Dua Tahun Setelah Ujian Seleksi Akhir...
Kira berjalan dengan enggannya di sebuah hutan lebat pada gelapnya malam. Sesekali ditemani dengan gerutuan dan suara binatang malam yang berbunyi. Surai sewarna toscanya yang dipotong sebahu bergoyang terkena terpaan angin malam yang menyejukkan.
"Haahh."
Dengan wajah yang tertekuk dan alis yang menukik, lagi-lagi entah untuk yang keberapa kali Kira menghela nafas. Diselingi dengan dengusan kedongkolan.
"Membosankan." Bibir ranum Kira mengeluarkan gerutuan untuk yang kesekian kalinya.
"Jika tidak ada Giyuu-san ini akan jadi seribu kali jauh lebih membosankan."
Sedikit informasi saja jika Kira saat ini sedang mengerjakan misi seorang diri. I yang biasanya akan pergi mengerjakan misi bersama Giyuu tentu saja akan merasa mati kebosanan. Belum lagi Kira ditugaskan di tengah hutan yang gelap.
Ini semua tidak akan terjadi kalau Giyuu tidak mengalami cidera dalam misi mereka yang sebelumnya. Yah, Giyuu mendapatkan banyak luka yang cukup serius ketika membunuh beberapa iblis liar di kaki gunung. Keadaan tubuhnya yang terluka itu berbeda jauh dengan Kira yang tanpa luka sedikit pun. Alhasil, luka Giyuu perlu dirawat hingga sembuh dan Kira dengan berat hati melanjutkan misi selanjutnya seorang diri atas perintah dari Oyakata-sama. Tentu saja mau tidak mau Kira harus menurut.
Sreet.
Sebuah anak panah tiba-tiba menancap pada batang pohon yang tak jauh dari tempat Kira berjalan. Dengan hati-hati Kira mulai mencoba untuk merasakan aura di sekitarnya.
Ada sekitar enam iblis yang tengah mengepung Kira dari segala penjuru hutan. Dari aura yang sedikit lebih kuat dari biasanya ini, Kira tahu kalau enam iblis itu bukan iblis yang biasanya ia hadapi bersama Giyuu dalam misi mereka.
"Enam iblis rembulan tingkat bawah. Eh, lumayan." Gumam Kira dengan seringai.
"Paling tidak kalian bisa menghilangkan rasa bosanku."
Tanpa diketahui oleh salah satu iblis, pedang Nichirin Kira sudah berada di lehernya.
"Rokuban-san."
Iblis itu menegang saat mendengar suara Kira yang begitu dingin dan mengintimidasi memanggilnya dengan sebutan 'Rokuban-san' atau yang diartikan 'Tuan enam'. Kedua bola mata iblis tersebut membulat sempurna. Ia terkejut ketika melihat Kira sudah berada dibelakangnya.
"K-ka-kau. Bagaimana bisa?" Tanya iblis itu terbata-bata.
"Apanya yang bagaimana? Apa 'kalian' pikir bisa dengan mudah mengalahkan bocah sepertiku?"
Bukannya menjawab. Iblis itu balik menyerang Kira menggunakan panah yang sedari tadi berada dalam genggamannya. Namun Kira melompat kebelakang dan menghindari setiap serangan panah dari si iblis. Dan dengan sekali hentakan kaki--
Craatt.
Tubuh iblis panah tadi tumbang dengan kepala yang terlepas. Untuk yang kedua kalinya iblis bulan bawah keenam itu terkejut. Ia tak menyangkan akan dikalahkan oleh bocah berumur 12 tahun seperti Kira.
"Ichi." Kira mulai menghitung.
Ia meloncat kearah bebatuan yang tidak jauh dari tempat iblis sebelumnya bersembunyi. "Yo. Goban-san." Dan menyapa lalu menebas leher iblis yang tampak siaga dengan sekali ayunan Katana.
"Nii."
Kemudian Kira berjalan dengan santai kearah pohon-pohon kecil yang terdapat semak belukarnya. Saat hendak menapaki semak-semak itu, salah satu iblis lain mengeluarkan teknik darah iblis miliknya. Karena mendapat serangan yang mendadak, Kira harus keluar dari dalam semak untuk menghindar.
