"Bunaa!"
Suara teriakan itu sangat teramat jelas. Padahal Jungkook berada dilantai dua sedangkan Taehyung berada dilantai tiga rumahnya.
Jadi, rumah Kim family yang ditinggali Taehyung, Jungkook, dan Hansung miliki 4 lantai. Berkat kerja keras Taehyung hingga akhirnya terwujudlah rumah impiannya dengan Jungkook sebelum menikah.
Lantai satu adalah garasi yang sangat-sangat luas dan beberapa kamar asisten. Lantai dua berisi ruang tamu, ruang keluarga, beberapa kamar tamu, dapur, ruang makan, kamar mandi, dan lobby dibagian depan pintu masuk. Intinya pada lantai dua lebih ke umum bersama keluarga dan teman. Lantai tiga lebih pribadi. Dengan kamar utama Taekook, ruang bermain Hansung, kamar Hansung, ruang keluarga yang tidak seluas dilantai dua, ruang kerja. Sedangankan di lantai empat adalah rooftop dan ruang gym. Ada juga ruangan in-door yang sengaja didesain Taehyung untuk berkumpul bersenang-senang jika ada acara dengan view rooftop jadi saat berkumpul bisa saling mengawasi.
Sedikit gambaran rumah Taehyung dan Jungkook. Buat kalian lebih berimajinasi.
Back to topik.
Jungkook yang mendengar teriakan Taehyung langsung menuju dimana Taehyung berada. Jungkook langsung menghentikan langkahnya saat melihat Taehyung memegang benda pipih yang sudah tidak berbentuk.
Jungkook hampir lupa kalau saja tidak diingatkan author. Gg canda.
"H-hyung," Jungkook diam ditempat, tidak berani lebih mendekat Taehyung.
Taehyung melihat Jungkook yang ketakutan akhirnya paham. Pasti ulah Jungkook. Tapi Taehyung berpikir, kenapa? Padahal dia tidak melakukan kesalahan apa-apa dan Jungkooknya tidak ada menegur apapun.
"Sini duduk sini!" Titah Taehyung lembut menepuk space sampingnya.
Jungkook menggeleng, "Sireo, hyung akan memarahi Kook-ie." Cicit Jungkook memainkan jari-jari tangannya.
Taehyung menghembuskan nafasnya, "Sini dulu, duduk." Taehyung kembali menepuk bagian sampingnya.
Akhirnya Jungkook melangkah perlahan dan duduk disamping Taehyung. Namun dengan jarak yang sangat jauh, seperti Sabang dengan Merauke. Buseet, jauh amat.
"Sini, deketan ngapain jauh-jauh." Sekali lagi Taehyung menepuk bagian sampingnya.
Jungkook menggeleng tidak berani menatap Taehyung.
Akhirnya Taehyung mengalah, dia bergeser kearah bunny-nya. Setelah berada tepat disampingnya, Taehyung mendudukan Jungkook dipangkuannya menghadapnya.
"Hei, liat aku buu." Taehyung mengangkat dagu Jungkook agar mah menatapnya.
Jungkook mendongak namun pandangan matanya berada disamping wajah Taehyung. "Liat ayah dong buu." Taehyung mengecup satu pipi bulat Jungkook.
Bukannya menatap namun Jungkook malah memeluk leher Taehyung erat dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Taehyung.
Taehyung menepuk lembut punggung kesayangannya. Taehyung merasa apakah dia menakuti miliknya? Taehyung merasa dia biasa saja. Marah tidak, malah Taehyung takut bila Jungkooknya marah.
"Mian, aku ga sengaja yah. Aku ga tau kalo ada dibawah jadi keinjek. Maafin bunda ayah," ucap Jungkook yang masih setia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Taehyung.
Taehyung tau sekarang, Jungkook merasa bersalah dan takut dimarahi. Otak Taehyung merespon dengan baik hingga akhirnya ide mari menjahili Jungkook muncul.
"Buna tau? Ada file penting disitu dan ayah belum sempat buka. Filenya kesimpen di handphone dan sekarang mati. Jadi ayah mau gimana dong?" Tanya Taehyung dengan menyimpan senyumannya.
Jungkook semakin mengeratkan pelukannya, "Maaf ayah, bunda ga tau. Lagian kenapa bisa dibawah coba? Kan ga keliat."
"Jadi buna salahin ayah?"
Taehyung merasakan Jungkook menggeleng dilehernya. "Bukan, maksudnya, ish maaf ayah bunda yang salah."
