Ambang

7.1K 437 6
                                    

"Buna, where are you?" Taehyung berteriak memanggil Jungkook.

Taehyung sedikit berjengit saat berada di anak tangga terakhir mendapati Jungkook menatap sinis kearahnya.

Dengan senyum kotaknya Taehyung menghampiri Jungkook dan memeluk lengannya. Seperti anak kecil.

"Ehehe, jangan marah dong, bun. Keluar bentar doang kok." Taehyung membujuk Jungkook.

Setelah ritual yang cukup melelahkan, Taehyung meninggalkan Jungkook yang sedang terlelap di ranjang.

Wajar Jungkook marah, tidak ada pamit seketika suaminya menghilang.

"Kook-ie kek jablay tau, yah. Abis muasin langsung ditinggal pergi. Mending diluar sana ditinggal pergi dikasih duit, lah ini? Dikasih guling!" Mengerucut lucu.

"Eh, bibirnya kalo ngomong." Taehyung membekap bibir Jungkook.

"Mana ada jablay kek kamu."

Jungkook menatap Taehyung melotot. "Terus kalau ada mau apa kamu?"

"Enggak kok enggak, hehe" Taehyung masih dengan muka konyolnya.

Jungkook kembali menikmati siaran televisi yang sedang ditayangkan dengan Taehyung yang berganti posisi menjadi merebahkan diri pada paha Jungkook.

Tanpa sadar Jungkook mengelus lembut rambut Taehyung di pangkuannya. Taehyung yang diperlakukan memejamkan mata menikmati.

"Eh, ayah tadi pergi sama siapa?" Tanya Jungkook tiba-tiba.

"Sama buntelan mo-- Astaga! Hansung!" Taehyung langsung bangkit dari posisinya.

"Mau kemana?!" Jungkook berteriak saat mendapati sang suami berlari terbirit-birit dan menuruni tangga dengan tidak normal.

"Hansung masih tidur di mobil!" Taehyung menjawab tidak kalah kencangnya.

Mendengar jawaban Taehyung, Jungkook ikut menyusul.

Sesampainya di garasi, Taehyung langsung membuka pintu mobil dan mengangkut si buntalan mochi.

"Astaga, ayah!" Jungkook menghampiri Taehyung dan langsung mengambil alih si buntalan mochi dari Taehyung.

"Ini anaknya pingsan apa tidur?" Jungkook dengan raut khawatir membawa masuk hansung.

"Tidur tadi, buna, makanya lupa." Sesal Taehyung.

"Lupa? Kek begini bisa lupa?"

"Apa yang kamu inget-inget sih Taehyung. Ini anak mu loh, bukan anak orang lain. Bisa-bisanya kamu ninggalin anak pake alesan lupa."

"Kalo tadi aku ga nanya gimana? Apa iya aku harus nanya apa aja yang abis kamu lakuin, sama siapa, bawa apa, dimana, mau ngapain? Gitu?" Jungkook masih mengomel sedangkan Taehyung hanya mengekor.

"Kamu itu bukan lupa lagi, yah. Teledor! Udah berapa kali anaknya mau kamu bikin celaka gini sih, yah?"

"Iya, maaf." Taehyung tau dia salah.

Jungkook mendudukkan diri di sofa ruang tamu. Tidak kuasa hanya untuk menaiki tangga. Kepalanya berkunang-kunang, nafasnya tersenggal. Terkejut.

"Ini aku ga bisa punya anak ya, coba kalo bisa? Urus ekor satu aja begini apalagi ekornya banyak? Frustasi aku sama sama kamu, yah."

Jungkook mencoba membangunkan Hansung, memastikan keadaan anaknya. Merasakan gerakan tidak nyaman sang anak Jungkook sedikit bernafas lega, karena tidak berakibat lebih.

Menatap Taehyung tajam lalu bangkit. "Telfon Jin hyung sekarang! Suruh kesini!"

Taehyung langsung lari mendahului Jungkook.

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang