Chapter 41

1.1K 137 16
                                    

Kira tahu penyebabnya ini.

Pasti karena--

***

"DUDUKLAH SEIZA. DASAR ORANG-ORANG BODOH!"

"HAA?! APA YANG KAU KATAKAN?!"

Buaghh.

Zenitsu meninju wajah Inosuke menggunakan nafas konsentrasi penuh. Tubuh Inosuke terpental ke tembok kayu dibelakangnya. Suaranya sampai kependengaran Kira.

"Ya ampun. Itu pasti sakit sekali." Kira berucap dari dalam ruangan.

"Zenitsu, apa yang kau lakukan?! Cepat minta maaf pada Inosuke." Tanjirou menghampiri Inosuke.

"HAA?? KALIAN YANG HARUSNYA MINTA MAAF PADAKU. CEPAT MINTA MAAF."

Zenitsu menunjuk-nunjuk wajah keduanya sambil berteriak kuat pada Tanjirou dan Inosuke yang menatap tidak mengerti. Perempatan kekesalan timbul di wajah Zenitsu.

"YANG KALIAN LAKUKAN SELAMA INI HANYA BERMAIN-MAIN DENGAN PARA GADIS. LALU MENGAPA SETIAP KALI PULANG WAJAH KALIAN TERLIHAT SEPERTI HABIS DARI NERAKA?!"

"APA YANG KAU KATAKAN?!" Teriak Tanjirou tak kalah kuat.

"DIAM DAN DENGARKAN, ANAK KERAS KEPALA BERJIDAT LEBAR."

"Pfft." Kira menutup mulut untuk menahan tawa yang hendak keluar.

"SAAT LATIHAN MEREKA MEMIJAT TUBUH KALIAN DAN KALIAN MEMEGANG TUBUH MEREKA. LALU SAAT KEJAR-KEJARAN KALIAN BISA MENYENTUH MEREKA, KAN?!

Zenitsu menarik rambut merah anggur Tanjirou lalu memutar-mutarnya sambil berkata. "DENGAR YA. GADIS ITU PUNYA DUA TETEK. DUA BOKONG DAN DUA PAHA YANG MULUS. SAAT LEWAT AROMA MEREKA SANGAT HARUM. DAN DENGAN MELIHAT MEREKA SAJA SUDAH SANGAT MENYENANGKAN."

"Oh. Dia benar." Sahut Kira dari dalam seraya menunjuk tembok. Menunjuk Zenitsu yang ada di luar sana sebenarnya.

"Mizuki-sama." Desis Aoi. Ia tidak peduli meskipun Kira adalah seorang pilar. Lagipula Kira bisa sama anehnya dengan trio itu.

Tanjirou dan Inosuke menatap aneh pada Zenitsu. Bagaimana tidak, tiba-tiba Zenitsu menarik mereka keluar dan memarahi mereka berdua seperti orang kesetanan.

"BICARA APA KAU INI?! TUBUHMU AKAN HANCUR JIKA KAU DIKALAHKAN OLEH ORANG YANG BERBADAN KECIL." Bantah Inosuke.

"AHH. INOSUKE TAKUT."

"HAA?!!" Perampatan siku mulai muncul.

"TENTU SAJA. INOSUKE KAN LAHIR DAN BESAR DI GUNUNG. JADI TIDAK TAHU APAPUN TENTANG GADIS. AHH. KASIHAN SEKALI."

Kini Zenitsu berteriak sambil memeluk diri sendiri dan menggelengkan kepalanya kuat. Sementara Inosuke mulai tersulut emosi akibat perkataan Zenitsu. Sedangkan Tanjirou memandang mereka dengan wajah kelewat polos. Tidak mengerti apa yang sedang diributkan oleh dua orang teman anehnya ini.

"HAA? APA-APAAN ITU?! AKU SUDAH PERNAH MENGINJAK GADIS KECIL."

