"MIZUKI!!"
"Bwahahahah. Ini sungguh lucu. Shinazugawa-san punya malu? Yang benar saja."
"Sudah kukatakan jangan mengejekku!"
"Bwahahahah."
Sanemi mencengkram kerah seragam Kira dengan kuat dan menguncangkan tubuhnya. Sementara Kira tertawa terbahak-bahak tak berhenti. Mereka berdua mengabaikan adanya rekan sesama pilar juga adanya pemimpin mereka.
Kagaya sendiri tidak ada niatan untuk menghentikan dua anaknya itu. Ia terus tersenyum sambil memperhatikan Kira dan Sanemi. Pilar yang lain juga tidak menghentikan mereka. Bagi pilar lain, pertengkaran kecil itu menjadi hiburan tersendiri.
Kira mengabaikan pemimpin.
Kira mengabaikan rekannya yang lain.
Kira juga mengabaikan Giyuu.'Dimana saja tempatnya, mereka selalu saja seperti ini.'
Jika bagi pilar lain pertengkaran kecil itu adalan hiburan tapi bagi Giyuu pertengkaran itu adalah sebuah gangguan. Giyuu sangat tidak suka jika Kira selalu saja bertengkar gara-gara hal kecil dengan Sanemi. Karena jika Kira bertengkar, ia akan mengabaikan Giyuu. Dan Giyuu tidak suka diabaikan oleh Kira.
"Bwahahahah."
"BISAKAH KAU BERHENTI TERTAWA, MIZUKI?" Sanemi berteriak sejadi-jadinya.
"Tidak bi-" Ucapan Kira terpotong oleh suara dingin dari seseorang.
"Bisakah kalian berhenti bertengkar di depan Oyakata-sama."
Giyuu berucap dengan suara dan tatapan yang sangat dingin. Tapi tatapan dingin itu lebih ia tujukan pada Sanemi, bukan pada Kira. Ekspresinya lebih datar dari biasanya.
'Dia ini kenapa, sih?!' Batin Sanemi tak suka.
'Ya ampun. Sepertinya Giyuu-san marah, nih.'
Kira yang mendengar suara dingin Giyuu pun spontan berhenti tertawa. Ia menoleh patah-patah pada Giyuu yang duduk di sampingnya lalu tersenyum lima jari. Berharap senyumannya bisa membuat amarah Giyuu mereda.
Seketika suasana di dalam ruangan berubah jadi hening dan menegangkan. Tidak ada seorang pilar pun yang mengeluarkan suaranya. Kagaya yang menyadari akhirnya kembali bersuara setelah cukup lama diam.
"Apa bisa kita lanjutkan?" Semua pun mengangguk.
"Jika garis bawah mulai menyerang, itu tandanya Muzan sudah mulai bergerak." Ucap Kagaya melanjutkan rapat yang sempat tertunda. "Dan biasanya Muzan akan membuat pengalih yang dapat mengecohkan kita. Bagaimana menurutmu, Kira?"
"Ekhm. Begini Oyakata-sama. Ini hanya prediksi saya saja. Tapi, apapun misi yang anda berikan nanti. Pada siapa misi tersebut diberikan, anggap saja jika misi itu ada karena serangan dari Muzan." Kira menjawab dengan penuh wibawa.
"Mengapa kau berkata begitu?"
"Dengan kematian iblis bulan bawah kelima, pastilah membuat Muzan murka. Ia mungkin akan mengumpulkan seluruh iblis rembulan peringkat bawah yang tersisa dan membunuh mereka semua." Kira menatap Giyuu sejenak lalu beralih menatap Kagaya.
"Namun, terlalu cepat untuk garis atas bertindak. Jadi aku memprediksikan jika peringkat pertama dari garis bawah yang akan disisakan oleh Muzan untuk menyerang. Muzan mungkin akan menggerakkan pion terkuat dalam peringkat bawah setelah menghabisi pion terlemah."
"Masuk akal. Bagaimana pendapat yang lain?" Kagaya meminta pendapat.
"Menurut saya hal itu adalah hal yang sangat masuk akal, Oyakata-sama." -Kyoujurou-
"Saya menerimanya, Oyakata-sama." -Mitsuri-
"Ara ara. Saya tidak mempermasalahkan apa pun yang diprediksi oleh Mizuki, Oyakata-sama" -Shinobu-
"Prediksi Mizuki selalu benar dan terjadi dengan elok. Saya tidak keberatan sama sekali, Oyakata-sama." -Tengen-
"Namu amida butsu. Saya juga tidak keberatan, Oyakata-sama" -Gyomei-
"Sulit dipercaya. Tapi sejauh ini yang diprediksikan Mizuki tidak pernah meleset. Saya terima, Oyakata-sama." -Obanai-
"Kira-san yang memprediksinya, bukan? Tidak ada alasan bagiku untuk menyanggahnya selagi itu hasil prediksi dari Kira-san." -Muichirou-
"Walaupun aku sangat malas untuk mengakuinya. Tapi yang dikatakan pilar lain itu benar. Terlalu sulit untuk menolak perkiraan Mizuki selama itu masuk akal. Saya terima, Oyakata-sama." -Sanemi-
"..."
"Bagaimana menurutmu, Giyuu?" Kagaya bertanya pada Giyuu setelah terjadi keheningan karena Giyuu tak kunjung memberikan pendapatnya.
"Saya akan menerima apapun keputusan anda, Oyakata-sama." Jawab Giyuu.
"Baiklah. Sudah diputuskan." Pandangan Kagaya menatap seluruh pilar yang hadir.
"Anak-anakku yang manis. Iguro Obanai, Kanroji Mitsuri, Kochou Shinobu, Rengoku Kyojurou, Uzui Tengen, Himejima Gyomei, Tokito Muichirou, Shinazugawa Sanemi, Tomioka Giyuu, dan Mizuki Kira. Kalian adalah unit terkuat yang pernah kubentuk. Aku berharap banyak pada kalian semua." Kemudian Kagaya tersenyum.
"Ha'i Oyakata-sama."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
HIKARI ; Kimetsu no Yaiba [COMPLETE]
Fanfic[Sudah Direvisi] My Original Character : Mizuki Kira. Happy Reading :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cahaya. Sesuatu yang sangat aku sukai. Terlebih pada cahaya bintang jatuh. Sangat indah. Itulah yang dipikirkan olehku. Tapi, cahaya yang sangat kusukai...