Taehyung tersenyum disela aktingnya, "Terus gimana dong buna? Masa ayah harus minta lagi? Harus nunggu lagi dong," kata Taehyung mulai mendramatisir.
Jungkook hanya diam, masih berada diposisinya. Taehyung juga hanya diam karena Jungkook tidak menjawab pertanyaannya. Hingga akhirnya Taehyung merasakan basah dibahunya.
Jungkook menangis. Jungkook merasa gagal menjadi pendamping Taehyung, bukannya meringankan beban suami malah manambah beban suami.
Jungkook sangat sedih bila Taehyung harus kerja kadang sampai harus meninggalkan dia dan Hansung. Padahal Jungkook tau, Taehyung lelah dan ingin berada disisinya. Ingin menemani Hansung bermain dan melihat perkembangan Hansung.
Terkadang Jungkook juga sering mendapati Taehyung mengerjakan apa Jungkook tidak tau yang jelas disaat tengah malam saat dirinya sudah terlelap Taehyung akan meninggalkannya ke ruang kerja atau duduk disampingnya dengan kaki dipantatnya untuk menandakan dia disampingnya dan berkutat dengan laptop.
Jungkook semakin menangis saat teringat Taehyung mengatakan dia sangat payah menjadi seorang ayah yang tidak bisa mengajak anaknya bermain. Dia merasakan apa yang dirasakan Hansung dulu saat kecil.
Dimana Taehyung hanya bermain dengan pengasuh sedangkan papa Kim bekerja dan mama Kim sibuk dengan pekerjaannya juga. Tak jarang mama Kim menemani papa Kim untuk keluar negeri meninggalkan Taehyung kecil dirumah.
Tapi untungnya Hansung masih diasuh dengan bundanya, Jungkook. Alasan Taehyung melarang Jungkook bekerja meski hanya membuka cabang-cabang butik atau yang lainnya yang bisa ia tinggal. Taehyung takut Hansung kekurangan kasih sayang. Cukup Hansung kekurangan waktu dengan Taehyung tapi jangan dengan Jungkook.
"Stt, kenapa menangis heum? Aku bercanda. Benda itu memang tidak bisa digunakan lagi, tapi biar. Nanti aku bisa membeli yang baru. Aku tidak akan bangkrut bila hanya membeli satu. Bahkan aku bisa membeli sekalian dengan pabriknya." Taehyung berucap dengan memberi jarak antara dia dan Jungkook.
Jungkook yang mendengar mendengus kesal dengan ucapan Taehyung. Sombong sekali pikirnya.
Taehyung terkekeh melihat pendampingnya yang saat ini matanya memerah dan hidung yang mengkerut. Dibelainya rambut pasangannya. "Maaf ayah kerjain, abis buna lucu. Ayah cuman mau nanya kok malah meluk kenceng." Diakhiri kekehan tanpa dosa dari Taehyung.
Jungkook memukul pelan bahu suaminya. Matanya kembali berkaca hendak menangis. Taehyung yang melihat kembali menarik Jungkook kedalam dekapannya.
"Maaf yah, padahal waktu ga sengaja dudukin gapapa. Eh, tadi keinjek langsung ga berbentuk." Jungkook berkata dengan diselingi isakan kecil
Taehyung yang tidak tega akhirnya memeluk erat tubuh Jungkook, menyalurkan rasa kepada si pujaan hati.
"Bunda gendutan ya yah?" Jungkook bertanya tapi dengan nada yang memastikan. Bukan lagi pertanyaan.
Taehyung memindahkan tangannya ke pinggang Jungkook. "Mau kamu gendutan atau enggak, dimata aku kamu tetep Jungkooknya Taehyung. Selamanya begitu."
Ditutup dengan kecupan lembut dikepala Jungkook, Taehyung mendapat pukulan ringan dilengannya. "Gombal!"
Setelahnya keduanya tertawa. Merasa seperti remaja yang baru memasuki fase cinta-cintaan. Padahal sekarang memiliki satu malaikat kecil titipan tuhan yang memberikan warna dikehidupan rumah tangga keduanya.
___
Aloo jangan lupa voment ya :)
Lupcuu
KAMU SEDANG MEMBACA
TAEKOOK FAMILY
FanfictionStart : 20-02-2020 Season I : 03-06-2020 Season II : [ on going ] ©Thx cover to Pinterest and PicsArt.