Tapi kemana ? Afri tak tau tempat untuk berlibur yang sangat menyenangkan .
Beruntung besok adalah hari libur untuk pergantian tahun , jadi afri bisa berlibur dengan senang hati bersama gadisnya , tanpa ada seseorang pun yang mengganggu , mungkin saja setelah ia berhasil mengajak gadisnya berlibur mungkin gadis nya akan kembali luluh .Entah kenapa tiba - tiba afri merasa begitu bingung untuk memikirkan mereka akan berlibur dimana , tiba - tiba terlintas ide bagus diotak afri dan itu mampu membuat afri mengangguk yakin lalu tersenyum sumringan saat menatap wajah gadisnya sebentar lalu beranjak bangun dan menyiapkan koper , fika tak memiliki baju sama sekali disini jadi afri memilih membelikannya saja nanti saat mereka sudah sampai .
Afri mengecek kembali jam dinding nya yang menunjukkan pukul 10 malam dan itu mampu membuat afri segera mengambil ponselnya mulai menghubungi anak buahnya segera .
" Siapkan dua tiket pesawat untuk keberangkatan jam 11 malam ini "- ucp afri pada orang disebrang telefon dan langsung saja mematikannya saat semua sudah beres .
" Oke kita berangkat sekarang "- ucp afri penuh keyakinan , mengambil sebuah jaket dan memasangkannya pada gadisnya yang masih tertidur dengan sangat nyenyak tanpa merasa terganggu sama sekali , tak lupa ia memasangkan sebuah topi rajut dikepala gadisnya agar gadisnya merasa hangat .
Jika dipikir lagi afri memilih untuk tak membawa koper , hanya membawa sebuah tas kecil berisikan dompet dan ponsel keduanya .
Tanpa pikir panjang lagi afri segera menggendong gadis itu dan segera keluar dari sini , lalu mendapati sebuah mobil sudah menunggu keduanya .
Keduanya pun segera masuk dan menuju bandara untuk melakukan sebuah penerbangan ke bali .
Afri sudah memutuskan jika liburan pergantian taun kali ini ia akan berlibur dibali berdua , toh ia tak perlu khawatir tentang apapun , bahkan ia sudah meminta ijin pada ibu gadisnya untuk membawa gadisnya itu pergi berlibur dan yap diijinkan tentunya , Bahkan ibunya itu sudah mengetahui jika afri sudah kembali dari amerika jadi sepertinya ibu gadis itu memang menyetujui jika gadisnya itu hidup bersama nya kelak .
Keduanya melakukan perjalanan menuju ketempat yang akan dituju dengan waktu yang tak lama .
******
Sedari tadi fika merasakan jika tubuhnya baru saja melayang dan saat ini tubuhnya sudah menyentuh kasur empuk kembali , entah apa yang terjadi sampai - sampai ia merasakan jika tubuhnya seakan melayang tadi , tapi ia tak peduli dan memilih kembali tidur dengan sangat nyenyak .
Hampir saja ia bisa kembali tidur namun ada seseorang yang memeluknya dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher nya, itu mampu membuat fika membuka matanya merasa kan jika tidurnya terganggu , didepan matanya sudah ada afri yang memeluknya dan saat ini tengah menatap nya juga , itu mampu membuat fika membelalakkan matanya kaget .
" Haish , Apa yang lo lakuin!"- jerit fika mendorong afri agar menjauh darinya
" Diem dulu , aku ngantuk"- ucp afri kembali memejamkan matanya berusaha kembali tidur dan memeluk fika lebih erat dan itu mampu membuat fika menatap afri heran , memang benar wajah pria dihadapannya terlihat sangat kecapek an entah karna apa .
Fika mengedarkan pandangannya dan mendapati jika ini bukan apartemen milik afri lalu ini dimana ? Kenapa nuansanya berbeda , apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa bisa ia berada ditempat yang berbeda seperti ini .
Gadis itu melihat kearah jam dinding dan mendapati jika ini baru saja pukul 3 pagi , sungguh ia merasa sangat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi padanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...