Ayah

12.9K 833 1
                                    

Setelah melakukan ritual didalam kamar mandi, Jungkook keluar terlebih dahulu dan disusul oleh Taehyung saat Jungkook tengah mengeringkan rambutnya. Jungkook yang sudah rapi hanya mengawasi Taehyung  yang sedang memilih pakaian.

Walk in closet dikamar ini didesain oleh Taehyung sedemikian rupa dengan lebar yang hampir menyamai lebar tempat bermain Hansung. Katanya biar puas kayak di toko-toko gitu.

"Ayah, jangan diberantakin! Capek aku yang beresin." Jungkook yang was-was melihat Taehyung, secara baru diberesin masa harus berantakan lagi.

Taehyung yang sudah menemukan akhirnya dikenakannya dan berjalan ke arah Jungkook. Memeluk Jungkook dari belakang dan menatap pantulannya dari kaca.

"Ish, pake baju dulu sana. Masuk angin tau rasa!"

"Ayah, airnya netes-netes ke kaosku."

"Ayah Taehyung!"

"Heum?" Dengan enteng Taehyung hanya berdehem menanggapi ocehan Jungkook.

Jungkook yang mulai frustasi akhirnya mendorong pelan dahi Taehyung dengan telunjuknya. "Duduk disana, nanti aku nyusul." Titah Jungkook menunjuk sofa diseberang dengan dagu.

Seolah disetel dengan otomatis Taehyung langsung menuju tempat yang ditunjukkan dan duduk dengan manis. Tak berselang lama, setelah Jungkook menyisir rambutnya dia berjalan menuju Taehyung dengan membawa handuk kecil.

Jungkook berdiri tepat didepan Taehyung dan membalut kepala Taehyung dengan handuk ditangannya. Dengan telaten Jungkook mengeringkan rambut Taehyung yang tengah duduk disofa sedangkan dia berdiri didepannya.

Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang sempit Jungkook sebagai tumpuan. Menariknya lebih dekat dan mendusal diperut rata Jungkook. "Sebentar lagi, biar kering dulu." Jungkook sedikit mundur dan kembali ke aktifitasnya.

Taehyung hanya menurut seperti anak yang diarahkan ibunya.

Setelah kering Jungkook menyisir rambut Taehyung dengan jari-jarinya. Memainkan rambut Taehyung yang sudah kering. Si empu hanya diam menerima perlakuan si pemilik hati.

Masih betah dengan posisi keduanya dengan diam tanpa suara, hingga akhirnya Jungkook menyudahi kegiatannya yang membuat Taehyung mendongak menatapnya.

Saling menatap tanpa suara. Biarkan mata mengisyaratkan isi hati keduanya. Sampai Taehyung terkekeh saat melihat semburat merah di pipi Jungkook yang menjalar hingga telinga.

Tangan Taehyung yang semula berada di pinggang Jungkook beralih pada kedua pipi bulat milik Jungkook. "Terimakasih sudah mau menerimaku dengan kekuranganku Jungkook-ie." Setelahnya Taehyung sedikit menaikkan badannya untuk mengecup sekilas bibir ranum Jungkook.

Jungkook terkekeh dan meletakkan tangannya dibahu lebar milik suaminya. "Terimakasih kembali ayah Taehyung." Dengan senyum khasnya Jungkook merunduk untuk mengecup bibir tebal Taehyung.

Entah bagaimana caranya Jungkook sekarang berada dipangkuan Taehyung saling berhadapan dan saling menyalurkan perasaan keduanya dalam ciuman yang vanila.

🏠

Dilain tempat tepatnya diatas ranjang bersprei biru pastel, ada buntalan mochi yang tengah mencoba mengumpulkan nyawanya. Mengucek matanya dengan hidung yang mengkerut lucu.

Matanya bergerilya memandang kamar yang kosong. Menanti kehadiran ayah atau bundanya dengan sabar. Iyalah, orang nunggu sambil ngumpulin nyawa.

Setelah beberapa menit, si buntalan mochi sudah sadar sepenuhnya dan sedang berceloteh ria dengan boneka-boneka kecil seukuran kepalan tangan Taehyung. Menggerakkan boneka-boneka kecil itu secara bergantian dengan bahasa aliennya.

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang