Chapter 2

1.8K 217 11
                                    

"Tch. Kenapa daunnya susah sekali dicari? Padahal aku sangat yakin letaknya disini." Kira menggerutu ditengah gelapnya malam.

"Sial. Aku tidak ingat jika sekarang malam hari. Mana aku lupa untuk membawa lampu penerangan. Untung ada sinar bulan." Kira mendongakkan kepala.

"Bulan purnama." Gumamnya pelan.

Bayangan bulan terpantul dinetra sewarna merah darah milik Kira. Sedikit lama Kira mendongakkan kepala, akhirnya ia kembali melanjutkan mencari daun herbal.

Tidak selang berapa lama Kira berhasil menemukan daun herbal itu. Ia segera memetiknya dan menggenggam daun tersebut ditangan kecilnya. Kira berlari keluar hutan menuju kediamannya. Larinya terkesan tergesa-gesa.

'Ada apa ini? Aku merasakan firasatku yang semakin memburuk.'

Kira mempercepat larinya. Saat 100 meter dari rumahnya, Kira mencium bau anyir darah dan juga hawa keberadaan orang lain.

Dengan cepat Kira berlari ke rumahnya dan matanya melihat pemandangan yang mengerikan disana. Seseorang tengah duduk diantara mayat kedua orang tua dan kakak laki-lakinya. Orang itu mengenakan topi diatas kepalanya. Lantai rumah penuh dengan bercak darah yang menggenang.

"Tou-san, kaa-san, onii-chan."

Orang misterius tersebut menoleh kearah Kira. Ada garis vertikal melintang ditengah bola mata. Manik merah darah bertemu dengan manik merah lainnya. Orang itu menatap tajam Kira namun Kira tidak takut. Dari penciumannya, ia mecium aroma wisteria yang sangat kental menguar dari tubuh Kira. Ia sangat membenci aroma ini.

"Nande?"

Mata Kira menatap kosong kearah mayat kedua orang tua dan kakak laki-lakinya. Menatap mayat yang sudah tidak utuh lagi.

"Kenapa kau membunuh dan memadamkan cahayaku?"

'Cahaya?' Batin sosok misterius itu. Ia masih tetap diam di tempatnya, tidak berniat untuk mendekati Kira karena benci dengan aromanya.

"Ternyata yang dikatakan oleh mendiang nenek dulu memang benar. Selain manusia, di dunia ini masih ada makhluk lain." Ucap Kira yang ditujukan pada sosok misterius.

"Dasar kau iblis sialan."

Kira mendesis dihadapan si iblis. Iblis tersebut tersentak mendengarnya. Aura Kira berubah total. Mata merahnya menyala terang semakin memperkuat warnanya. Aromanya semakin pekat.

'Bocah ini. Dia bukan iblis tapi auranya melebihi iblis bulan atas. Aromanya, aku sangat benci dengan aromanya.'

Iblis tersebut mendekati Kira dan berusaha menyerangnya. Tapi, ia melihat Kira mengeluarkan sebuah kantong kecil dan menaburkan isi dari kantong tersebut kearah si iblis mulai menyerang.

"Kusso." Umpat iblis tersebut. Isi dari kantong itu adalah racun bunga wisteria. Racun itu mengenai wajahnya.

Iblis itu pergi melarikan diri. Meskipun tahu ia pasti bisa membunuh Kira tapi ia tidak melakukannya. Itu diakibatkan aroma wisteria yang sangat kuat dari Kira. Aroma yang begitu dibencinya.

Saat beberapa meter keluar. Iblis itu dapat menangkap pergerakan mulut Kira yang sontak membuatnya terkejut.

"Suatu saat nanti aku pasti akan membunuhmu, Kibutsuji Muzan."

Lalu iblis itu pun menghilang.

***

"Ne, Kira. Apa kau tahu apa itu iblis?"

"Tidak tahu nenek. Coba beri tahu aku."

"Iblis adalah makhluk lain yang hidup selain manusia di dunia ini."

"Wah, kupikir hanya manusia, binatang, dan tumbuhan saja. Ternyata ada yang lain juga. Ne, ne, bisa nenek ceritakan padaku tentang iblis ini? Apa mereka kuat? Apa mereka suka cahaya? Apa mereka punya pemimpin seperti halnya manusia? Aku ingin tahu, nek."

"Tentu. Nenek akan memberitahunya padamu. Iblis itu sangat kuat, berkali-kali lipat lebih kuat dari manusia. Mereka mendapatkan kekuatan dengan memakan manusia. Semakin banyak manusia yang dimakan semakin besar pula kekuatannya. Apabila tubuh mereka terluka maka akan cepat kembali pulih. Sangat berbeda dengan manusia."

"Dengan kata lain beregenerasi. Iya, kan, nek?"

"Iya. Lalu, mereka tidak menyukai cahaya selain dari cahaya dimalam hari."

"Maksud nenek iblis membenci cahaya matahari?"

"Benar. Karena cahaya matahari adalah kelemahannya. Mereka akan mati jika terkerna cahaya matahari."

"Apa itu cara untuk membunuh iblis?"

"Sou. Mereka juga punya pemimpin."

"Seperti apa rupa pemimpinnya, nek?"

"Mengenakan topi. Memiliki taring dengan mata merah dan ada garis vertikal ditengahnya. Dia iblis yang sangat kuat. Lebih kuat dari iblis biasa."

"Apa nenek tahu siapa namanya?"

"Nenek tidak tahu pasti. Tapi dari cerita buyutmu, nama pemimpin para iblis itu adalah-"

"Kibutsuji Muzan."

***

Kira terduduk lemah di teras rumah. Mata merahnya mengeluarkan air mata.

"Hikss. Hikss. Onii-chan."

Jemari mungilnya meremas daun herbal yang telah ia petik ketika pergi ke hutan dan meninggalkan kedua orang tuanya di rumah.

"Kenapa ini harus terjadi padaku?"

Tbc

HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang