Rapat Hashira sudah selesai dilakukan. Semuanya kembali ke kediaman masing-masing. Kira yang biasanya akan kembali bersama Giyuu, kini harus mengejar Giyuu yang dari tadi berjalan meninggalkannya.
"Matte yo, Giyuu - san!"
Sekuat apa pun Kira berteriak memanggil nama Giyuu tapi sang empu nama menulikkan telinga. Tak ada satu pun dari panggilan Kira yang dijawab oleh Giyuu. Menoleh pun tidak. Giyuu benar-benar mendiamkan Kira sejak rapat berakhir.
"Matte, Giyuu - san!"
Akhirnya Kira bisa menyamakan langkahnya dengan Giyuu. Kira tidak tahu mengapa Giyuu bersikap aneh seperti ini.
"Giyuu-san, ada apa? Kenapa kau tidak menjawab panggilanku?"
Kira memegang pundak Giyuu. Giyuu pun menghentikan langkah kakinya. Itu membuat Kira juga ikut berhenti. Kali ini Giyuu menoleh pada Kira dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan. Posisi mereka berdua kini saling berhadapan.
"Kenapa?" Giyuu mengantungkan pertanyaannya.
"Eh?" Kira menaikkan satu alis. Tangan masih berada di pundak Giyuu.
"Kenapa kau selalu bertengkar dengan Shinazugawa gara-gara hal kecil di depan Oyakata-sama?"
"Heh? Maksud Giyuu-san?" Kira memiringkan kepala tanda tidak mengerti.
"Kenapa kau selalu bertengkar dengan Shinazugawa? Asal kau tahu, aku sangat membenci hal itu."
"Tapi Giyuu-san, bukan kemauanku untuk bertengkar dengan Shinazugawa-san." Sanggah Kira.
"Aku tahu. Tapi tetap saja, kau selalu menanggapi perkataannya. Itu membuatku kesal." Giyuu menatap mata Kira dalam-dalam.
"Shinazugawa-san yang selalu memancingku. Kau sendiri sering melihatnya kan Giyuu-san? Shinazugawa-san, dia-"
Perkataan Kira dipotong. "Dan kau dengan mudahnya terpancing." Giyuu menatap jalanan malam yang diterangi oleh cahaya bulan purnama. Ia terdiam cukup lama.
"Kau tidak tahu Kira." Ucapnya menggantung.
"Apa yang tidak aku ketahui, Giyuu-san? Apa?!"
"Kau tidak tahu jika aku sangat benci dengan hal itu. Disaat kau bertengkar, kau sama sekali tidak memperhatikanku. Kau akan melupakanku saat itu juga. Sedekat apapun aku denganmu, kau pasti akan mengabaikanku Kira."
"Tapi, Giyuu-san." Kini kedua tangan Kira memegang pundak Giyuu.
"Kau akan mengabaikanku, Kira Mengabaikanku." Giyuu menarik napas dalam dan menghembuskannya secara kasar. Ia beralih menatap manik merah Kira yang berkilat ditimpa sinar bulan.
"Kau tidak akan pernah tahu jika aku tidak suka kalau kau mengabaikanku. Aku benci disaat fokus yang kau berikan tidak kepadaku. Aku benci kau berdekatan dengan orang lain. Aku sangat benci jika kau mengabaikanku. Aku membenci semua itu." Napas Giyuu terengah-engah setelah berbicara dengan nada yang cepat.
"Giyuu-san, aku benar-benar tidak tahu. Aku-"
Kira tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Ia kehabisan kata-kata. Kira tidak mengira Giyuu akan mengatakan hal yang selama ini tak pernah terpikirkan olehnya. Selama ini Giyuu diam bukan karena ia tidak peduli pada Kira, tapi karena dia membenci hal yang Kira lakukan.
Kira melakukan hal itu semata-mata bukan karena ia benar-benar ingin melakukannya. Kira hanya ingin Giyuu memperhatikannya. Kira ingin Giyuu datang untuk melerainya ketika bertengkar. Kira ingin dipedulikan oleh Giyuu. Jadi Kira terus bertengkar dengan Sanemi untuk memancing Giyuu.
Kira tidak tahu jika Giyuu juga menginginkan perhatian Kira. Juga ingin dipedulikan oleh Kira. Kira tidak menyangka, jika ia akan mengabaikan Giyuu. Sejauh yang dikira, ia selalu memperhatikan Giyuu.
Yang dipikirkan oleh Kira yaitu disaat Giyuu hanya diam ketika melihatnya bertengkar, Giyuu tidak peduli padanya. Jadi Kira terus mencoba untuk menarik perhatian Giyuu. Agar Giyuu datang menghampirinya lalu menjewer telinga sebagai bentuk bahwa Giyuu perduli.
"Selama ini aku selalu menempel padamu. Selalu mengerjakan misi bersamamu. Tidak pernah mau berpisah darimu. Itu semua agar aku bisa mewujudkan harapanku. Harapanku agar kita selalu bersama selamanya."
Kepala Giyuu menengadah. Manik birunya menatap bulan purnama yang bersinar terang dilangit malam. Malam ini ia sudah mengatakan keluh kesahnya pada Kira.
Sikap diam Giyuu semata-mata karena ia ingin Kira berhenti bertengkar dengan Sanemi. Tapi malah sebaliknya, Kira semakin gencar bertengkar. Tidak dipertemuan kecil bahkan di depan Oyakata-sama sekali pun. Kira selalu bertengkar.
Giyuu tidak suka itu. Dia tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat dengan Kira. Giyuu ingin Kira memperhatikannya. Datang menghampiri Giyuu dan bertanya mengapa Giyuu hanya diam saja.
Giyuu ingin Kira selalu dekat dengannya. Memperhatikannya dan tidak mengabaikannya. Giyuu sangat ingin fokus Kira diberikan hanya untuknya. Bukan untuk orang lain. Bahkan mendengar Muichirou dan Tanjirou memanggil nama depan Kira saja sudah membuat telinga Giyuu kepanasan.
Giyuu hanya ingin mereka selalu bersama.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]
Fiksi Penggemar[Sudah Direvisi] My Original Character : Mizuki Kira. Happy Reading :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cahaya. Sesuatu yang sangat aku sukai. Terlebih pada cahaya bintang jatuh. Sangat indah. Itulah yang dipikirkan olehku. Tapi, cahaya yang sangat kusukai...