan sang ayah dan membungkuk hormat pada dokter serta menciumi punggung tangan dokter. Hansung sangat senang katanya. Taejung terkikik dipangkuan Jungkook melihat tingkah kakaknya.

"Hansung-ie hyung, Taejung-ie, minum jus dulu." Panggil Jungkook dari depan televisi.

Hansung yang mendengar panggilan sang bunda langsung berhenti membuat Taejung memekik ribut bingung mengerem tubuhnya. Dengan pasrah Taejung menubrukkan diri pada tubuh gempal sang kakak membuat keduanya jatuh tergulung.

"Aaa, cakit." Rengek Hansung yang sudah terkapar di lantai. Taejung yang setengah badannya jatuh di tubuh sang kakak tidak bergerak.

"Astaga, hyung-ie, adik, kalo main yang bener dong, mau masuk rumah sakit lagi?" Jungkook membawa tubuh Taejung dan membantu Hansung berdiri. Hansung memegangi pinggangnya.

"Aduh, buna, cakit." Jungkook sebenarnya ingin tertawa melihat Hansung namun dia tidak ingin Hansung berpikir jika hal barusan adalah lelucon.

"Makanya besok lagi jangan aneh-aneh. Ini adek juga kalo lari harus bisa ngerem, asal nubruk aja." Omel Jungkook.

Hansung diam menunduk merasa bersalah. Taejung melihat kakaknya dan sang bunda bergantian seolah tidak bersalah.

"Mianhe, buna." Lirih Hansung dengan kaki yang menyilang dibelakang.

"Adek minta maaf ke hyung-ie." Jungkook menggerakkan lengannya yang menggendong Taejung.

"Hyung, mianhe." Kata Jungkook mengajari Taejung.

"Hyung, yane." Kata Taejung menatap Hansung sedih.

Jungkook mencolek lengan Hansung. "Tuh, adeknya minta maaf. Dimaafin nggak?"

Hansung mendongak mengangguk. Jungkook tersenyum senang mengusak rambut Hansung.

"Cium hyungie dulu." Taejung yang paham lebih mendekatkan diri pada sang kakak setelah bundanya mencondongkan diri.

Cup!
Hansung tersenyum dan membalas ciuman sang adik.

"Minum jus dulu, yuk. Abis itu istirahat sebentar terus tidur." Jungkook menggandeng Hansung ke depan TV.

🏡

Jungkook menata pakaian Hansung yang berserakan. Ingin rasanya Jungkook memarahi buntalan mochi, namun Taehyung selalu memarahi balik Jungkook setelahnya. Entahlah, Taehyung sepertinya lebih menyayangi anak-anaknya daripada Jungkook.

"Setiap hari aja begini, percuma di seterika rapih kalo begini, mah. Ini masih Hansung, belum lagi nanti Taejung." Monolog Jungkook memasukkan lagi pakaian ke lemari.

"Pusing Kook-ie, anak sama ayah sama-sama nggak ada bedanya."

Menyelesaikan tugasnya, Jungkook memilih menatap kedua anaknya yang nyaman tertidur. Taejung yang tidur miring dengan kaki di perut kakaknya dan mulutnya tersumpal jempol ulat sagu sedangkan Hansung tidur dengan posisi telentang tangan keatas dan mulut terbuka seperti orang menaiki histeria. Jungkook terkikik geli melihat posisi tidur Hansung yang tidak ada bagus-bagusnya.

Terkadang Jungkook berpikir, apakah hidupnya akan sebaik ini jika tidak bersama Taehyung? Bahkan Hansung sudah sebesar ini dan Jungkook masih sering belum menyadari jika Hansung si buntalan mochi yang dulunya hanya bisa menangis sekarang sudah tumbuh menjadi anak yang sangat membantu. Taejung yang dia rasa baru kemarin dia dibuat malu oleh Taehyung yang berjoged mendengar kabar dirinya tengah mengandung sekarang sudah menjadi sosok menggemaskan pengganti Hansung.

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang