"Giyuu-san minggir. Atau-"
Kira berjalan menuju futon kesayangannya sembari menghentakkan kaki. Lalu tidak sengaja menginjak gulungan futon yang sebelumnya sempat dilempar pada Giyuu. Kakinya tergelincir karena futon yang berputar kebelakang. Kemudian tubuh Kira jatuh tepat diatas tubuh Giyuu. Dengan posisi bibir yang menyatu.
Cup.
Dua pasang bola mata berlainan warna itu membulat. Bibir mereka saling menempel. Itu membuat otak keduanya bekerja dengan lambat.
'Are? Aku men-menciumnya? Dia pasti tak suka ini. Demo-' -Kira-
'Di-dia menciumku? Dia tidak sengaja melakukannya. Demo-' -Giyuu-
'-aku senang sekali.'
'-aku sangat senang.'
***
Kira Pov
Manis.
Menenangkan.
Malu.
Menjengkelkan.
Semua bercampur menjadi satu. Andai waktu dapat dihentikan. Aku ingin waktu itu berhenti saat ini juga.
Cahaya didalam mata biru yang menenangkan itu tidak pernah pudar. Aku selalu bisa melihatnya dengan jelas. Dari awal pertemuan sampai saat ini.
Sebenarnya aku tidak ingin pindah dari posisi ini. Karena aku begitu menyukainya.
Aku tidak hanya menyukai hal itu saja. Rasa hangat tubuhnya membuatku nyaman. Aku suka itu. Aku suka semua hal yang ada pada dirinya. Aku selalu nyaman ketika berada didekatnya.
Tapi aku harus beranjak. Kalau tidak-
-dia akan semakin membenciku nantinya.
Kira Pov End
***
Giyuu Pov
Manis.
Aku baru tahu jika rasanya semanis ini. Bolehkah aku menginginkan lebih?
Bolehkah aku merasakan lebih? Apakah boleh?
Mata merah itu. Selalu membuatku tenang. Tidak ada satu pun kebohongan yang terpancar didalamnya. Saat pertama kali jumpa hingga sekarang.
Aku ingin terus menjaganya. Agar mata merah itu selalu menatapku. Agar dia memperhatikanku. Agar semua atensi miliknya hanya tertuju padaku. Agar dia selalu didekatku. Maka dari itu, jangan beranjak dulu.
Aku egois bukan? Ya, katakan saja begitu. Tapi, aku-
-tidak ingin kehilangan orang yang kusayangi lagi.
Giyuu Pov End
***
Normal Pov
Kira tersadar dengan posisi tubuh mereka. Saling menempel tanpa jarak. Kedua lengan Kira sebagai pembatas antara dadanya dan dada Giyuu.
'Kusso.' Umpat Kira.
Wajah Kira memanas dan merah. Ia sangat malu karena harus terjatuh diatas tubuh Giyuu. Kira rasanya tidak sanggup untuk membayangkan bagaimana reaksi Giyuu selanjutnya.
"Ah, gomen Giyuu-san."
Kira hendak beranjak bangun. Tapi Giyuu malah melingkarkan salah satu lengannya di pinggang Kira dan satunya lagi memegang kepala. Kini Giyuu memeluk Kira yang berada diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]
Fanfic[Sudah Direvisi] My Original Character : Mizuki Kira. Happy Reading :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cahaya. Sesuatu yang sangat aku sukai. Terlebih pada cahaya bintang jatuh. Sangat indah. Itulah yang dipikirkan olehku. Tapi, cahaya yang sangat kusukai...