Malam ini mama Kim dan eomma Jeon menemani Taehyung, Jungkook, dan si buntalan mochi Hansung ke bandara.
Nenek-nenek pengen liat cucunya pergi jauh. Udah segala titip ini titip itu, harus begini harus begitu. Taehyung sampek puyeng.
"Nenek-nenek, kita mau keluar negeri cuman dua minggu ga sampek berbulan-bulan." Gemas Taehyung.
Mama Kim mendelik, "Heh! Anak durhaka kamu ya. Nanti kalau anak kamu sakit, Jungkook juga yang repot. Kamu nanti tambahin Jungkook tambah ribet!"
"Ma, ini bocah satu, mau dilempar dari batas minimum gravitasi bumi asalkan pantat dia yang jatoh duluan ga bakal kenapa-kenapa."
Setelahnya Taehyung menyesal telah berkomentar karena telinganya seketika panas. Mama Kim memelintir daun telinga anaknya.
"Kamu belum ngerasain aja, Taehyung. Sampek kejadian disana cucu mama sakit, Hansung bakal mama bawa pulang sekalian sama Jungkook. Dan kamu," tunjuk mama Kim ke anaknya.
"Ga boleh ketemu anak dan suami kamu selamanya!"
Wow! Bulu kuduk Taehyung seketika berdiri.
Jungkook hanya tertawa cekikikan melihat suaminya diberlakukan seperti anak kecil yang terlalu banyak makan permen.
"Iya, ma, ampun! Putus ini nanti telinga Tae." Ampun Taehyung.
Taehyung menatap Jungkook dan eomma Jeon bergantian, seolah menyaratkan meminta bantuan. Namun baik eomma Jeon dan Jungkook hanya menatap keduanya geli.
Taehyung mengaduh dan sesekali meringis karena mama Kim semakin memelintir daun telinganya.
"Ma?"
Taehyung berhak bersyukur saat ini. Dia berjanji dalam hatinya akan membelikan secangkir kopi untuk Junmyeon.
Mama Kim yang merasa dipanggil akhirnya menoleh dan melepaskan tangannya.
"Junmyeon-ah! Mama rindu sama kamu, nak."
Mama Kim menghambur kedalam pelukan Junmyeon. Junmyeon membalas pelukan mama Kim dan menggerakkan kekanan kekiri seperti anak kecil.
"Gimana kabar Irene? Baik juga kan?" Todong mama Kim setelah melepaskan pelukannya.
Junmyeon mengangguk, "Sehat, ma, mama juga sehatkan? Papa ga ikut?"
"Enggak, mama sama eomma Jeon kesini. Rencananya mau anterin cucu yang first time pergi jauh malah bikin darah tinggi!" Curhat mama Kim menatap Taehyung. Yang ditatap melihatkan wajah kesalnya.
Junmyeon tertawa, terlampau hafal dengan kelakuan mama dan anaknya yang sekarang menyandang sebagai bosnya.
"Eh, cek in, yuk!" Ajak Jungkook.
Akhirnya keluarga kecil Kim Taehyung ditambah dengan Junmyeon melakukan cek in dan meninggalkan nenek-nenek rempong yang sudah berpamitan terlebih dahulu.
Si buntalan mochi Hansung sudah terlelap didalam gendongan Jungkook.
"Lah, si buntelan mochi malah tidur." Usil Taehyung menoel-noel pipi bulat si buntalan mochi.
"Ih, jangan diganggu anaknya, biarin tidur." Omel Jungkook.
Tanpa aba-aba Taehyung langsung mengambil alih si buntalan mochi kedalam dekapannya.
"Eh, kalo nangis tanggung jawab ya! Aku ga mau." Jungkook memberikan peringatan, namun yang namanya Taehyung mau digimanain juga keras memang kepalanya.
Dan benar sesaat didekapan Taehyung, si buntalan mochi Hansung langsung bergerak tidak nyaman dan terbangun. Namun ajaibnya si buntalan mochi bukannya menangis malah terbingung menatap sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAEKOOK FAMILY
FanfictionStart : 20-02-2020 Season I : 03-06-2020 Season II : [ on going ] ©Thx cover to Pinterest and PicsArt.