Q-Time (3)

5K 420 6
                                    

Berada di salah satu tempat makan yang cukup diidam-idamkan Jungkook membuat mood-nya naik seketika.

Taehyung cukup bersyukur karena tidak sia-sia dia menanyakan hal ini ke Hansung saat mandi.

Taehyung terkekeh pelan saat mengingat dia menyogok sang anak dengan iming-iming robocar poli saat mandi. Dan berhasil. Jungkook-nya kesayangannya terlihat senang.

Beberapa menu masakan sudah Jungkook pesan. Kata Taehyung sih tadi gini, "Pesen aja semua yang kamu mau. Kamu yang tentukan buat aku dan Hansung."

Ya bagaimana tidak bahagia? Secara tidak langsung Jungkook memesan semua yang ingin dia cicipi. Tapi bagi Taehyung, apa yang Jungkook pesan seperti kesayangannya yang memasak sendiri.

Si buntalan mochi sudah duduk dengan tenang di baby chair yang Jungkook minta pada pelayan.

"Yama tidak buna?" Tanya si buntalan mochi.

"Kenapa? Sung-ie sudah lapar?" Atensi Jungkook beralih ke buntalan mochi.

Anggukan kepala dari si buntalan mochi yang Jungkook dapat sebagai jawaban.

"Sabar ya? Sung-ie mau bersabar?"

Lagi anggukan kepala sebagai jawaban.

"Hey, perut mu sebesar apa? Tadi sudah makan banyak makanan. Belum kenyang?" Taehyung memegang kepala sang anak seperti jepitan pada mesin penjepit.

"Yadi tebadai pemwuta ayah. Tekalang Cung sudah lapal. Tenada Cung sudah habits untuk tetini."
rd: Tadi sebagai pembuka ayah. Sekarang Hansung sudah laper. Tenaga Hansung sudah habis untuk kesini.

Total Taehyung cengo. Jungkook tergelak.

"Kata-kata mu, hyung." Ejek Jungkook.

Taehyung sudah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa memang benar-benar kloningan dia.

Makan sudah berganti-ganti keluar masuk dari pintu dapur. Taehyung dan Hansung sudah kenyang sedangkan Jungkook masih asik mengunyah.

Hansung sudah berpindah ke pangkuan Taehyung. Sudah kenyang ya ngantuk.

Taehyung asik mengamati Jungkook yang terlihat sangat senang. Taehyung berkali-kali lipat bersyukur.

Tiba-tiba Jungkook mengernyit, Taehyung jadi ikut mengernyit.

"Ayah, jawab jujur." Suara Jungkook mengintimidasi.

Taehyung jadi salah tingkah. "Wae?"

"Aku makan sangat banyak. Apa tidak apa jika beratku bertambah?" Jungkook menatap Taehyung cemas.

Taehyung mendelik, "Hey, pertanyaan macam apa itu?"

"Ayo, jawab. Kenapa malah balik bertanya, sih."

"Hey, lihat aku."
"Mau bagaimana kamu. Kamu tetap milikku dan aku milikmu. Kita sudah berjanji. Bukan hanya sekedar janji buta tapi kita sudah berjanji kepada tuhan, orang tua, bahkan diri kita sendiri untuk saling menerima bagaimanapun kamu. Bahkan jika kamu hanya memiliki satu tangan atau satu kaki, kamu tetap milikku dan aku tidak akan berpaling."

Jungkook bergetar melihat manik mata tegas Taehyung. Tidak ada keraguan dan tidak ada obsesi.

"Ingat Jungkook-ie bahwa apa yang orang lain pikir baik belum tentu baik juga untuk mu. Aku yang bersama mu bukan orang lain. Hanya kita. Dan Hansung."

TAEKOOK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang