Ctaarr.
Suara petir yang didengar oleh Kira semakin jelas. Ia mempercepat langkah kakinya.
Ctaarr.
Kira bisa melihat dengan sangat jelas apa yang terjadi di depan sana. Indra penciumannya mencium bau busuk. Bau busuk itu diiringi dengan suara petir yang berada di hadapannya saat ini.
Kira melihat seorang bocah laki- lakiberhelai kuning. Bocah itu mengenakan seragam pemburu iblis. Dilapisi oleh haori kuning dengan motif segitiga putih. Bocah laki-laki tersebut sedang diserang oleh iblis laba-laba berkepala manusia.
"Iblis yang menjijikkan." Kira menghina iblis tersebut.
Tapi, ada yang aneh. Mata bocah kuning ini tertutup. "Bagaimana bisa? Apa dia tertidur?" Kira bertanya dengan alis bertaut.
"Kekuatan disaat tidur, yah." Kira bergumam seraya menyeringai.
"SERANG DIA!"
Oh iya Kira lupa. Ada iblis yang sama sedang bergelantungan di bawah rumah, hanya saja ukurannya lebih besar. Dan membuat Kira sangat jijik. Rumah itu melayang di udara, dibantu oleh jaring laba-laba. Ada beberapa pemburu iblis yang terikat disana.
"Jadi, kurasa benar jika kekuatan pemburu iblis sekarang memang sudah melemah." Kira menatap nanar pada pemburu iblis yang terikat.
Rata-rata pemburu iblis itu sedang dalam masa menjadi laba-laba. Kira merasa ada semacam racun yang dapat merubah mereka menjadi laba-laba. Dan si bocah kuning kemungkinan besar sudah terkena racun itu. Kira bisa melihat darah yang keluar dari mulutnya.
'Sepertinya bocah ini sedang memimpikan sesuatu.' Pikir Kira. Meski begitu kira tidak akan membantu bocah tersebut. Biar bocah kuning itu saja yang membunuh iblisnya.
Lagi pula bisa gawat jika iblis laba-laba itu tahu ada seorang pilar di tempatnya. Dia bisa-bisa melarikan diri. Kira tidak mau repot-repot menghabiskan tenaga untuk mengejarnya. Masih ada keperluannya yang lain selain iblis menjijikkan itu.
Namun bukan itu alasan utamanya. Jauh dari hati, Kira tahu jika bocah kuning ini sangat kuat. Bocah itu pasti sanggup mengalahkan si iblis laba-laba. Kira yakin seratus persen.
Di zaman sekarang sudah jarang ditemukan pemburu iblis yang menggunakan teknik pernapasan petir. Kira sangat beruntung bisa melihatnya secara life streaming seperti ini.
"Napas Konsentrasi Penuh. Pernapasan Petir. Kuda-Kuda Pertama : Sambaran Petir, Enam Sambaran."
Petir bergemuruh disekitar bocah kuning. Petir tersebut menghempaskan beberapa iblis yang mengepungnya. Lalu bocah itu melesat dengan sangat cepat. Ia melesat dengan benang sebagai tumpuan.
Dan sekejap mata si bocah kuning berhasil menebas kepala iblis laba-laba yang bergelantung tadi. Iblis laba-laba menatap tidak percaya. Lalu bocah itu jatuh di atas rumah jelek yang masih melayang.
Kira mendekati kepala iblis yang mulai berubah menjadi abu. "Kasihan sekali dirimu iblis menjijikkan." Kira menatap iblis itu dengan tatapan jijik.
"SIAPA KAU?!" Iblis itu membentak Kira.
"Aku?" Kira menunjuk dirinya. "Aku temannya bocah laki-laki yang sudah mengalahkanmu." Jawab Kita sekenanya. Padahal ia tidak mengenal bocah laki-laki itu.
"Bagaimana rasanya dikalahkan oleh bocah itu?" Kira bertanya dengan aura yang berubah. Bola merahnya menyala terang.
'Siapa gadis ini?'
"Biar kutebak. Dari tatapan tidak percayamu tadi, pasti kau berpikir kalau bocah kuning itu tidak bisa membunuhmu." Kira menyeringai saat mata iblis laba-laba membesar.
"Ini tidak mungkin terjadi!!"
Lalu kepala si iblis berubah menjadi abu. Kira hanya tersenyum miring. "Dasar iblis menyedihkan."
Ia beralih mendekati bocah kuning yang berada di atas rumah. Saat melihat kondisinya yang parah. Kira jadi sangat yakin dengan adanya racun itu. Lihat saja ada luka menonjol di tangan si bocah. Itu pasti efek dari racun yang didapat.
Bocah ini menggunakan nafas konsentrasi penuh. Kemungkinan terbesarnya untuk menghambat penyebaran racunnya. Dan mempertahankan diri agar tetap terjaga.
Mungkin jika ia tertidur disaat terbangun nanti ia akan berubah menjadi iblis laba-laba. Kira merinding seketika saat memikirkannya. Ia tidak bisa membayangkan hal itu terjadi.
Maka dari itu Kira putuskan untuk menemani bocah ini sampai Shinobu datang. Sebab Shinobu pasti membawa penawar racunnya. Akan sayang jika ada iblis yang menyerang bocah tak berdaya ini.
"Hai. Anata no namae wa?" Bisik Kira seraya berjongkok disamping bocah kuning.
"Jii-chan." Racau bocah kuning itu.
"Siapa jii-chan yang kamu maksud?"
"Aku bermimpi menjadi orang yang kuat. Aku bisa melindungi semua orang. Aku diharapkan oleh semua orang. Dan aku membuat jii-chan bahagia." Ucapnya lagi.
'Jii-chan yang dia maksud kakeknya atau orang yang sudah melatihnya, ya?' Pikir Kira sekaligus menebak.
"Kamu kuat, kok. Bisa mengalahkan iblis laba-laba itu seorang diri." Lanjut Kira lalu ia tersenyum lembut. Sangat lembut. Sudah lama Kira tidak melakukannya.
'Benar dia sedang bermimpi.'
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]
Fanfiction[Sudah Direvisi] My Original Character : Mizuki Kira. Happy Reading :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cahaya. Sesuatu yang sangat aku sukai. Terlebih pada cahaya bintang jatuh. Sangat indah. Itulah yang dipikirkan olehku. Tapi, cahaya yang sangat kusukai...