"Kau bisa saja membunuh dua iblis tadi dengan sangat mudah, bocah. Tapi jangan berpikir bahwa kau bisa melakukan hal yang sama pada kami juga." Iblis dengan salah satu mata yang bertuliskan angka 4 keluar dari dalam semak.
"Ya ampun. Apa kalian berniat ingin melawan bocah sepertiku dua lawan satu? Bukankah ini tidak adil? Yonban-san dan Sanban-san?" Ujar Kira dengan seringaian tipis terukir di wajahnya.
"Asalkan pemburu iblis sepertimu mati semuanya akan terasa adil." Ucap iblis dengan salah satu mata bertuliskan angka 3.
"Hoo " Kira mengangkat salah satu alis matanya sambil tersenyum meremehkan.
Dua iblis itu secara langsung menyerang Kira tanpa aba-aba. Masih bergeming di tempatnya, Kira mengangkat pedang Nichirin tepat didepan wajahnya dan mulai menggunakan nafas konsentrasi penuh miliknya.
"Nafas Konsentrasi Penuh. Pernapasan Cahaya. Kuda-Kuda Kelima : Jaring Cahaya Malam."
Jaring-jaring berwarna biru gelap layaknya cahaya malam itu dengan mudah memotong kepala dua iblis bulan atas yang menyerang dan memotong tubuh mereka jadi beberapa bagian.
"San. Yon." Gumam Kira sambil menghitung.
"Tidak mungkin."
Iblis tersebut tentu saja terkejut dengan hal yang terjadi. Tubuh mereka dalam sekejap terpotong dan jatuh ke atas permukaan tanah tanpa sempat beregenerasi.
"Maaf saja. Tapi aku sedang tidak mau membuang waktu karena masih ada 'rekan' kalian yang lain. Selamat tinggal."
Kira segera berbalik seraya mengibaskan tangannya. Lalu melesat menuju tempat dua iblis yang sama sekali tak bergeming di tempatnya. Agaknya mereka terlalu terkejut dengan hal barusan yang terjadi pada dua iblis yang sebelumnya.
"Sedang melihat apa? Niiban-san dan Ichiban-san?"
Belum sempat kedua iblis rembulan bawah peringkat pertama dan kedua itu menatap wajah Kira, kepala mereka sudah menyentuh kerasnya permukaan tanah terlebih dahulu.
"Go. Roku."
"Yoossh. Akhirnya selesai. Aku bisa pulang menemui Giyuu-san sekarang." Kira bersorak ria saat selesai membunuh enam iblis bulan bawah tanpa ada hambatan yang berarti.
"Kau pasti bukan manusia." Gumam iblis bulan bawah peringkat pertama yang kepalanya paling terakhir berubah menjadi abu.
"He?" Kira berbalik menatap kepala iblis tersebut.
"Mana mungkin ada seorang bocah manusia yang bisa membunuh enam iblis rembulan bawah dalam waktu 30 menit?" Tanya iblis itu.
"Tapi, aku bisa." Tunjuk Kira pada dirinya sendiri.
"Butuh anugrah yang besar untuk bisa melakukan seperti yang sudah kau lakukan itu."
"Hah?" Kira memiringkan kepalanya. "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Kira mengedikkan bahunya.
"Aku paham sekarang. Jika ada manusia yang lebih kuat dari iblis." Setelah mengatakan hal itu, kepala iblis tersebut berubah menjadi debu.
Keesokan harinya pun, Kira diangkat menjadi salah satu anggota pilar oleh Oyakata-sama, yaitu Pilar Cahaya (Kira no Hashira) yang diambil dari nama depannya Kira sendiri yang artinya 'Cahaya'.
Berita mengenai Kira yang membunuh enam iblis rembulan bawah dalam waktu semalam itu membuat gempar seisi markas pusat pemburu iblis dan menjadi topik utama selama sebulan penuh. Bahkan Giyuu, orang yang pertama kali mendengar berita tersebut dari mulut Kira, langsung mendadak pingsan di tempat saking terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]
Hayran Kurgu[Sudah Direvisi] My Original Character : Mizuki Kira. Happy Reading :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cahaya. Sesuatu yang sangat aku sukai. Terlebih pada cahaya bintang jatuh. Sangat indah. Itulah yang dipikirkan olehku. Tapi, cahaya yang sangat kusukai...