"AHH. ITU PARAH SEKALI. PANTAS SAJA INOSUKE TIDAK TERKENAL DIKALANGAN PARA GADIS. KASIHAN. AHH."

"HAA? KALAU SOAL GADIS AKU INI TERKENAL."

"IYADA. IYADA. IYADA."

"Mereka ribut karena kalian, loh." Kira berkata pada lima gadis itu dengan wajah yang polos.

Ya. Kira sudah tahu.

Penyebab keributan itu adalah-

Gadis.

***

"Yoroshiku onegaishimasu."

Zenitsu berputar-putar di depan para gadis dengan wajah yang ceria. Kira mendengus geli di sudut ruangan. Tanjirou, Inosuke, maupun Zenitsu tidak tahu jika Kira memperhatikan mereka.

"Hahahah. Daijoubu, daijoubu."

Zenitsu tertawa riang ketika tubuhnya yang kaku dipijat oleh tiga gadis kecil. Tidak peduli pada rasa sakit. Yang terpenting bisa bersama gadis-gadis ini.

"Orang itu kuat sekali. Aku saja sampai menangis." Kata Inosuke.

Selanjutnya Zenitsu latihan refleksi tubuh melawan Aoi menggunakan cangkir berisi cairan obat. Saat tangan Aoi memegang cangkirnya, Zenitsu menggenggam tangan Aoi dengan erat dan membuat Aoi semakin kesal.

"Aku tidak akan menyiram seorang gadis."

Lalu yang terakhir adalah latihan kejar-kejaran. Lagi-lagi lawan Zenitsu adalah Aoi.

Zenitsu menghilang dengan cepat dan tiba-tiba memeluk tubuh Aoi. Aoi yang terkejut langsung saja melayangkan pukulan kepada Zenitsu.

"Aku menang tapi aku kalah tanding." Katanya dengan wajah lebam.

"Ya ampun Zenitsu." Kira menggelengkan kepala.

"Aku juga mau!!"

"Ehh?!"

Inosuke juga ikut melakukan seperti yang Zenitsu lakukan. Mengalahkan Aoi. Tapi dengan caranya yang tidak baik untuk digunakan kepada seorang gadis.

Inosuke menyiram cairan obat kewajah Aoi dan mengangkat kaki kemudian membalikkan tubuh Aoi hingga posisi kepala Aoi berada dibawah.

Tapi diantara mereka bertiga hanya Tanjirou saja yang kalah. Itu terjadi ketika melawan Kanao. Bahkan Zenitsu dan Inosuke juga kalah saat melawan Kanao. Semuanya berlangsung sampai lima hari berturut-turut. Kekalahan Tanjirou, Zenitsu, dan Inosuke.

Setiap hari itu juga Kira melihat kekalahan tiga sekawan dari sudut ruangan. Tidak setiap saat. Kira melihat mereka ketika latihan saja.

Dihari kelima, Zenitsu dan Inosuke berhenti ikut latihan. Hanya Tanjirou yang tersisa bersama Kanao di dalam ruangan.

"Mohon bantuannya."

***

Keesokan harinya, Kira melihat Tanjirou berlatih nafas konsentrasi penuh di halaman belakang kediaman Shinobu. Kira memperhatikannya.

'Mungkin Tanjirou mau belajar menggunakan nafas konsentrasi penuh selama seharian.' Pikir Kira.

Namun Tanjirou tidak bisa melakukannya. Ia tidak sanggup. Rasanya jantung Tanjirou seakan keluar lewat telinga. Tapi Tanjirou tidak menyerah.

Kira mengembangkan senyumnya.

Kira mendekati Tanjirou yang sedang makan Onigiri buatan para gadis kecil. Kedatangannya tidak diketahui oleh Tanjirou. Jadi saat Kira menyodorkan sekeranjang Onigiri buatannya didepan Tanjirou, wajah Tanjirou sontak berubah warna menjadi merah padam.

"Tanjirou, mau mencoba Onigiri buatanku tidak?"











Tbc

HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang